Share

Jomlo 33

*Happy Reading*

Sebelumnya. Aku selalu merasa bersalah tiap kali mengingat tentang Viola. Karena aku mengira sudah merebut Alan darinya. Namun, saat tahu bahwa kenyataannya tidak begitu. Kini aku malah selalu kesal sendiri tiap kali melihat nama Viola terus muncul di layar ponsel suamiku. 

Karena kini aku tahu, dia justru mau merebut Alan dariku. Yah ... sejenis pelakor lah. Lagi pula, Apaan sih nih cewek? Gatel bet dah ah nelponin suamiku mulu. Minta digaruk memang. Sini lah aku garuk pake linggis di belakang rumah. Biar yahud rasanya, yee kan?

Ingin sekali aku mengangkat panggilan dari Viola itu. Biar bisa aku maki kayak di sinetron-sinetron yang sering kalian tonton. Namun, aku belum berani selancang itu saat ini. Karenanya, mengutip titah Alan semalam. Aku pun mengabaikan telpon itu, dan memasukannya kembali ke kantor daster.

"Ning teu di angkat, Mi?" (Kok gak di angkat, Mi?)Teh Laras ternyata kepo.

"Kajeun ah, Teh. Teu penting iye." (Biar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
lanjutin terus mih. sampe 200 bab juga gapapa hahah
goodnovel comment avatar
Masriani Tanjung
maaf y kk..tolong donk bahasa ya nasional aja y kk saya engak ngerti kk pakai bahasa daerah..
goodnovel comment avatar
Laurencia Vicky
aku suka bgt ceritanya. cm buang2 koin kl krn terjemahannya ke indo. mana koin mahal lg. tolong pulkamnya jgn lama2. buang2 koin kl dobel bahasa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status