Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder

Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder

last updateLast Updated : 2024-05-15
By:  Lalita Rhea Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
8Chapters
553views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Gabriella Huang (21), putri sulung dari keluarga Huang yang terpandang, tak menyangka jika ia dijebak! Saat ia pergi menghadiri pesta ulang tahun salah satu temannya, putri cantik dari Anthony Huang itu tersudut dengan seorang pria yang ternyata adalah putra pesaing bisnis ayahnya, dan harus mendapatkan bullying dari orang-orang bejat. Gabby dicekoki minuman keras dan juga obat, sehingga gadis itu tak menyadari jika ia menggila dan bertingkah layaknya gadis yang tak memiliki norma dan etika. Dalam keadaan setengah sadar, Gabby hampir saja dilecehkan di depan banyak orang. Apabila sang pengawal —yang baru dua Minggu bekerja pada keluarga Huang— tidak datang dan menyelamatkan kehormatannya, mungkin keesokan paginya, Gabby akan menanggung malu seumur hidup. Bimasena Gardapati Janitra (28), seorang pria muda yang tak sengaja menolong Anthony Huang saat terjebak dalam tawuran antar preman, lalu direkrut sebagai salah satu pengawal keluarga Huang, merasa jika ia sedang berhadapan dengan buah simalakama yang cosplay jadi durian runtuh. Sebuah kesialan dan keberuntungan yang datang dalam waktu bersamaan. Sang nona muda yang harusnya ia jaga, berupaya memaksanya untuk berhubungan suami istri di dalam mobil yang tengah melaju kencang. Sungguh perawan gila!

View More

Chapter 1

Jebakan untuk Nona Muda

"Ayo, habiskan Gabby! Cepatlah kau habiskan!" 

Teriakan lantang seorang pria tiba-tiba memenuhi ruangan dengan lampu kelap-kelip di dalam club. Pria itu berdiri sembari menjambak rambut seorang gadis muda, dan memaksanya untuk menenggak satu gelas alkohol yang sudah disiapkan sejak tadi.

Gadis yang bernama Gabriella Huang itu terbatuk-batuk dan menangis, ketika kerongkongannya serasa terbakar akibat minuman keras yang terpaksa harus ia telan.

Di sofa, seorang pria lain yang sedari tadi menatap ke arah sang wanita dan juga teman-temannya, hanya bisa tertawa melihat Gabby yang tersiksa. Entah mengapa, pria itu terlihat sangat puas bisa mempermainkan putri sulung dari musuh bebuyutan ayahnya.

Manik biru dari pria campuran Australia-Indonesia bernama Maxwell Douglas itu seketika menggelap kala melihat gaun pesta yang dikenakan oleh sang wanita, mulai basah karena alkohol.

Sementara Gabby, hanya bisa meringkuk di dekat sofa. Gadis itu berusaha menahan sakit yang mulai menjalar ke kepala, belum lagi dirinya merasakan kerongkongannya yang kering, serta lambung yang seolah terbakar.

"Gabby sayang, jika tubuhmu terasa panas, coba naik ke atas meja dan mulai lucuti pakaianmu!" Teriak Maxwell sembari menampilkan seringai mengerikan di wajahnya.

Permintaan gila Maxwell justru didukung oleh tujuh pria lain, karena pria-pria itu kini berteriak-teriak, tertawa, dan mengangkat tangan mereka, menunggu kesadaran sang gadis hilang.

Gabby yang saat itu tengah jadi objek para lelaki hanya bisa bergeliat, karena dia hanya bisa merasakan tubuhnya panas dan tak terkendali. Tubuhnya terasa menjadi jauh lebih sensitif, karena hanya dengan sentuhan kecil, membuat dirinya terbakar oleh gairah yang membara.

"Apa kau masih berusaha untuk bertahan, Gabby?" tanya Maxwell sambil berlutut tepat di hadapan si gadis.

Melihat wajah Gabby yang dipenuhi dengan semburat merah, serta maniknya yang mulai kehilangan fokus membuat pria itu juga tak kuasa menahan hasratnya. Maxwell pun menjambak rambut Gabby, dan segera mengikis jarak antara bibirnya dengan bibir sang gadis. Namun, saat bibirnya hendak mendarat, telapak tangan gadis itu dengan entengnya menampar Maxwell.

Perbuatan Gabby membuat pria itu geram. Emosi, pria itu pun langsung mencengkeram rambut Gabby, dan mendorongnya, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Berani-beraninya kau menamparku! Sialan!" umpat Maxwell tepat di depan wajahnya.

"Ayo, Max! Langsung eksekusi saja! Kami sudah tak sabar untuk menunggu giliran!" Seorang pemuda yang memakai Hoodie putih, menjulurkan lidahnya dengan ekspresi cabul ketika melihat gaun pesta Gabby yang acak-acakan.

Kulit putih gadis itu terlihat mulus dan halus, membuat jakunnya turun naik. 

Seruan serupa mulai bergaung dari teman-temannya yang lain. Mereka sudah tak sabar untuk menikmati tubuh putri sulung dari konglomerat yang disegani oleh negara, pemilik Huang Technology, secara bergiliran.

Maxwell bangkit dan tertawa paling kencang. Ia yakin jika saat ini Gabby sudah tak mampu lagi untuk melawan. Ia lantas menarik tubuh Gabby ke atas meja yang ada di tengah ruangan, dan berusaha untuk melucuti pakaiannya.

Merasakan tarikan di tubuhnya, walaupun ia dalam keadaan terangsang dan mabuk, entah mengapa gadis itu merasakan bahaya. Dengan segala tenaga dan kesadaran yang tersisa, Gabby berupaya untuk memberontak. Namun apa daya, tubuhnya yang lemas membuat Maxwell tak berkutik.

Melihat sang gadis tak bisa dengan mudah ditaklukan, membuat para pemuda yang lain, jadi makin kegirangan. Mereka seakan sedang berusaha untuk menaklukkan kuda binal yang birahi.

"Bodoh! Apa yang kalian tertawakan, hah? Cepat pegangi dia!" raung Maxwell ketika mulai kepayahan menghadapi Gabby.

Gadis itu merasa jika tubuhnya dipaksa untuk terlentang diatas meja, dengan kedua tangan dan kaki yang dipegangi oleh teman-temannya Maxwell.

"LEPASKAN! LEPASKAN AKU! SIALAN KALIAN!" jerit Gabby ketakutan.

Maxwell tertawa, ia lantas naik diatas tubuh Gabby dan mulai membuka ikat pinggangnya.

Wajah Gabby memerah ketika tahu apa yang akan putra tunggal dari pemilik perusahaan Maxima Inc itu akan lakukan padanya.

"Bersiaplah Gabriella. Jika kau hancur dan malu, maka perusahaan ayahmu pun diambang kehancuran! Kau memang jalang yang menjijikan!" maki Maxwell dengan seringai sinis.

Gabby hanya mampu menangis dan menjerit-jerit saat tubuh bagian bawahnya mulai digerayangi oleh Maxwell. Ia lebih baik langsung mengakhiri hidupnya, daripada harus hidup berkalang malu dan aib.

BRAK!

Tepat pada saat itu pintu ruangan terbuka dan terbanting dengan keras, sehingga membuat semua orang yang berada di ruangan itu terperanjat.

Seseorang berperawakan tinggi besar dan memakai setelan jas hitam, berdiri dengan wajah garang, menatap setiap pria dengan matanya yang gelap. Belum lagi tatapan dan auranya yang terlihat dingin, jelas bisa membuat mereka semua tahu, bahwa pria itu marah besar.

“Berhenti, atau nyawa kalian habis saat ini juga.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Wildatuz Zaqiyyah
semangat Thor.........
2024-05-14 17:56:56
0
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status