Share

Hari Pertama

"Fat, kamu denger aku, kan?"

"Denger, mau kamu apa lagi, Mas?" tanyaku kesal.

"Bisa, kan kamu rawat ibu lagi? Kalau bisa aku antar ibu ke rumah."

Aku membuang napas kasar, kesal. Tak habis pikir dengan ucapan yang barus saja keluar dari mulut lelaki itu. Ibu merupakan wanita yang berjuang mempertaruhkan nyawa untuk dia tapi Mas Toni justru mengabaikannya. Anak macam apa dia?

"Fat... Fatimah! Kami denger aku, kan?"

"Maaf, Mas. Aku gak bisa, ibu bukan lagi tanggung jawabku. Aku punya kehidupan sendiri."

"Tapi, Fat...."

Ponsel kumatikan, lalu kuletakkan di atas kasur. Kesal menanggapi lelaki tak tahu diri seperti dia.

Aku kembali ke belakang, membantu ibu menyiapkan sarapan.

Lauk dan nasi sudah ditata di atas meja. Hanya sebuah meja yang menempel di tembok. Tak ada kursi seperti rumah orang-orang. Maklum saja, kami keluarga sederhana.

"Makan duku, Fat."

"Gak nafsu makan, Bu."

"Kenapa?" Ibu menatapku penuh selidik. "Kepikiran Toni? Lelaki seperti itu gak pantas kamu pikirkan. Buang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
orang yg pernah bekerja g kayak gini juga malu2nya. makanya jalan jgn sok imut. pantas kau diselingkuhi suami.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status