Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Aku sudah selesai bayarnya, yuk kita ke..." Bibir Kayla kelu saat sepasang matanya menangkap laki-laki yang baru saja masuk ke dalam restoran tempat mereka makan."Ada ap..?" Salsha, sahabat Kayla ikut tak berkutik saat matanya mendapati objek yang dituju oleh Kayla.Laki-laki itu ikut menyadari keberadaan Kayla dan Salsha dihadapannya. Ia ikut salah tingkah."Lho cewek perebut ini ada disini juga?" Seorang wanita yang daritadi menggandeng tangan sang pria menyindir puas.Laki-laki itu menoleh cepat, ada perasaan tak enak hati dalam dirinya. "Dia tidak perebut Sandra, aku yang telah menjadikannya seorang selingkuhan. Dia tidak tahu apa-apa."Wanita bernama Sandra itu menatap jengah. "Kamu masih membelany
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎🌼🌼🌼Kayla tidak segera merespon membuat Salsha menjadi begitu panik. "Eh tapi kalau tidak mau dijawab ngga papa kok. Anggap saja apa yang aku sampaikan tadi itu sama hanya omong kosong."Kayla mematikan layar ponsel, mengangkat wajahnya, dan tertawa kecil. "Aku bisa menjawabnya kok, tenang saja aku sudah memikirkan ini. Aku memang belum tahu siapa lelaki yang akan dijodohkan denganku, tetapi setidaknya berusaha untuk mengejar ridho Allah dan orangtuaku. Kamu tahu kan dibalik perjodohan ini semua. Aku sudah banyak menyakiti hati orangtua, bahkan sesaat sebelum Ayahku meninggal, aku belum meminta maaf padanya. Aku hanya merasa, dengan cara ini aku bisa lebih bahagia Sal. Sudah terlalu lelah dengan diriku yang dulu selalu merasa semua bis
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Salsha pergi meninggalkan Kayla begitu saja. Tanpa mengatakan banyak kalimat panjang dan hanya menunjukan air mata yang jatuh sesaat sebelum ia benar-benar pergi.Membuat tubuh Kayla diam tak berkutik. Sudah tidak tahu lagi apa yang harus dilakukanya.Akhirnya, ia memilih untuk bersender pada tembok kosong bersebelahan dengan tempatnya yang tak jauh dari apple store.Melihat Kayla yang terlihat frutasi membuat Wafa penuh iba. Ia pun menghampiri gadis yang akan ia nikahkan itu untuk menenangkan atas situasi yang sebenarnya juga tidak ia mengerti."Sepertinya kamu sedang tidak baik-baik saja, mau cerita?" Tanya Wafa sopan. Ia ikut jongkok mengikuti posisi Kayla.Kayla tak merespon. Gadis itu menatap kosong ke arah lantai."Maaf sebelumny
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Mereka memutuskan untuk pulang. Wafa mengantar Kayla terlebih dahulu ke rumahnya.Tak banyak percakapan yang terjadi selama perjalanan.Wafa yang takut Kayla tidak nyaman, sementara Kayla memilih untuk lebih banyak diam.Hanya suara basa-basi dari Wafa untuk memberitahu bahwa mereka telah sampai di rumah Kayla."Kita sudah sampai Key, mau ku bukakan pintu mobilnya?" Tanya Wafa hati-hati, ia takut Kayla merasa tidak nyaman dengan sikapnya.Kayla menggeleng. "Terima kasih Kak, aku bisa buka sendiri.""Oke." Jawab Wafa. Ia memaklumi semuanya.Setelah mereka keluar dari mobil, Wafa memilih untuk tidak masuk. Memberikan ruang bagi Kayla yang mungkin saja akan berontak hebat setelah mengetahui
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Kayla memejamkan matanya sambil menghela nafas kasar.Ia menelan air liurnya. Pahit.Sudah dua hari ini Salsha belum juga membalas chat darinya. Perasaan takut dan bersalah bercampur jadi satu.Takut menghadapi teman-temannya yang mungkin saja akan melabraknya lagi, sementara ia sendirian.Benar-benar sendirian kali ini.Tak ada Salsha, Garin, bahkan ia sendiri merasa tak mampu akan menolong dirinya."Ternyata benar, hanya Allah yang setia. Allah tak pernah meninggalkanku, tetapi aku yang sering meninggalkannya." Kayla bermonolog sendiri.Makin dipikirkan makin bisa disimpulkan bahwa tidak ada yang setia di dunia ini. Semua akan pergi satu per satu.Cepat atau lambat.K
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼Sangat tidak nyaman rasanya saat melihat banyak pasang mata mengarah pada Kayla. Membuat Adila ingin sekali menegur mereka agar tidak begitu.Memangnya Kayla seorang penjahat?Bahkan seorang penjahat saja tetap dilindungi apalagi Kayla yang tidak ada salah apa-apa."Kalian pada ngapain sih?" Adila geram pada segerombolan wanita yang lebih banyak menatap tajam dibandingkan mahasiswa yang lainnya."Kak, sudah.." Kayla panik melihat reaksi Kak Adila."Mbak, ada apa kok daritadi melihatnya begitu? Ada yang mau diomongin silahkan disampaikan." Semprot Adila lagi."Udah, ngga perlu diladeni Kak." Belum sempat segerombolan wanita itu menjawab, Kayla buru-buru menarik calon Kakak Iparnya itu.
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Sal, bisa bicara sebentar?" Pinta Kayla pada sahabatnya itu yang terus berjalan lurus tanpa membalas panggilannya."Sal, aku minta maaf sebelumnya,""Aku benar-benar tidak tau,""Sal, ku mohon dengarkan penjelasanku,""Sal,""Cukup Key!" Salsha berteriak gusar. Ia menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Kayla.Sorot mata Salsha mengisyaratkan perasaan tak suka dengan sikap Kayla yang terus memanggil dirinya."Tolong jangan begini, kam..""Jangan begini,?" Salsha tersenyum ejek. "Bukannya kamu yang seharusnya jangan begini. Masa iya orang secerdas kamu yang langgangan juara dan kesayangan dosen ngga tau soal ini? Perjodohan ini menyangkut masa depanmu Kayla. Pasti sangat ka
Hai readers, cerita ini hanya fiktif belaka ya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.Semoga suka, selamat membaca🤎 🌼🌼🌼"Terima kasih ya Wafa dan Adila telah menjemput dan mengantarkan Kayla sampai ke rumah." Farida menyambut dengan hangat.Adila dan Wafa membalas senyuman hangat itu. Lalu, Adila memberikan bingkisan yang dibungkus dengan paperbag berwarna biru muda. Warna kesukaan Bunda Kayla, Farida."Ini buat Tante, katanya diam-diam Tante lagi senang dengan resep makanan sehat ya? Kami baru dari toko buku dan ngga sengaja menemukan buku bagus ini. Semoga bisa bermanfaat." Tutur Adila.Farida tersenyum lepas. Ia memeluk tubuh wanita berumur 27 tahun itu."Sekali lagi makasih, padahal kalian tidak perlu repot-repot begini." Farida merasa tak enak."Ngga kok Tante, sama sekali tidak merepotkan." Balas Wafa."Wadu