Home / Urban / BRONDONG TENGIL BU DOSEN! / MOBIL BERGOYANG 2

Share

MOBIL BERGOYANG 2

Author: Fredy_
last update Huling Na-update: 2025-12-15 22:08:01

"Sssttt!! Cepet Mayang... aku udah nggak tahan nih..." Gilang mengusap kulit punggung Mayang yang halus.

Mayang menatap wajah kekasih berondongnya itu, dadanya berdesir tak karuan. Ia meraup bibir Gilang sembari menaikkan bokongnya. Tangan kirinya mengarahkan pusaka Gilang ke liang surganya yang telah lembab.

"Yes, Mayang ... aaahh ... terus ... sempit banget enak ..." Gilang memukul pelan bokong Mayang saat sudah berhasil menghujamkan batang pusakanya, masuk dengan satu gerakan mulus. "F*ck me, Baby!"

Mayang tersentak dengan pukulan pelan Gilang yang membuatnya merasa semakin sensual. Tidak sakit sama sekali, malah membuat libidonya naik drastis dan Mayang menyukainya. Demi menambah sensasi percintaan sore itu, Mayang menghujamkan kuku-kukunya di punggung Gilang. Serempak dengan tubuh penuh hasrat, suara erangan kepuasan pun menggema bersama lantunan lagu yang terus mengiringi persetubuhan mereka.

"Gerakin terus pinggul kamu... peluk aku, Mayang ... terus ... uuuhhh ... sempit banget
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • BRONDONG TENGIL BU DOSEN!   PERSIMPANGAN GILANG

    Siang itu, setelah dengan heroiknya mengomeli gerombolan pemuda yang menjelek-jelekkan Sabrina, Gilang sontak kehilangan selera makannya. Dia lekas meraih tasnya dan berlalu dari kantin. Meninggalkan Raka yang terbengong karena Gilang belum membayar makan siangnya."Tombok deui mereun Raka, Lang! Gilaaaangggg!!" seru Raka. Namun, diacuhkan begitu saja oleh Gilang yang terus berjalan lurus.Dalam hati Gilang tak habis pikir dengan wanita-wanita yang berada di sekelilingnya. Kenapa mereka bisa sekuat itu menyimpan sekelumit kisah yang faktanya membuat geleng-geleng kepala!? Dibalik sikap elegan Tante Sarah, wanita itu menyimpan alasan yang pedih kenapa begitu ambisi dengan mimpi-mimpinya hingga mengambil jalan pintas menikah dengan Koh Salim.Sabrina juga sama, siapa yang menyangka kalau gadis itu ternyata salah satu korban pemerkosaan hingga mengalami trauma. Semua disembunyikan dengan begitu rapat sampai tak dapat dikendalikan lagi saat dia mengetahui kalau dirinya hamil.Belum lagi k

  • BRONDONG TENGIL BU DOSEN!   EMERGENCY

    Tiba-tiba fokus Mayang mendengarkan obrolan para dosen itu teralihkan bunyi ponselnya. Bunyi ponsel yang sebenarnya sudah dia atur dengan ringtone khusus yang tidak boleh dia angkat. Ringtone khusus untuk Cipto yang namanya telah diganti, bukan lagi 'Cinta' melainkan 'Orang Stress'."Teleponnya kenapa nggak diangkat, Bu? Dari tadi bunyi terus tuh..." tanya Bu Jenny heran.Karena biasanya, Mayang paling rajin mengangkat telepon masuk, meskipun hanya dari mahasiwa yang menanyakan tentang hal sepele."Oohh, nggak penting kok, Bu. Bukan siapa-siapa," sahut Mayang, canggung."Begitu ya, Bu. Apa ada yang lagi gangguin Ibu? Kok dikasih namanya ekstrim begitu?""Eengg ... nggak ada kok, Bu. Ini hanya ... hanya ..." Mayang kebingungan mencari alasan di depan berpasang mata yang menatapnya. Dan, tidak mungkin juga dia menceritakan perihal betapa jengkel dan jijiknya dia sama manusia yang telah diberi label 'Orang Stress' itu."Sa ... saya angkat dulu deh, Bu ... permisi semua ... makanannya sil

  • BRONDONG TENGIL BU DOSEN!   OBROLAN RUANG DOSEN

    Risma yang mendengar keributan suaminya, segera menyusul Cipto ke depan pintu kamar. "Ada apa sih, Mas? Berisik banget! Nanti Ares bangun lagi," bisik Risma."Ares! Ares saja yang kamu urusi! Nasib Mas gimana ini? Mayang nuntut cerai Mas!" Cipto mengibas-ngibaskan lembaran kertas surat di depan wajah Risma dengan raut kesal."Hah? Mbak Mayang nuntut cerai, Mas? Aduh, gimana dong? Risma juga bingung …" sahut Risma belagak polos.Padahal, dalam hati ia juga menyetujui tindakan Mayang. Jujur saja, kalau dia yang berada dalam posisi Mayang, pasti dia juga akan melakukan hal yang sama."Tidak bisa! Ini tidak boleh terjadi, Risma! Mayang harus menarik gugatannya. Mas tidak mau bercerai. Selamanya Mayang akan tetap menjadi istri pertama mas dan kamu jadi istri kedua. Mas akan berusaha adil untuk kalian berdua," ucap Cipto, nafasnya tersengal."Terus … mas mau ngapain?" tanya Risma penasaran."Ponsel mas mana?? Sialan! Sialan kamu, Mayang! Kualat kamu sama suami, Mayang! Mas harus pakai jurus

  • BRONDONG TENGIL BU DOSEN!   SURAT CERAI

    Tiga hari berlalu,Entah dari mana bermula, berita tentang penyerahan diri Ian ke kantor polisi sudah tersebar seantero kampus. Berita yang beredar menyatakan bahwa seorang cucu pendiri universitas ternama masuk penjara dengan kasus perencanaan pemerkosaan. Dan, tak dapat terelakkan, nama Sabrina juga jadi ikut ramai dibicarakan sebagai korban kelakuan biadab Ian."Mereka pacaran sudah lama, dari sebelum Sabrina masuk kampus. Pasti mereka udah sering enak-enak tuh berdua," ucap seorang pemuda cepak di kantin kampus."Yoi! Mana katanya rumah Si Sabrina juga kosong mulu. Ortunya kan tinggal di luar negeri," sahut pemuda lainnya."Asyik banget! Bebas mantap-mantap di rumah tanpa ketahuan. Coba kalau gue yang kenal duluan sama tuh cewek. Nggak perlu capek c*li tiap pagi.""Cantik doang, tapi murahan!""Cewek begitu sih nggak ada bedanya sama pecun. Pantesan aja ditumbalin sama si Ian. Murah sih!""Bener lu!"BRAK!Baru satu menit duduk di kantin kampus, telinga Gilang sudah panas mendenga

  • BRONDONG TENGIL BU DOSEN!   PELAJARAN UNTUK BAJINGAN

    Tak lama kemudian, pintu gudang berderit terbuka. Sosok yang tadi mereka sebut-Tono-akhirnya muncul. Sekilas, penampilannya tampak biasa, bertubuh tidak terlalu tinggi, rambut disisir rapi. Tindikan berjajar di telinga kiri, dan bibir merah muda berlapis lip gloss berkilau. Namun, seketika seringai ambigu terbit di bibirnya begitu tatapannya jatuh pada Ian yang meringkuk ketakutan."Ih, kebetulan banget Om Saputra lagi dinas ke luar kota. Udah dua hari nih gue nganggur ..." Pria berusia kurang dari tiga puluh tahun itu berjalan mendekati Ian dengan langkah santai. "Mana nih yang katanya minta dicoblos? Bagus nggak badannya?""Nggak ada bagus-bagusnya sih, Ton. Tapi yaahh... lumayan lah buat selingan sambil nunggu Om Saputra pulang. Satu lagi nih... dia pernah numbalin pacarnya sendiri digilir sama preman-preman Mawar Billiard, buat bayar utang judi.""Apa? Muke gile!" Tono terbelalak. "Ah, ngga punya otak nih orang! Mending lu jual diri aja-kalau laku-buat bayar utang! Pengecut! Najis

  • BRONDONG TENGIL BU DOSEN!   RIYANTO DAMANIK

    "Bibir aku dower, Mas. Aku mau mandi saja. Habis mandi aku mau bantu Mbak Amira masak makan malam. Mas jagain Ares. Jangan sampai dia bangun! Aku capek!" ucap Risma sambil nyelonong meninggalkan Cipto."Lha, terus mas gimana ini? Masa manual? Tangan mas kan kapalan, Risma. Risma!""Terserah mas saja lah. Aku nggak mau sedot-sedot kayak tadi lagi.""Risma! Risma!" panggil Cipto risau."Apalagi sih, Mas? Oh ya, aku juga mau ngingetin, orang tua aku udah butuh uangnya. Tolong mas segera transfer ya. Sesuai janji kita ..." ucap Risma, menyunggingkan senyum ke arah Ares, sebelum berlalu.Masuk ke dalam kamar mandi, Risma buru-buru menyalakan kran air wastafel. Kemudian membasuh wajahnya dan berkumur untuk menghilangkan sisa rasa kejantanan Cipto di mulutnya.Di lubuk hatinya Risma bersumpah, cukup sekali itu saja dia menjajal menggulum pusaka Cipto. Untuk selanjutnya, dia tidak mau lagi melakukannya. Tidak akan pernah! Biar saja suaminya itu bersabar menahan syahwat, daripada ia harus mual

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status