Share

Bab. 7. Rumah Mewah

“Raja.”

Beberapa wanita cantik menunggu dengan hormat di dalam kamar, memberikan salam kepada Austin Ye.

“Kakinya terluka, oleskan obat untuknya, lalu bantu dia mandi dan gantikan pakaiannya, layani dia dengan baik.”

Austin Ye akhirnya menurunkanku, dan membiarkanku duduk di atas sebuah kursi sandar yang nyaman, kemudian memberikan perintah kepada beberapa pendamping wanita cantik itu, nada bicaranya terdengar sedikit dingin.

“Baiklah, raja.”

Beberapa pendamping wanita cantik itu menjawab dengan penuh hormat, meskipun mereka tidak tahu mengapa seorang raja setan bisa membawa pulang seorang wanita seperti ini, dan masih memperlakukannya sebaik itu, para pendamping wanita itu hanya berani mematuhinya, tidak ada satupun yang berani bertanya.

“Aku akan menemuimu sebentar lagi, kamu istirahat dulu sebentar dengan baik.”

Austin Ye berbicara kepadaku dengan nada bicara yang berbeda, perkataannya menjadi lembut, wajahnya menampakkan sedikit seyum tipis, senyum yang akan menjadikan wanita manapun tergerak hatinya ketika melihatnya, meskipun aku berusaha dengan keras lagi untuk menangkan diriku, tetapi aku juga tidak bisa menahan untuk melirik ke arahnya lagi, siapa yang menyuruh dia setampan itu.

“Kamu, kamu mau pergi kemana? Kapan dirimu akan mengantarkanku pulang?”

Aku bertanya dengan cepat, mendengar Austin Yer berkata bahwa dirinya ingin pergi, aku panik sekali, tidak ada satupun orang yang aku kenal disini, kalau dirinya pergi, bagaimana denganku? Kalau dia tidak peduli denganku, bagaimana diriku bisa kembali? Memang tempat ini kalau dilihat-lihat tidak begitu buruk, tetapi bukanlah tempat untukku.

Autin Ye hanya tertawa, dia pergi tanpa mengucapkan satu patah kata apapun, hanya meninggalkan sebuah bayangan elegan dan tanpa ikatan yang pergi menjauh.

“Jangan pergi, kamu, hei……”

Dia masih belum memberikanku jawaban, bagaimana bisa dirinya pergi begitu saja?

“Nona Isabelle Yao, nona tenang saja tinggal disini, tunggu raja selesai dengan kesibukkannya, dia akan datang kemari untuk melihatmu.“

Setelah Austin Ye pergi, Penjaga Bai berkata kepadaku dengan nada bicara yang penuh hormat.

“Dia mau pergi kemana?”

Setelah Austin Ye pergi, pertanyaanku itu hanya bisa dijawab oleh Penjaga Bai.

“Raja setiap harinya sibuk, dia pergi untuk menangani urusan yang ada.“

Jawab Penjaga Bai kepadaku, dia menjawab pertanyaan apapun yang aku tanyakan kepadanya, diriku akhirnya menemukan seseorang yang bisa aku ajak berbicara.

“Nona Isabelle Yao pasti sangat lelah, hamba pamit duluan, kalau ada sesuatu yang Nona inginkan, jangan ragu-ragu untuk memanggil saya.”

“Jaga dengan baik Nona Isabelle Yao.”

Sebelum pergi, Penjaga Bai lagi-lagi memberikan perintah kepada beberapa wanita cantik itu, dia adalah wanita yang dibawa pulang oleh Raja Ular, tentu saja harus dilayani dengan baik.

“Pembatu mengerti.”

Setelah kedua pria itu pergi, hanya ada diriku dengan sekelompok wanita cantik itu.

“Nona, kami para pembantu akan membantumu untuk membalut lukamu.”

Ucap wanita-wanita cantik itu dengan hormat, kemudian membantuku melepaskan sepatu dan kaos kakiku, lalu ingin membantuku mengoleskan obat.

“Tidak perlu, biarkan aku melakukannya sendiri.”

Ucapku panik ketika melihat begitu banyak orang datang untuk melayaniku seorang, aku benar-benar tidak terbiasa dengan perlakuan istimewa seperti ini.

Tetapi para wanita cantik itu tidak mempedulikan keinginanku sama sekali, beberapa dari mereka sudah membawakan sebuah baskom berisi air panas ketempatku, setelah membantuku menyeka bersih bekas darah di atas kakiku itu, mereka mengoleskan obat itu untukku, tidak tahu obat ajaib apa itu, baru saja dioleskan, telapak kakiku langsung terasa sangat dingin, kemudian daerah yang terluka karena tusukkan duri itu, mendadak menjadi jauh lebih baik.

“Itu, terima kasih banyak.“

Aku mengucapkan terima kasih dengan sedikit perasaan tidak enak, diriku benar-benar merasa tidak nyaman karena membiarkan mereka melayaniku seperti itu.

“Nona, kami akan membantumu mandi.”

Baru saja obat itu selesai dioleskan, wanita-wanita cantik itu langsung memapahku berdiri dan masuk ke dalam sebuah ruangan, lagi-lagi pergi ke dalam ruangan lainnya.

Ruangan ini adalah sebuah kamar mandi, didalamnya ada sebuah kolam mandi yang besar yang sudah terisi penuh dengan air hangat, permukaan air itu dipenuhi dengan kelopak bunga yang mengambang, mengeluarkan aroma yang harum dan hangat.

“Biar aku sendiri saja, kalian tunggu saja aku diluar.”

Aku masih bisa mentoleransi mereka mencuci kakiku dan mengoleskan obat untukku, tetapi membiarkan mereka untuk melepaskan pakaianku dan membantuku mandi? Begitu benar-benar tidak baik kan? Aku lebih baik memilih untuk tidak mandi.

“Nona, biarkan kami, para pembantu, untuk melayanimu, ya? Kalau tidak raja akan menyalahkan kami, nyawa kami sebagai pembantu tidak akan terselamatkan.”

Diluar pikiranku, untuk mandi sendiri tanpa dilayani oleh orang lain saja tidak bisa, akibatnya juga masih seserius itu, kelihatannya itu adalah salahku kalau sampai tidak membiarkan mereka membantuku untuk mandi, tidak ada cara lain, aku tidak boleh menjadi orang jahat, karena itu aku hanya bisa membiarkan mereka membantuku melepaskan pakaianku dan menerima perlakuan istimewa seperti ini.

Selesai mandi, beberapa wanita itu membawakan satu setel pakaian dan membantuku mengenakannya, kemudian mereka masih membantuku menyisir rambut dan berias, seharusnya aku menikmati seluruh perlakuan itu baru benar, tetapi aku justru tidak terbiasa dilayani seperti itu oleh orang lain, dan merasa terkekang.

“Wow, Nona, anda benar-benar cantik.”

Ucap wanita-wanita itu memuji kecantikkanku sambil memandangiku setelah semuanya selesai, pandangan mata mereka dipenuhi rasa kagum dan iri.

Apa yang harus dihebohkan? Meskipun aku beranggapan bahwa wajahku masih bisa dikatakan lumayan , tetapi kalau harus dibandingkan dengan mereka yang cantik-cantik dan memiliki kulit mulus dan lembut, bagaimana bisa aku menyainginya?

Sambil berpikir demikian, diriku sudah berjalan sampai di depan cermin dan duduk dihadapannya, kalau bukan karena wanita cantik dari jaman kuno di dalam cermin itu memiliki ekspresi terkejut yang sama denganku, aku masih tidak bisa mengenali kalau orang itu adalah diriku sendiri.

Aku terkejut oleh penampilan cantikku sendiri, alis yang melengkung seperti bulan sabit, rambut panjang hitam pekat yang terurai bebas di atas bahu, bunga-bunga kecil yang tertancap memenuhi sela-sela rambut, tubuh yang dibalut dengan gaun panjang sampai ke lantai yang berwarna hijau muda, ditambah dengan wajah cantik yang meluluhkan hati orang, benar-benar sama seperti wanita cantik yang berjalan keluar dari lukisan kuno, berkilau dan memukau.

Aku akhirnya mengerti dengan apa yang di maksud dengan “orang bergantung dari pakaian dan riasan”, mendandani diriku yang merupakan seorang wanita modern menjadi seperti ini, dimana masih ada bau-bau orang modern? Diriku benar-benar menjelma menjadi wanita cantik jaman kuno.

“Nona, Penjaga Bai sedang menunggumu diluar.”

Ketika aku sedang mengamati tampilanku di depan cermin itu, salah seorang dari wanita cantik itu masuk dan berkata kepadaku.

Apa mungkin Austin Ye menyuruhnya datang untuk mengantarku pulang? Pikirku, kemudian aku berdiri dari hadapan cermin itu dan berjalan kembali ke dalam ruangan tempat diriku datang tadi itu, seperti yang diharapkan, Penjaga Bai sedang duduk meminum teh disana sambil menungguku.

“Nona Isabelle Yao sudah siap.”

Melihat diriku keluar, Penjaga Bai cepat-cepat meletakkan cangkir teh itu kemudian berdiri dan berbicara dengan nada hormat.

“Sudah siap, kalau begitu bukankah aku sudah bisa pergi sekarang?”

Aku pikir Austin Ye menyuruh Penjaga Bai untuk mengantarku pulang? Aku dengan cepat berkata diriku sudah siap, mendapat perlakuan yang sangat baik disini, dan dilayani oleh begitu banyak orang, aku juga akan merasa tidak enak kalau tinggal dengan gratis untuk waktu yang lama.

“Iya, Nona Isabelle Yao silahkan mengikuti Andrew Bai pergi bersama.”

Ucap Penjaga Bai dengan hormat, Raja Ular menyuruhnya untuk membawa orang itu pergi, dirinya juga tidak berani menunda-nunda.

“Baiklah.”

Aku mengikuti Penjaga Bai dan meninggalkan ruangan itu, mengitari sebuah taman bunga dan sampai dihadapan sebuah istana yang paling besar dan paling megah.

“Nona Isabelle Yao, silahkan masuk, raja sudah menunggu anda di dalam.”

Ucap Penjaga Bai dengan hormat, sambil mengulurkan tangannya mengisyaratkan silahkan, memberitahuku untuk masuk.

Sebegitu lama mendadaniku ternyata bukan untuk mengantarku pulang? Ada masalah apa dia mencariku? Sedikit pertanyaan muncul di dalam hatiku, apa mungkin dia ingin membicarakan masalah mengantar diriku pulang kerumah denganku?

“Nona Isabelle Yao.”

Ucap Petugas Bai dengan keras ketika melihat diriku yang bengong cukup lama disana.

“Baiklah, kali ini aku akan masuk menemui dia.”

Dengan berpikir seperti itu, aku berjalan masuk ke dalam.s

Di dalam istana yang agung dan luar biasa itu, Austin Ye sudah lama menungguku, sekumpulan wanita cantik sedang sibuk menghidangkan makanan dan menuangkan anggur.

“Cepat kemari untuk makan bersama.”

Melihat aku datang, Austin Ye langsung melambai-lambaikan tangannya kepadaku, menyuruhku untuk kesana dan makan bersama.

Ternyata dia menyuruhku datang untuk makan bersama, melihat berbagai macam hidangan lezat dan beragam jenis sup untuk kesehatan di atas meja besar itu, aku benar-benar merasa sedikit lapar.

“Kalian keluar dulu.”

Ucap Austin Ye kepada beberapa pendamping wanita itu, kemudian dirinya menarik kursi dan menyuruhku untuk duduk disebelahnya.

“Kami permisi dulu.”

Para pendamping wanita itu menjawab dengan suara kecil yang merdu, pertama kali melihat Raja Ular makan bersama wanita lain, mereka merasa kagum dan iri.

“Kalian jangan pergi, ayo makan bersama.”

Teriakku kepada sekumpulan wanita cantik itu, hanya saja mereka tidak ada yang mendengarkan perkataanku, dan dengan patuh pergi meninggalkan tempat itu.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status