Share

Bab 11 Lamaran

Gea mengehntikan langkahnya dan menatap Ervan dengan tetap membuka pintu mobil.

"Nggak usah, Mas. Baju pengantin Mama saya masih bisa dipakai kok. Buang-buang uang kalau harus beli lagi."

"Masa kamu pakai baju bekas? Aneh," celetuk Ervan.

"Hhh! Saya cuma nggak mau mubazir, Mas. Biarin aja baju bekas, yang penting masih bagus dan cantik."

Ervan mendengus. "Ck! Yaudah terserah. Buruan turun!"

"Dih, sewot amat!" gerutu Gea sambil turun dari mobil dan menutup pintu mobil Ervan.

Tak lama, Ervan melajukan mobilnya meninggalkan Gea. Keduanya tak tampak seperti sepasang calon pengantin yang akan menikah.

*****

Pagi ini, Gea membantu Lastri untuk membuat makanan. Kebetulan hari ini Gea sedang libur karena hari minggu. Sepulang dari rumah Ervan kemarin, Gea langsung mengatakan pada Lastri bahwa calon mertuanya akan datang berkunjung.

"Ge, coba dicicipi," ujar Lastri, menyodorkan sendok berisi kuah kari yang sedang ia masak. "Udah pas belum asinnya?"

Gea menerima sendok itu dan mencicipinya. Be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status