Share

Chapter 21

Author: Bintang Perak
last update Last Updated: 2025-09-09 16:48:24

Banyak yang mencari masalah, padahal tidak dicari pun masalah sudah pasti berdatangan sendiri.

Persis yang dikatakan Art beberapa saat lalu; masalah datang lagi pada dirinya dan juga Krystal.

Itu benar.

"Apa maksud kalian dengan perbuatan mesum?!" Krystal bertanya tak paham, mengabsen banyak wajah di sekeliling dengan raut bingung. Kedua tangannya sudah dicekal kiri dan kanan oleh dua orang berbeda.

"Kami hanya lewat ke desa ini! Tuduhan kalian tidak berdasar!"

"Apanya yang tak berdasar?!" Seseorang menghardik. "Kalian jelas pelaku mesum yang mengotori kesucian di Nadav kami!"

Krystal menggeleng menyanggah lagi, menekankan bahwa asumsi mereka sepenuhnya salah. "Kami tidak melakukan apa pun, tolong kalian percaya. Kami hanya dua orang yang ingin mencari jalan pulang."

Orang-orang di sekeliling menanggap skeptis.

Lain dengan Krystal yang terus berontak dan meronta ingin dilepas, Art masih diam walaupun diperlakukan sama. Dia justru sibuk mengamati tajam dua orang terciduk sebelu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bukan Pengawal Biasa   Chapter 26

    Rasanya dingin, setiap tetes terasa langsung menembus ke pori-pori.Tetesan air hujan ....Raul Abellard seketika membuka mata, bangun dari buaian, lalu membelalak terkejut saat menyadari tetesan itu bukan dari hujan seperti dalam mimpinya.Didapati sebuah tangan tengah asyik menciprati wajahnya dengan air. Bangkit dengan cepat lalu menjauh ke sudut ranjang. "Siapa kau?"Siapa lagi kalau bukan Goblin.Dari balik masker dan kacamatanya dia menyeringai. Gelas berisi air yang baru saja dia gunakan untuk membangunkan Raul, diletakannya kembali ke tempat asal, di atas nakas di samping ranjang."Aku?" Art menunjuk dirinya sendiri. "Bukankah kau pernah mengirim surel ke email-ku untuk sebuah permintaan?" Sofa tunggal lengkung yang tersandar di satu sisi didudukinya bersilang kaki. "Chip berisi rekaman makar yang dicuri seseorang darimu."Itu bukan teka-teki, Raul langsung tahu siapa dia. "Goblin." ... Ternyata dia nyata. Menanggapi itu, ekspresi takutnya langsung berganti dengan semangat. Se

  • Bukan Pengawal Biasa   Chapter 24

    "APA?!"Daichi dan Joy Raymon memekik bersamaan."Ja-jadi ... kau dan gadis cantik itu ... sudah menikah?"Joy terbata, tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari mulut Art.Art mengangguk tanpa beban. "Ya, begitulah." Sebutir biskuit diambil dari piring lalu dikunyahnya. "Tapi aku dan dia memutuskan untuk tak mempermasalahkan. Kami akan bersikap seperti tak ada yang terjadi.""Kenapa begitu?" Joy menelisik, mengerut kening makin tak paham."Ya karena kami tak terbawa saja. Orang-orang di desa itu aneh. Mana ada pernikahan dijadikan hukuman," Art menggeleng tak habis pikir. "Bukankah itu terlalu manis?" Lalu tersenyum menggoda kejombloan teman-temannya."Aku tak tergoda," seloroh Daichi. "Art!" Lalu memanggil temannya itu."Hmm," sahut pemilik nama, masih sibuk dengan biskuit yang kini sisa setengah wadah."Apa nama desa itu tadi?""Nadav," jawab Art langsung, tak bertanya lagi alasan Daichi menanyakan itu. "Zevullun Nadav." Dia bahkan memberitahu nama lengkapnya, nama leng

  • Bukan Pengawal Biasa   Chapter 23

    Pada akhirnya tidak ada rencana apa pun yang direalisasikan. Krystal salah memercayai seorang Art yang tampangnya cukup meyakinkan beberapa saat lalu itu.Tidak menyangka hidup mereka akan jadi sekonyol ini, Art dan Krystal sama-sama sedang berpikir apa yang akan mereka putuskan untuk ke depannya.Upacara pernikahan itu telah selesai sejak lima jam lalu, demikian berarti mereka telah resmi jadi pasangan suami istri menurut kepercayaan Nadav dan Mesach Shiloh yang dianggap agung.Kini keduanya berada di dalam sebuah ruangan yang khusus diperuntukkan mengurung orang-orang yang baru saja selesai disucikan, sebelum akhirnya nanti mereka diizinkan meninggalkan Nadav."Kita tidak ada kepercayaan terhadap kaum yang konyol itu, jadi aku pikir ke depannya kita tidak perlu menganggap serius pernikahan ini. Kita jalani saja hidup kita bagaimana biasa dan sebelumnya."Wajah Krystal terangkat mendongak, menatap wajah Art dengan sedikit rasa terkejut, tapi kemudian merunduk menatap ubin berserat ka

  • Bukan Pengawal Biasa   Chapter 22

    Terhitung 23 jam sudah Art dan Krystal berada dalam rendaman.Posisi mereka dalam kolam yang tak begitu besar itu dibiarkan berjarak.Sayang sekali tak ada jalan melarikan diri, atau lebih tepatnya, Art tidak berpikir untuk melarikan diri.Entahlah bagi Krystal.Tangan-tangan mereka dibelenggu rantai yang tertancap di tepi, cukup kuat. Bergerak terlalu banyak pergelangan tangan akan terluka.Jika begini rasanya seperti masuk ke dalam tawanan perang.Puas dengan pikirannya sendiri, Art menggerakkan kepala dan wajahnya ke arah Krystal yang tertunduk lemas di seberang, rambut panjang tergerai lepek karena basah. Gadis itu tak ada suaranya sejak lima jam lalu."Bertahanlah, Krys. Aku yakin kau mampu. Air yang merendam dan tanpa makanan bukan sesuatu yang bisa membunuhmu, 'kan?" Dia memandangi dari kejauhan. Rasa iba menyergap, mulai cemas dengan keadaan fisik Krystal sekarang. "Krys."Jared pernah mengatakan saat interview dirinya ketika itu, Krystal sering sakit-sakitan saat kecil, bukan

  • Bukan Pengawal Biasa   Chapter 21

    Banyak yang mencari masalah, padahal tidak dicari pun masalah sudah pasti berdatangan sendiri. Persis yang dikatakan Art beberapa saat lalu; masalah datang lagi pada dirinya dan juga Krystal. Itu benar. "Apa maksud kalian dengan perbuatan mesum?!" Krystal bertanya tak paham, mengabsen banyak wajah di sekeliling dengan raut bingung. Kedua tangannya sudah dicekal kiri dan kanan oleh dua orang berbeda. "Kami hanya lewat ke desa ini! Tuduhan kalian tidak berdasar!" "Apanya yang tak berdasar?!" Seseorang menghardik. "Kalian jelas pelaku mesum yang mengotori kesucian di Nadav kami!" Krystal menggeleng menyanggah lagi, menekankan bahwa asumsi mereka sepenuhnya salah. "Kami tidak melakukan apa pun, tolong kalian percaya. Kami hanya dua orang yang ingin mencari jalan pulang." Orang-orang di sekeliling menanggap skeptis. Lain dengan Krystal yang terus berontak dan meronta ingin dilepas, Art masih diam walaupun diperlakukan sama. Dia justru sibuk mengamati tajam dua orang terciduk sebelu

  • Bukan Pengawal Biasa   Chapter 20

    "Temukan putriku apa pun yang terjadi, hidup atau mati."Jared Filmore memerintah Demian Goon, dia ingin anak buahnya dari Phantom yang bekerja. Baginya tak cukup hanya mengandalkan polisi untuk menemukan di mana keberadaan putri beserta pengawalnya yang hilang."Segera kami laksanakan, Tuan!" kata Goon, merunduk penuh hormat lalu undur diri. Goon dan semua rekan harus bekerja keras kali ini."Krys ... Putriku.” Jared mendesah berat selepas Goon berlalu. “Dan kau, Art ... semudah itukah kau mati?" Lukisan besar Krystal yang dibuat Art dipandangnya mendalam.Dia begitu percaya Art, tapi jam tangan yang dia terima dari Goon tadi juga handuk putih Krystal, entah kenapa membuat perasaanya menjadi cemas. Ditambah foto-foto bercakan darah di atas tebing terasa seperti radar kematian yang menggaung dalam kepala.Tidak ada kata lagi, Jared membeku seolah mati rasa. Urusan negara tak pernah ada diamnya, sekarang dia harus menyita satu bagian besar dalam dirinya untuk mengurus putri semata waya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status