Bab 6.

"Lo beneran serius, Del ntar pulang sekolah mau tanding basket sama Kak Reno?" tanya Friska sembari menyantap semangkuk soto ayamnya.

Yup! Mereka sedang berada di kantin, di salah satu bangku. Friska takut kalau Adelia kalah. Karena semua orang juga tahu kalo tim basket GHS yang digawangi oleh Reno, Yudha, Ivan, Raihan, dan Sham itu kuat dan tak jarang juga mereka pulang dari pertandingan melawan sekolah lain itu dengan membawa piala, piala kemenangan. Tak ayal, Reno banyak digilai cewek-cewek di sekolah terutama adek kelas. Dan, hal itu juga yang menjadikannya playboy.

"Mau gimana lagi, Cha? Gue dikatain takut lawan dia tadi, ya nggak terima dong gue." jawab Adelia mengaduk-aduk jus melonnya dengan sedotan.

"Tapi lo tau sendiri kan, Kak Reno itu anak basket? Ntar kalo lo kalah gimana?" tanya Friska dengan sedikit khawatir.

"Ya usaha dong, gue juga nggak mau keles dikalahin sama dia. Maennya taruhan gitu, lo denger kan tadi?" jawab Adelia.

"Iya, gue denger. Katanya kalo yang kalah harus nurutin permintaan yang menang kan? Halah paling juga cuma mau modus doang tuh Kak Reno." kesal Friska.

"Dih~ semoga nggak deh. Soalnya gue bakalan ngalahin dia!" tekad Adelia sembari mengepalkan tangannya.

"Yaa. Lo harus menang, Del! Semangat yah tapi, sorry banget gue nggak bisa nonton karena gue ada janji sama nyokap. Nggak papa kan, Del?" tanya Friska dengan bibirnya yang mengerucut.

"Lo mah gitu sama temen sendiri. Huft~ nggak papa deh tapi jangan lupa doain gue ya." jawab Adelia kemudian meminum jusnya.

"Oke. Lo tenang aja, gue pasti doa'in lo biar menang, biar tau tuh Kak Reno kalo lo itu lebih hebat daripada dia." kata Friska mantap.

"Yo'a. Tos dulu dong." kata Adelia sembari tersenyum lebar dan bertos ria dengan Friska. "Hahahaa yaudah abisin tuh makanan lo, ntar keburu dingin lagi." tambah Adelia seketika melihat soto ayamnya Friska yang dianggurin.

"Sipp!" jawabnya kemudian menyantap kembali makanannya. Sedangkan Adelia hanya meminum jus melonnya sambil memakan snack taro, makanan ringan favoritnya.