Share

Bab 3

Penulis: Tania Aurelia
“Eh, bukannya ini Pak Gio? Bukannya kamu terlihat tenang dan suci biasanya? Begitu lihat ibu tirimu langsung meledak amarahnya?”

Pria tua itu adalah tokoh besar di industri, dia langsung berkata blak-blakan, “Kamu sudah mewarisi semua Grup Nando, jangan-jangan juga mewarisi ibu tirimu?”

Orang-orang di sekitarnya pun tertawa terbahak-bahak. Mega buru-buru menahan tangan Gio. Gio pun menahan amarahnya dan melepaskan cengkeramannya dari pria tua itu. Lalu mengambil gelas alkohol dan berinisiatif meredakan ketegangannya, “Maaf para senior. Karena sikapku yang nggak sopan tadi, aku bakal minum tiga gelas sebagai hukuman.”

Di luar ruangan, Tasya melihat semua itu dengan perasaan sakit hati.

Semua orang tahu kalau Gio pantang menyentuh alkohol, tapi hari ini demi Mega, dia rela minum tiga gelas!

Namun, para bos besar itu belum puas. Mereka menuntut agar Mega juga ikut minum. Gio langsung berdiri di depan Mega dan berkata, “Ibuku lagi nggak enak badan, jadi nggak bisa minum. Biar aku saja yang menggantikannya.”

“Tumben sekali Pak Gio minum hari ini, ayo minum lebih banyak!”

Gelas demi gelas dituangkan untuk Gio. Gio pun menenggak habis tanpa menolak, hingga total lebih dari sepuluh gelas. Hingga pada akhirnya, botol-botol di atas meja sampai kosong dan para bos besar pun kagum dengan kemampuan minumnya.

“Aku menemani kalian minum sampai puas hari ini. Jadi, ke depannya tolong jangan lagi mengusik ibuku. Kalau nggak, jangan salahkan aku kalau kita malah menjadi musuh nanti,” ujar Gio, setelah itu menggandeng Mega keluar dari ruang VIP.

Dia sama sekali tidak melihat Tasya yang berdiri di luar pintu. Bahkan saat membuka pintu, tanpa sengaja menabraknya hingga terjatuh ke lantai.

Tasya terjatuh dan kepalanya terbentur vas antik di atas lemari. Darah pun mengalir deras di wajah dan membasahi bajunya.

Para staf panik dan segera menelepon ambulans.

Sementara itu, dengan pandangan kabur karena darah, Tasya mendongak dan melihat sosok Gio yang menggandeng Mega pergi tanpa menoleh sedikit pun, seolah lupa masih ada dirinya di tempat itu.

Dia rela menikah diam-diam dengan pria seperti ini, menyembunyikannya dari orang tua, teman, bahkan semua orang.

Meski tahu bahwa Keluarga Nando telah menghancurkan Keluarga Setio hingga nyaris membuat ayahnya bangkrut dan kehilangan segalanya, Tasya tetap mencintai Gio tanpa ragu.

Tasya pun tersenyum miris, berkata dalam hati, Tasya, kamu sendiri yang mencari gara-gara.

Setengah jam kemudian, ambulans membawa Tasya ke rumah sakit.

Dia menangani luka di kepalanya sendirian, dijahit sepuluh jahitan.

Dia pun melewati malam itu di rumah sakit sendirian. Saat terbangun keesokan paginya, matahari sudah terbit, tapi tak ada satu pun panggilan dari Gio.

Tasya menatap layar di ponselnya. Dia melihat unggahan baru dari Mega semalam.

Meski tak terlihat wajahnya, Tasya langsung mengenali tangan Gio yang sedang mengeringkan rambut Mega.

Captionnya adalah tipuan andalan Mega. Dia menuliskan, “Adikku takut aku kesepian, jadi sering datang menginap beberapa hari. Sekarang adikku sudah dewasa dan pengertian, sebagai kakak aku sangat terharu.”

Dia sengaja menciptakan sosok adik sebagai tameng untuk menutupi identitas Gio, berhasil menipu semua orang.

Tasya sangat marah. Beginilah caranya dirinya dijebak oleh Gio dan Mega ke dalam pernikahan tanpa cinta ini. Padahal selama ini, dia sudah begitu banyak berkorban untuk Gio, berusaha keras menjadi wanita ideal yang dia suka, bahkan rela berhenti minum anggur merah kesukaannya hanya karena Gio tidak suka aroma alkohol.

Namun pada akhirnya, pria itu tetap memilih berada di sisi Mega.

Memikirkan semua itu, Tasya pun menelepon seorang wartawan dan berkata, “Janda Pak Ruben Nando sedang asik bermesraan dengan pria lain di vila. Kalian bisa menunggu di depan gerbang untuk dapat berita panas.”

Masa berkabung tiga tahun belum selesai. Bagi keluarga sekaya Keluarga Nando, Mega yang buru-buru bersama Gio itu pasti memicu badai opini publik.

Namun, dua jam menunggu, tidak ada foto yang viral.

Saat Tasya sedang bersiap-siap untuk keluar dari rumah sakit, dia menerima telepon dari Gio.

Suara pria itu terdengar dingin, “Datang ke klub Belhaus sekarang juga.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bayang-Bayang Yang Terlambat   Bab 23

    Berita tentang kebakaran gedung kantor Grup Nando langsung viral malam itu juga, mengejutkan seluruh negeri.Sementara itu, Keluarga Setio yang sedang berada di luar negeri, baru mengetahui kejadiannya lima hari kemudian.Orang tua Tasya hanya bisa menghela napas prihatin, tapi Tania dan Tonio merasa semua itu memang pantas didapatkan Keluarga Nando.“Dari dulu, Keluarga Nando memang selalu memusuhi keluarga kita. Sekarang hancur karena ulah mereka sendiri, bisa dibilang itu karma mereka,” ujar Tania dengan kesal.Tonio juga setuju, tapi ibunya mengingatkan, “Jangan bilang ini ke Tasya. Dia akan menikah bulan depan, jangan biarkan hal ini merusak suasana hatinya.”Semua anggota keluarga pun mengangguk setuju. Ayahnya juga menyelipkan koran yang berisi berita itu ke bawah meja ruang tamu, menyembunyikan judul berita yang tertulis ‘Pertikaian Internal Grup Nando Sebabkan Kebakaran Hebat, Para Petinggi Tewas Di Tempat’.Dari semua korban, satu-satunya yang selamat dari kebakaran itu hanya

  • Bayang-Bayang Yang Terlambat   Bab 22

    Gio pulang ke negara asalnya di tengah malam. Dari sekretarisnya, dia mengetahui bahwa sebelum berangkat ke Negara F, dirinya sempat menyebut di sebuah pesta bahwa Tasya adalah istrinya. Seseorang yang hadir saat itu diam-diam merekam pernyataan itu, lalu memanfaatkannya untuk mengancam dewan direksi Grup Nando dan menuntut uang tutup mulut dalam jumlah besar.Hal itu membuat para anggota dewan kesal dan menduga Keluarga Setio yang membuat ulang di balik semua ini. Selama beberapa hari, mereka menyewa banyak peretas untuk membobol sistem Grup Setio dan mencuri sejumlah besar rahasia dagang.Begitu informasi itu tersebar, saham Grup Setio pasti akan anjlok, menyebabkan kebangkrutan besar-besaran, bahkan bisa menanggung utang dalam jumlah sangat besar.Saat tiba di ruang rapat dewan, Gio mendengar para petinggi senior sedang tertawa-tertawa dan berkata, “Kali ini, Keluarga Setio pasti tamat. Dalam dokumen-dokumen itu bukan hanya ada hasil kerja keras Pak Harris, tapi juga bukti suap ana

  • Bayang-Bayang Yang Terlambat   Bab 21

    Dalam beberapa waktu setelah itu, Gio masih bertahan di Negara F, berusaha mendapatkan pengampunan dari Tasya.Namun, Tonio mulai mengerahkan anak buahnya untuk memaksa Gio menandatangani surat cerai. Tapi, Gio tetap bersikeras tidak mau menyetujuinya, hingga akhirnya Tonio terpaksa menggunakan cara kotor yang tidak layak diumbar ke publik.Ancaman, intimidasi, kekerasan… semua cara sudah dicoba. Meski begitu, pengawal yang selalu bersama Gio cukup kuat untuk mengimbangi anak buah Tonio, hingga tak satu pun dari mereka bisa mendekat, apalagi mendapatkan tanda tangan asli darinya.Perseteruan antara dua pihak pun memanas dan hampir tak terkendali.Sampai akhirnya, pada suatu malam, keterlibatan Rey membuat Gio merasakan rasa sakit yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.Malam itu, Rey menelepon Gio, mengundangnya datang ke rumah Keluarga Soraya untuk membicarakan hal mengenai Tasya.Begitu melangkah masuk ke vila Keluarga Soraya, Gio mendengar suara berisik samar dari taman.Suarany

  • Bayang-Bayang Yang Terlambat   Bab 20

    Gio hanya bisa tertawa pahit. Dia tak percaya dengan ucapan Tasya. Perlahan, dia melangkah mendekatinya. Air hujan yang membasahi tubuhnya menetes ke atas karpet, membuat noda lembap yang gelap, persis seperti suasana hatinya saat ini.“Kamu nggak mungkin nggak mencintaiku,” kata Gio sambil menatap wajah Tasya, berusaha menangkap tanda-tanda bahwa Tasya sedang berbohong, “Kamu sudah mengorbankan begitu banyak untukku. Kamu mengejarku selama enam tahun penuh, mana mungkin bisa tiba-tiba berhenti mencintaiku?”Tasya tersenyum getir. Dia mendongak dan menatapnya, lalu berkata dengan lantang dan jelas, “Gio, jadi kamu juga tahu aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu?”Nada bicaranya penuh sindiran, membuat dada Gio serasa diremas kuat, sesak dan menyakitkan.“Justru karena aku tahu kamu sudah berkorban banyak, makanya aku ke sini untuk menjemputmu pulang. Tasya, aku sudah tahu salah. Aku sudah melakukan banyak kesalahan sebelumnya, tapi aku mau berubah. Tolong kasih aku kesempatan lagi

  • Bayang-Bayang Yang Terlambat   Bab 19

    Malam setelah acara pertunangan berakhir, hujan deras mengguyur di luar.Di dalam ruang kerja vila Keluarga Setio, akhirnya Tasya menceritakan semua kebenaran tentang pernikahan rahasianya dengan Gio.Dia mengungkapkan segalanya, dari hubungan rahasia mereka, pernikahan tanpa sepengetahuan keluarga, hingga taruhan dengan Mega yang membuatnya kalah, serta berbagai penderitaan yang dia alami. Tasya menceritakan semuanya dengan jujur.Wajah seluruh anggota Keluarga Setio terlihat sangat muram setelah mendengar semua itu.Awalnya, Tasya mengira mereka akan memarahinya karena pernah menjalin hubungan dengan Keluarga Nando, tapi yang mengejutkan, kedua orang tuanya justru hanya merasa sedih, “Putri Keluarga Setio yang begitu pintar, begitu cantik dan begitu berkuasa, bisa-bisanya disakiti oleh Gio sampai sebegitunya?”Tania memandangi luka bakar di tangan kiri adiknya, air matanya pun jatuh, “Jadi waktu itu kamu bohong bilang kena cipratan minyak panas, ternyata itu bekas disiram air keras?

  • Bayang-Bayang Yang Terlambat   Bab 18

    Para tamu di dalam ruangan juga mulai berbisik-bisik penuh keterkejutan.“Bukannya itu Pak Gio dari Keluarga Nando? Kok dia bisa ada di sini?”“Bukannya Keluarga Setio dan Keluarga Nando itu musuh bebuyutan? Mustahil Keluarga Setio mengundangnya.”“Lihat saja, wajah Pak Harris langsung memuram.”Gio tak menghiraukan tatapan para tamu. Dia naik ke atas panggung, matanya hanya tertuju pada Tasya. Lalu dengan suara tercekat, dia berkata, “Tasya, aku datang untuk menjemputmu pulang. Ayo, pulanglah denganku.”Seketika, Tasya tercengang dan tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Di kepalanya hanya ada satu pertanyaan, kenapa Gio bisa ada di sini?Bagaimana Gio tahu kalau dirinya datang ke Negara F?Dan barusan dia bilang pulang… jadi maksudnya dia mengejarku sampai ke sini?Tidak! Tidak mungkin! Bukankah seharusnya dia sedang bermesraan dengan Mega sekarang? Dia tak punya alasan untuk datang mencariku.Kepergianku seharusnya adalah berita gembira baginya.Tasya mundur selangkah, secara ref

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status