Home / Romansa / CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR / BAB 50 : Konflik (Part 10)

Share

BAB 50 : Konflik (Part 10)

Author: Hamfa Merman
last update Huling Na-update: 2025-06-24 18:55:45

Perintah dari Johan hanya punya satu hasil yaitu harus dijalankan sampai berhasil. Meski para pengawal sedikit canggung menangkap atasan restoran mewah yang terhormat dan baru saja mereka temui hari ini, pada akhirnya mereka tetap saja akan melaksanakan perintahnya Johan tanpa pikir panjang sama sekali.

Bahkan bisa dikatakan kalau tindakan mereka lebih berpikiran panjang dari yang terlihat. Pengalaman mereka sudah cukup panjang dengan Johan yang selalu membuat para pengawal menderita kalau tidak dilaksanakan dengan baik.

Lagi pula, pria tua yang menjadi atasan restoran mewah bukan kali pertama korban atas dominasi dan arogansinya Johan. Jadinya, tidak peduli seberapa terhormatnya pria tua tersebut, pada akhirnya tidak bisa mengelak dari takdirnya untuk diinjak-injak oleh Johan.

“Argh…! K–kau benar-benar berani! Sialan, aku sudah tidak tahan lagi! Bajingan sepertimu memang tidak layak dihormati sama sekali! Argh…!” jerit pria tua sejadi-jadinya setelah diseret dan langsung diinjak-inj
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 149 : Pergulatan (Part 9)

    “Oh iya! Ada dua kemungkinan terkait hal itu. Bisa saja, Tuan Muda Rensakar sudah berbaikan sehingga perusahaan Zombiek Group tersebut berhasil menyatu ke dalam bagian daripada Keluarga Bins Haekal. Namun, kemungkinan lainnya berkaitan dengan paksaan yang tidak bisa ditolak oleh Rensakar sama sekali!”“Hush! Jangan mengada-ada kalau ngomong! Kita tidak boleh terlalu jauh berspekulasi masalah utama berkaitan dengan perusahaan apa pun itu!”“Hmm, benar!”Beberapa orang saling berdiskusi dengan suara lirih seolah tidak ingin orang lain mendengarnya. Terlepas dari dugaan spekulatif tersebut, Rensakar dan Alisa tetap santai di dalam mobil sebelum akhirnya sampai akhirnya tiba di dalam di tempat parkiran mobil.“Sudah sampai! Waktunya keluar! Alisa, ingat betul perkataanku sebelumnya! Jangan gegabah dan jaga ucapan tidak peduli seberapa besar dampaknya nanti!” tegas Rensakar tidak bosan untuk kembali mengingatkan Alisa atas perihal yang sebenarnya cukup sederhana.Alisa terdiam lagi sebelum

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 148 : Pergulatan (Part 8)

    “Alisa, tetap tenang dan ikuti saja diriku! Jangan bertindak ceroboh di tempat ini karena pada akhirnya, kamu dan aku hanyalah tamu undangan saja!” ucap Rensakar kembali mengingatkan.Alisa terdiam dengan heran sebelum akhirnya bertanya, “Maksud kamu apa? Bukankah kamu sendiri juga bagian daripada Keluarga Bins Haekal? Apakah kedatanganmu ini bukan karena kamu bagian daripada Keluarga Bins Haekal melainkan menjadi tamu undangan?” Alisa tidak salah sama sekali ketika bertanya-tanya seperti itu. Orang luar lainnya pasti juga bertanya dengan heran apalagi mengingat status sosial Rensakar di dalam Keluarga Bins Haekal jelas jauh dari kata rendah bahkan bisa dikatakan terlalu tinggi posisinya.Bagaimana mungkin orang dengan status semacam itu datang ke perayaan hari ulang tahun ayahnya sendiri sebagai seorang tamu undangan alih-alih bagian daripada keluarga dekat itu sendiri? Jelas terdengar aneh sekali, tapi memang begitulah kenyataannya.Rensakar terdiam sejenak sebelum memutuskan balas

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 147 : Pergulatan (Part 7)

    “Urgh! Wanita ini benar-benar datang atau tidak sih sebenarnya?!” gumam Rensakar mulai sedikit curiga kalau Alisa mungkin saja telah menipunya.Kesabarannya sudah menurun seiring waktu berjalan. Namun, Rensakar tetap bertahan tidak peduli seberapa lama nantinya. Waktu sudah mendekati jadwal perayaan ulang tahunnya Kepala Keluarga Bins Haekal. Meski gelisah, Rensakar masih tetap tenang mengingat tidak ada rasa apa pun terhadap perayaan ulang tahun nanti ini.“Kalau bukan karena Alisa ngotot meminta untuk datang ke perayaan ini, aku tidak akan datang pada hari ini terlepas apa yang akan dipikirkan oleh orang lain!” gumam Rensakar merasa tak nyaman.Tok, Tok…!Tiba-tiba, jendela mobilnya diketuk dari luar. Rensakar segera mengalihkan pandangannya ke arahnya ketika menemukan sosok Alisa ternyata ada di luar sana. Tanpa menunggu lama, pintu mobilnya dibuka oleh Rensakar sehingga memungkinkan Alisa untuk masuk.Melihat Alisa masuk ke dalam mobil mengenakan gaun merahnya, Rensakar jelas mera

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 146 : Pergulatan (Part 6)

    Rensakar segera mengenakan pakaiannya yang rapi dan terlihat mewah. Tak lupa dengan aksesoris wajib seorang pria seperti jam tangan hingga cincin tembaga. Sudah kebiasaan bagi Rensakar mengenakan dua aksesoris tersebut di setiap waktunya.Cincin tembaga yang dimaksud adalah cincin ruang miliknya. Adapun jam tangan yang melilit salah satu pergelangan tangannya juga bukan jam biasa. Ada segudang fungsi seperti komunikasi, pelacakan, bahkan sampai alat pendeteksi hampir segala macam bentuk.Kemewahan dengan fungsi yang nyata tanpa menghiraukan kenyamanan adalah gaya seorang Rensakar. Tanpa butuh waktu lama, Rensakar sudah sangat siap seratus persen sebelum akhirnya memutuskan untuk segera pergi keluar dari apartemen.“Hmm…, wanita di sebelah kamarku ini seharusnya sudah mulai bersiap-siap, kan?” pikir Rensakar dalam keraguan sebelum menepisnya untuk kembali fokus dengan dirinya sendiri.Rensakar akhirnya segera pergi dengan mobil pribadi mewahnya menuju ke arah perusahaan Zombiek Group m

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 145 : Pergulatan (Part 5)

    Ketika Alisa dimabukkan oleh rencananya sendiri, Rensakar juga larut dalam rencananya sendiri sehingga keduanya saling merencanakan untuk melawan satu sama lain.Tidak akan ada yang menyangka kalau dua orang yang sebelumnya larut dalam kenikmatan bersenggama malah mulai merencanakan hal-hal licik satu sama lain tanpa berkedip apalagi ragu-ragu.“Hmph! Kamu pasti takluk ke dalam genggaman tanganku!” pikir Alisa dan juga Rensakar hampir di saat bersamaan.“Ehem! Alisa, aku setuju untuk menikah denganmu. Nanti malam, kita berdua akan berangkat ke kediaman Keluarga Bins Haekal untuk merayakan hari ulang tahun ayahku sekaligus menyatakan niat kita untuk menikah. Kita berangkat sama-sama dari perusahaan Zombiek Group ini. Kalau begitu, aku pulang terlebih dahulu. Sampai bertemu nanti malam di tempat parkiran perusahaan!” ujar Rensakar dengan tegas sebelum terburu-buru mengenakan pakaiannya bahkan tidak sempat membersihkan tubuhnya sendiri.Alisa tertegun sebelum akhirnya tersenyum tipis kar

  • CEO MISTERIUS DI SEBELAH KAMAR   BAB 144 : Pergulatan (Part 4)

    Meski demikian, Alisa tetap berharap kalau Rensakar akan memenuhi tanggung jawabnya sekaligus sebagai seorang oria sejati. Sayangnya, Rensakar bukanlah pria sejati seperti yang diharapkan olehnya. Rensakar lebih tepat untuk disebut sebagai pria bejat sejati. Antara kata “pria” dan “sejati” harus diisi dengan kata “bejat” sehingga memastikan kesempurnaannya.“A–apa kamu serius, Alisa? Jangan-jangan, kamu sedang bercanda, kan?!” tanya Rensakar tiba-tiba tersenyum menggoda seolah merasa perkataan Alisa sebelumnya pasti hanya terucapkan akibat daripada gejolak emosi yang tidak stabil muncul sesaat saja.Alisa tertegun sebelum tersenyum tipis dan berkata, “Tuan Rensakar, Alisa tidak bercanda sama sekali. Sejujurnya, Alisa sangat menyesal melakukan tindakan zina penuh dosa yang hina ini. Belum lagi, Alisa sudah membuat janji dengan nenek agar berhubungan intim hanya dengan suami saja. Sayangnya, semuanya hancur karena Tuan Rensakar. Selama Tuan Rensakar bertanggung jawab dan mau menjadi sua

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status