Share

Part 15 Kecelakaan

“Boleh.”

Satu kata yang baru saja meluncur dari lidah Arbian membuat Ayana bergeming. Batinnya kembali menjerit dan mengumpat. Mengapa dirinya harus sesial ini?

“Tapi lain kali saja. Sekarang sudah malam, kamu pasti butuh istrahat. Saya juga harus segera menyusul Yudha ke Mall Ratuna,” lanjut Arbian melirik jam tangannya. Sebenarnya ia merasa tidak tenang sejak tahu adiknya ditugaskan menjinakkan bom di sana.

Tak butuh waktu lama, Arbian sudah tiba di Mall Ratuna. Di salah satu resto cepat saji yang berada di lantai satu dekat parkiran itu tampak ramai dengan mobil polisi. Beberapa petugas dengan pakaian khusus bersiaga untuk menjaga jarak agar tidak ada yang melintasi barier.

“Permisi, apa bomnya belum berhasil dijinakkan?” tanya Arbian ketika menghampiri salah seorang petugas polisi.

Polisi dengan seragam dua balok emas di pundaknya itu menjawab, “Sayangnya belum. Maaf, ada kepentingan apa Anda b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status