Share

17. Asing

Aya melangkahkan kaki turun dari KRL itu, stasiun Bogor ia jajaki. Hiruk pikuk suasana kota yang baru Aya pijaki membuatnya mendadak diterjang pikiran kosong. Ia tak tahu harus ke mana, ia tak kenal siapapun di kota itu. Aya memeluk tas ransel miliknya, hanya berisi pakaian dan juga dompet serta ponsel. Tak ada barang beharga lainnya.

Ia berdoa dalam hati, meminta keselamatan atas dirinya dan juga janin di dalam perutnya. Dengan mantap, ia berjalan menyusuri pinggiran trotoar sambal menuju ke satu-satu persatu rumah makan guna mencari pekerjaan. Kondisinya sedang hamil muda, dan ia kabur, maka pekerjaan sederhanalah yang mampu ia lakukan.

Aya menuju ke rumah makan padang, tak ada pekerjaan di sana, lalu beralih ke took kue, took pakaian, hingga berakhir ia duduk di taman kota karena kakinya merasa lelah berjalan. Ia membeli minuman dan makanan, perutnya lapar, dan hari sudah petang. Tujuan Aya selanjutnya adalah musala atau masjid, untuk ia jadikan tempatnya menginap. Ternyata, tak s
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status