Share

Sebelum Pulang

“Jadi, bagaimana? Ikut atau tidak?” tanya Om Andi ketika aku baru sampai.

Dia menyodorkan barang-barang kesukaan perempuan padaku. Kami tidak bertemu di kamar. Tepatnya di restaurant di dalam hotel. Dalam sebuah ruangan khusus pula, katanya Om Andi ingin bebas merokok.

Jujur aku belum memikirkan jawabaannya. Perhatianku tertuju pada tas dan sepatu yang sesuai dengan seleraku. Dari mana beliau tahu? Bertanya saja tidak pernah.

“Nora, Om tanya sama kamu.” Dia mengembuskan asap rokoknya ke udara.

“Indah, belum bisa ambil keputusan, Om.” Aku meminum soft drink yang baru dipesan.

Eh sebentar, ini bukan minuman ringan, ada sedikit kandungan alkohol di dalamnya. Ya, udahlah minum aja daripada sungkan nolak.

“Cobalah mulai berpikir. Tiga hari lagi, waktu tidak akan terasa lama berjalan.”

“Emang nggak bisa kalau Om nggak usah pergi?”

“Kalau kamu mau ikut, Om, tinggalkan semua yang ada di kota dan hiduplah di kampung berdua saja dengan Om, dengan anak-anak kita maksudnya sekalian.”

“Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status