Share

Cinta Dibalik Kesepakatan
Cinta Dibalik Kesepakatan
Penulis: Mei.10

Kejadian Memalukan

Suara gemericik air terdengar di salah satu sudut ruangan. Terlihat sosok perempuan yang memakai setelan baju rumahan sedang bergelut bersama setumpuk pakaian. Dengan mengenakan celana panjang dan kaos oblong berwarna hitam ia berjalan membawa seember baju yang baru saja selesai dibersihkan.

Rambutnya terurai panjang dengan wajah sedikit basah yang menambah kesan cantik dan sederhana. Berulang kali tangannya memeras baju basah dan ia jemur di halaman belakang rumah.

Dengan lincah perempuan bernama Ayda Karisma menjemur semua pakaian sambil berjoget ala oppa korea. Lagu yang diputar melalui ponsel milik Ayda terdengar ke seluruh ruangan. “Moment is yet to come, yeah.” Ayda pun mulai bersenandung.

Di momen kebahagiaan yang sederhana, aksi Ayda terhenti saat suara musik berganti menjadi nada dering panggilan. Setelah memastikan tangannya tidak basah, Ayda pun langsung meraih ponselnya di atas meja. “Iya, halo. Dengan saya sendiri, ada apa ya?” tanyanya dengan ramah sambil berusaha untuk merapikan rambutnya.

[Kami ingin memberitahukan kalau lamaran Anda diterima. Silahkan datang besok pagi untuk penandatanganan kontrak dan mulai bekerja.]

Sontak Ayda membelalakkan mata saat mendengar kata “keterima”. Setelah sekian lama berjuang melamar kerja, kini saatnya Ayda mendapatkan hasilnya. Tanpa menjawab apa pun Ayda hanya menganggukkan kepala dan tak bisa berkata-kata. Hingga akhirnya, setelah panggilan pun terputus. Ayda pun langsung berjingkat gembira sambil memegang gagang sapu di tangannya “Ayah … Ayda dapat kerja!” soraknya yang merasa sangat bahagia.

Menjadi seorang lulusan sarjana memang tidak bisa menjamin kehidupan yang mewah. Setelah berjuang di masa kuliah, Ayda harus kembali berjuang untuk mencari kerja di tempat yang sesuai dengan impiannya. Berbagai batu loncatan sudah Ayda lakukan dengan sabar. Dukungan dari ayah dan adiknya lah yang membuat Ayda dapat bertahan di segala keadaan.

“Ayahhhhhh!!!” teriak Ayda dengan suara yang menggelegar sambil berlari keluar rumah.

Lelaki paruh baya yang sedang mencuci angkot kesayangannya pun langsung menghentikan aktivitasnya. Pandangannya tertuju pada gadis yang ia sayangi dengan sepenuh hati. “Ada apa Ayda? Teriakan kamu itu bisa bangunin macan yang lagi tidur di dalam gua,” celetuk Rahman, ayah Ayda.

Sedangkan perempuan yang menjadi sumber kebisingan pun hanya nyengir tak beraturan. “Maaf, Ayah. Ayda tuh lagi seneng banget! Pokoknya Ayah juga pasti langsung ikut merasa senang setelah tau kabar bahagianya,” jelas Ayda dengan ekspresi yang membuat Rahman penasaran.

“Ada apa sih memangnya? Kamu menang hadiah?” Rahman mencoba untuk menebak isi pikiran putrinya.

“Ayda diterima kerja, Ayah!” teriaknya yang kembali menggetarkan sejagat raya.

Sontak Rahman pun langsung terdiam dengan ekspresi bahagia yang terlihat jelas di wajahnya. “Akhirnya.”

***

“Ayah … Ayda udah telat nih,” seru Ayda yang terlihat sedang sibuk bersiap untuk berangkat kerja di hari pertamanya.

Suasana pagi yang baru telah dimulai. Ayda melahap nasi goreng sambil merias wajahnya dengan bedak dan lipstik seadanya. Hari ini adalah hari pertama Ayda bekerja. Hari istimewa dan bersejarah dalam hidupnya. Sebagai lulusan sarjana, ini adalah pekerjaan yang sangat Ayda impikan. Menjadi sekretaris dari bos pemilik perusahaan ternama.

“Ini Ayda. Pakai bajunya dan bersiaplah. Ayah ingin memanaskan Gugun sebentar,” titah Rahman sambil menyodorkan satu buah pakaian.

“I-ini apa Ayah?” tanya Ayda dengan kerutan di dahinya.

“Baju spesial untuk kamu pakai di hari pertama kerja. Ayah sengaja membelikannya untuk kamu. Pakai ya, awas kalau tidak.”

Ayda tersenyum kaku dan meraih pakaian pemberi sang ayah. Dalam hati Ayda merasa ragu saat pertama kali melihat baju berwarna putih tulang yang terlihat sangat indah. Meski baru melihat sekilas, Ayda bahkan sudah merasa yakin kalau baju ini kekecilan untuknya. “Apa Ayah tidak salah ukuran? Ini sepertinya terlalu kecil untuk Ayda,” ucapnya dengan ragu.

Rahman yang sedang mencari kunci angkotnya pun langsung menatap Ayda dan tertawa. “Ayah ini sudah mengenal betul bagaimana besar tubuh kamu. Pakai saja. Ayah yakin akan terlihat bagus,” sergahnya dan langsung berjalan keluar rumah untuk memanaskan mobil angkot yang diberi nama Gugun.

Dengan terpaksa Ayda pun berjalan ke kamarnya untuk berganti pakaian. Ukuran tubuh mungil Ayda memang sulit di tebak. Berisi dan tidak terlalu kurus menjadi sesuatu yang membingungkan. Belum lagi tinggi badannya yang selalu menjadi bahan perdebatan. Kurang tinggi atau pun cukup tinggi selalu menjadi jawaban dari setiap pertanyaan.

“Astaga ayah. Bajunya ngepas banget, kalau dipakai sesak. Kalau ngga di pakai lebih sesak lagi karena ayah pasti marah dan merasa ngga dihargai. Duh simalakama banget deh,” gerutu Ayda saat melihat dirinya di depan kaca.

Harga memang sesuai dengan kualitas yang ada. Ayda sangat mengenal ayahnya yang pasti membeli pakaian ini di pasar malam dekat rumah. Dengan berat hati Ayda pun terpaksa memakainya.

Desain baju rombe-rombe di bagian dada setidaknya menutupi tubuh Ayda yang terlihat sangat ketat saat memakainya. Setelah memastikan penampilannya pas, Ayda pun berjalan keluar kamar untuk berpamitan. Ayda berharap hari ini akan berjalan sesuai dengan keinginan. Tidak ada masalah, hambatan ataupun kesalahan yang ia lakukan.

Dengan menaiki motor kesayangannya, Ayda melaju membelah jalan. Untuk menghindari kemacetan kota, Ayda memang sengaja berangkat lebih pagi. Setelah bergulat dengan angin dan ramainya kendaraan, Ayda pun tiba di gedung bertingkat yang mencuri perhatian.

“Ini gedung atau roti lapis ya. Tebal banget,” gumam Ayda sambil memarkirkan motornya.

Dengan penuh semangat, Ayda pun melangkah masuk sambil melihat keadaan sekitar. Sesampainya di meja resepsionis, Ayda pun langsung menanyakan ruang kerjanya. “Saya pegawai baru di perusahaan ini,” urainya dengan jelas.

Perempuan yang terlihat sangat rapi dengan kemeja putih pun tersenyum ke arah Ayda. “Sekretaris baru ya?” tanyanya sambil mencatat sesuatu di atas kertas.

“Iya. Nama saya Ayda Karisma.”

“Oh oke. Ini, cari ruangan kamu. Saya sengaja menuliskannya di atas kertas, karena kantor ini sangat luas. Jadi, kamu pasti akan merasa kesulitan untuk mencarinya,” ucap penjaga meja resepsionis dengan sangat ramah.

Sebuah kertas yang akan menjadi penunjuk jalan pun diberikan pada Ayda yang langsung menerimanya. “Terima kasih,” balas Ayda dan langsung melanjutkan langkah sesuai dengan petunjuk arah.

Tidak sulit baginya untuk mencari ruangan yang akan menjadi tempatnya bekerja. Semangat Ayda tak akan hilang hanya dengan mencari alamat sebuah ruangan. Letak ruangan yang berada di lantai tiga mengharuskan Ayda untuk menaiki lift agar cepat sampai di sana.

Dengan berusaha tenang, Ayda menarik napas dan mengembuskannya dengan perlahan. Untuk menjaga penampilan, Ayda pun mengeluarkan sebuah kaca saat sudah berada di dalam lift. “Jangan sampai kamu terlihat jelek di hari pertama bekerja Ayda. Penampilan harus menjadi perhatian yang utama,” gumamnya sambil menggoreskan lipstik di bibirnya.

Brukk!

Lift yang semula berjalan tiba-tiba berhenti. Lipstik yang sedang digunakan pun langsung terlepas dari genggaman tangan Ayda. “Ya ampun, kenapa sih ini liftnya,” gerutunya sambil berusaha mengambil lipstik dengan cara membungkukkan tubuhnya tanpa sedikit pun merasa panik.

Breetttt!

“Ba-bajunya,” cicit Ayda sambil meraba bagian lengan kanannya yang sudah terekspos dengan sempurna.

“Wow.”

Satu kata yang terdengar dari lelaki berjas hitam membuat Ayda langsung membelalakkan mata. Pasalnya Ayda tidak mengira bahwa ada seseorang yang bersama dengannya di dalam lift. Karena terlalu fokus saat mencari letak ruangan, Ayda sampai mengabaikan keadaan sekitar.

Hingga kini hanya ada Ayda dengan lelaki berparas tampan bak artis korea dengan mulut yang sedikit terbuka. Pandangan lelaki itu bahkan masih menatap bebas lengan kanan Ayda yang terlihat jelas. Terlebih keberadaan bahan berbentuk tali berwarna hitam sangat menarik perhatian. “Ma-maaf,” urai lelaki itu saat tersadar.

Brakkk!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status