Benih Haram Kakak Ipar

Benih Haram Kakak Ipar

Oleh:  Novianita  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
9Bab
322Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang wanita muda membuka matanya perlahan dan merasakan tubuhnya remuk redam tanpa pakaian. Gurat kesedihan langsung tergambar nyata di wajah cantik itu bahkan air mata jatuh tak tertahan lagi. Malam kelam yang membuatnya kehilangan gelar gadis yang selama ini ia jaga hampir 21 tahun. Pria yang bertanggung jawab akan hal itu bukanlah pria asing atau penjahat yang tak berperasaan, melainkan sosok yang Geshara hormati. Aliandra Wibawa, pria yang beberapa bulan lalu menikahi Kakak kandungnya. Sekarang bagaimana Ge akan bersikap? Tak mungkin ia meminta tanggung jawab berupa pernikahan karena itu pasti akan menyakiti perasaan Kakak kandungnya, tapi kini ia hanyalah sosok kotor yang tak berharga.

Lihat lebih banyak
Benih Haram Kakak Ipar Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Disi77
kasian Ge, hayuk bangkit ...
2023-11-16 17:58:49
0
9 Bab
Rintihan Wanita Muda
“Argh, tubuhku sakit…,” rintih seorang wanita muda yang baru saja tersadar di atas sebuah karpet rasfur lembut berwarna putih. Dengan susah payah ia memaksa tubuhnya yang seakan remuk itu untuk duduk. Namun, mata bulatnya tak percaya dengan apa yang ia lihat? Tubuh putih dengan lekukan menggoda itu kini polos tanpa ada sehelai kainpun yang menutup. Wanita malang itu sangat terkejut sehingga tangannya mencoba untuk menyembunyikan bagian penting di tubuh yang masih bisa ia raih, tetapi tangannya hanya dua tak mungkin mampu menutup semuanya. Matanya kini menatap ke sekeliling sambil mengingat apa yang terjadi. Baju tidur merah muda yang digunakan semalam menjadi fokus utama yang melintas, baju itu tercecer di sembarang tempat. “Tuhan, kebodohan apa yang aku lakukan!” sesalnya sambil berusaha berdiri. Area bawahnya terasa nyeri bahkan bercak darah kering tampak sedikit menempel di kulit putihnya, kini meski dengan tertatih ia mencoba meraih pakaian yang tercecer di ruang keluarga. Ruang y
Baca selengkapnya
Jalan Keluar yang Terbaik
Sebuah tanya yang membuat Ge hanya mampu tertunduk dan menangis, ia tak bisa mengatakan apapun sedangkan Andra tampak bingung saat melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Ge. Lelaki itu tak perlu lagi mendengar jawaban dari bibirnya karena raut wajah pilu itu telah menjelaskan segalanya. Kini Andra terlihat berpikir keras bahkan wajahnya terlihat sangat tertekan.“Jadi--- jadi benar aku telah merenggut kesucianmu ‘kan Ge?” Andra berdiri menatap sang adik ipar. Namun, sesaat kemudian sebuah kata terlontar dari mulut lelaki itu. Kata yang membuat Ge merasa langit telah runtuh dan bumi telah terbelah karena lelaki yang selama ini sangat Ge hormati tampak menyalahkannya akan apa yang terjadi. Tuduhan demi tuduhan bagai guntur yang memekakkan telinganya.“Ge, kamu ini bukan lagi anak kecil yang tak tahu dampak dari kesalahan yang kita perbuat lalu kenapa kamu diam saja saat aku tanpa sadar melakukannya? Apa yang kamu pikirkan Ge!” teriak Andra tepat di wajah Geshara.“Aku bukan diam saja Ma
Baca selengkapnya
Semua Demi Cinta
Jantung Andra seakan ingin melonjak keluar saat ia mendengar sebuah suara yang ia sangat kenali itu bertanya padanya.“Dra, kamu ini ngapain sih? Ditanya kok malah mematung di situ?”“Mah, Andra cuman mau….” Andra tak tahu harus menjawab apa, tapi ia harus berpikir keras agar ibunya itu tak curiga.“Apa? Kamu mau nyuci karpet itu? Seharusnya kamu dengerin kata Mama Dra, jangan cuman nurutin apa kata istri tercintamu yang ga tahu diri itu.”“Mah….”“Mulai besok kamu pekerjakan pembantu yang tinggal di rumah ini 24 jam seperti yang Mama sarankan dulu, biar kamu ga repot di pagi buta begini. Bos besar putra dari Raina Mukidi yang berdarah ningrat, tapi bawa cucian ke ruang cuci. Memalukan…!”“Mah, ini ga setiap hari juga kok Andra lakukan. Cuman tadi kebetulan Andra menumpahkan saus ke karpet ini, lagian Mama datang ke rumah Andra di pagi buta gini mau apa?”“Orang suruhan Mama bilang istri kamu mendarat di bandara dengan penerbangan terakhir semalam.”“Natasha? Di bandara?”“Iya, dia da
Baca selengkapnya
Natasha Berubah
Sebuah kata yang terlontar disertai mimik wajah yang seakan menggambarkan keengganan menjadi sebuah jawab yang tak dapat Andra dan Ge sangka.“Kak, sebenarnya apa yang terjadi pada Kakak? Kenapa Kakak jadi seperti ini? Aku rindu Kakakku yang begitu lembut, Kak!” Kini Ge memeluk tubuh Kakaknya dengan erat seakan ingin meyakinkan pada wanita itu jika ia benar-benar mencintainya. Sedang yang di peluk tak bergeming, ia hanya menatap kedepan meski dari matanya ada sebuah perasaan yang membuat hatinya bergetar.“Baik… baiklah aku akan ke rumah itu, tapi bukan untuk selamanya. Aku hanya akan kembali beberapa saat, tapi nanti jangan melarangku untuk melakukan apapun yang aku inginkan dan kalian juga tidak boleh banyak tanya!”“Nat, apapun yang kamu mau lakukan, lakukanlah asal kamu mau pulang, Sayang?”“Ya….” Wanita itu melepas pelukan adiknya lalu menarik koper yang masih terlihat tertutup.“Aku yang bawa ya, Sayang?” Andra meraih koper itu lalu mendorongnya. Namun, sebelah tangannya masih m
Baca selengkapnya
Geshara Hamil?
Andra menepuk pipi Ge, tapi gadis bukan perawan itu tampak tak juga sadar. Melihat keadaan itu Andra membopong tubuh mungil yang tampak pucat ke dalam mobilnya, Andra sangat khawatir akan keadaan Ge yang seperti itu bahkan matanya tampak berkali-kali menatap wajah Ge yang belum juga sadar. Mobil Andra telah sampai ke halaman sebuah klinik kecil lalu lelaki itu kembali membopong Ge menuju ke dalam. Beberapa Suster yang melihat kehadiran Andra langsung membantu membawa Ge menuju ke ruang pemeriksaan.“Apa pasien sudah sarapan Pak?”“Sudah Dok,” jawab Andra pasti.“Kalau begitu kami akan mengambil darah pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut ya, Pak. Kami khawatir selain kondisi kurang darah yang ia alami juga ada penyebab lainnya. Jadi sebaiknya kita tunggu pemeriksaan darah itu sebentar ya.”Ge memang sudah sadar tetapi entah kenapa ia sangat tidak nyaman dengan aroma obat-obatan yang menyeruak di ruangannya yang membuat ia mual lalu muntah begitu saja.“Ge kamu kenapa sih? Aku akan men
Baca selengkapnya
Merahasiakan
Bab 6Kini Andra dan Ge menuju ke tempat pengambilan obat tetapi tampaknya Mama Raina masih menunggu di tempatnya tadi memuat Andra maupun Ge sangat khawatir di buatnya. Untung saja saat obat-obatan telah rapi dan dimasukkan dalam sebuah kantong, nama asisten rumah tangga Mama Raina dipanggil oleh Suster, maka mau tak mau si Nyonya kaya itu pun meninggalkan tempat menuju ke arah ruang pemeriksaan.“Syukurlah Ge, Mama ga nungguin kita lagi. Bisa kacau kalau sampai Mama tahu isi obat yang kamu dapatkan.” Andra buru-buru mengajak Ge keluar dari ruangan itu.“Mas, apa Kak Natasha bisa kita bohongi sedangkan perut ku pasti nanti akan semakin membesar,” ucap Ge saat menuju ke luar Klinik, matanya masih menatap seorang Ibu hamil yang kebetulan berpapasan dengannya.“Kamu harus pergi Ge.” Andra yang tanpa sengaja mengucapkan itu memandang kearah Ge cemas, ia takut menyinggung perasaan wanita yang kini mengandung benihnya itu.“Maksudku mungkin lebih baik jika kamu menjauh dari rumah kami dulu
Baca selengkapnya
Terungkap
Bab 7 Pikiran yang terlintas itu seketika berubah mana kala Ge melihat wajah teduh Kakaknya. “Jika aku jujur pasti Kakak akan kecewa dan membenciku. Aku belum siap kehilangan kasih sayang Kakak yan selama ini selalu ada di sisiku. Meski setelah kepergiannya saat itu, entah mengapa Kak Natasha terlihat selalu menghindar,” pikir Ge. “Kak, aku ingin tidur di temani Kakak apa boleh?” Mata Natasha menatap adiknya seaka tak percaya dengan apa yang di inginkan adik satu-satunya itu. “Ge, kamu ini sudah besar masa tidur aja minta di temenin. Sudah mana obatmu? Kamu harus minum obat dan tidurlah.” “Nat, aku ambil dulu obatnya. Aku lupa tak membawanya tadi, atau kamu buatkan saja dulu bubur atau appaun yang bisa Ge makan karena obatnya harus di minum sesudah makan.” “Loh, bukannya itu obat Mas?” Natasha menunjuk sebuah plastik putih yang terdapat logo sebuah klinik. “Itu… itu cuman obat Magh, kalau obat yang lain di mobil.” “Memangnya Ge sakit apa saja?” “Anu, itu, sepertinya asam lamb
Baca selengkapnya
Ternyata Kamu Selingkuh
Bab 8Bi Iroh duduk sambil menyuapkan teh hangat.“Habis Bapak ini ngomongnya suka kaya yang beneran. Maaf ya Non jadi saja Bibi salah sangka dan bilang yang enggak-enggak tadi.”“Ga apa Bi, namanya juga salah paham. Lagian Mas Andra ini nih kalau ga tahu ceritanya jangan asal ngomong.”“Maaf, tadi Mas cuman dengar ada kata hamil gitu, jadi aku pikir kamu hamil padahal kamu cyman bilang kenapa penyakit kamu ini kaya orang hamil. Ya sudah, maaf ya adikku yang cantik jangan manyun dan cepet sembuh. Mas sekarang mau nyusul Kakak kamu dulu kekamar.” Andra tersenyum lalu berlari untuk menyusul istrinya yang berada di kamar. Namun, saat ia berada di depan pintu kamarnya, ia sangat terkejut.“Loh Sayang kamu lagi ngapain?”“Mas, maaf aku harus jujur padamu jika aku tak lagi mencintaimu dan aku juga tak bisa jika harus hidup bersamamu dan terus menerus berpura-pura menjadi istri yang baik sedangkan hatiku tak bahagia. Namun, aku meminta sesuatu darimu untuk terakhir kalinya. Selama Ge belum m
Baca selengkapnya
Ge, Jatuh
Bab 9Dalam suasana yang diselimuti rasa sedih dan kecewa itu kini sebuah mobil memasuki halaman rumah yang membuat Andra menatap ke arah Ge demikian juga Ge.“Mama!” seru Andra yang berbarengan dengan Ge yang mengucapkan kata, “Tante!”“Mas, apa yang harus kita katakan pada Tante Raina?”“Ge jangan katakan apa-apa tentang Natasha kecuali kalau mama memang bertanya.”“Kenapa kalian duduk di situ?”“Bibi! Buatkan aku minuman dingin, cepat ya!”“Tante, Bibi baru saja kami minta untuk pulang. Jadi biar saya buatkan minuman dingin. Tante mau minum teh manis, sirup atau jeruk peras?”“Aku kan punya menantu kenapa harus kamu yang melayani aku? Panggil Kakakmu dan katakan untuk membuatkan aku minuman dingin. ““Mama ini mau minum saja pilih-pilih. Sudah Ge ambilkan air putih di dalam kulkas untuk Mama.”“Kamu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status