Share

9. Rambut Palsu

last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-27 11:50:32

Untunglah saat aku menoleh ke arah pagar, mainan Hilmi jatuh dan anak kecil tampan itu berjongkok untuk mengambilnya. Mungkin ia tidak menyadari ada aku bersama Om Desta-nya. Aku pun berbalik badan dan bergegas masuk ke dalam rumah Pak Desta. 

"Ada Hilmi, Pak, jangan sampai dia tahu saya ada di sini." Aku pun masuk saja tanpa tahu harus ke arah mana dan harus bersembunyi di mana. Dapur adalah tujuan pertamaku, bersembunyi di kolong meja. 

"Eh, ada anak Om Desta. Sini, ayo, masuk!" Kudengar suara riang Pak Desta menyapa Hilmi. Tidak lama kemudian, suara pagar dibuka. Jantung ini semakin berdegub kencang karena langkah Hilmi dan Desta terasa semakin dekat. 

"Assalamu'alaikum, Hilmi masuk ya, Om," suara anakku yang lucu itu. Ah, ingin sekali memeluknya dan mengatakan berapa ia sangat pintar. Anak yatim yang pintar dan tampan itu, sungguh sangat disayangkan tidak dipedulikan oleh papanya. 

"Masuk sini, Gantengnya Om Desta! Kalau mau nonton, di kamar Om saja ya. Di luar, TV-nya rusak," suara Pak Desta berbicara pada Hilmi, tidak lama kemudian, terdengar suara pintu kamar dibuka. Aku tahu, Pak Desta pasti sengaja menggiring Hilmi ke kamar agar memberikan waktu padaku untuk keluar dari persembunyian. 

"Zia, cepat keluar! Kamar kamu ada di sebelah kanan dekat dapur ya. Kamarnya tidak aku kunci," ujar Pak Desta sambil berbisik. Aku pun mengangguk paham, lalu mengendap-ngendap berjalan dengan berjinjit untuk sampai di depan pintu kamarku. 

Pelan kututup pintu kamar, lalu kukunci dari dalam. Napasku pun masih terengah-engah karena terkejut sekaligus khawatir Hilmi menyadari kehadiranku di rumah om-nya. 

Tunggu, ini kamarku? Yang benar saja. Ini lebih mirip kamar nona muda, bukan pembantu. Lemari pakaiannya saja berwarna merah muda. Ranjang single yang sepreinya juga berwarna merah muda. Kenapa bisa seperti ini? Apakah Pak Desta sengaja menyiapkannya, tapi untuk apa? 

Aku terus bermonolog sambil terus memperhatikan kamar bagus yang mulai malam ini akan aku tinggali. Lemari, laci, meja kecil, serta cermin yang menempel di dinding, tidak luput dari perhatianku. Tangan ini pun ikut menyentuh benda-benda yang sangat bagus di kamarku ini. Jika ingin jujur, saat aku masih di panti, kamar seperti inilah yang menjadi kamarku. Namun, itu saat aku masih usia SD, sekarang aku sudah tua, rasanya lucu mempunyai kamar layaknya kamar anak SD. 

Wah, ada kamar mandi juga di dalam kamar yang masih kosong. Tidak ada botol sampo ataupun sabun. 

Tok! Tok! 

"Zia, buka!" Aku pun berjalan cepat untuk membukakan pintu bagi Pak Desta. Pria itu masuk dan menutup pintu dengan rapat. Jari telunjuknya ia taruh di bibir, tanda aku tidak boleh bersuara keras.

"Aku dapat ide, kamu sebaiknya tidak menampakkan diri sebagai Zia. Keadaan Mas Gusti juga sepertinya belum baik. Kata Hilmi, papanya tidak keluar dari kamar sejak pagi. Neneknya sudah pulang dan dia ke sini karena lapar."

"Ya ampun, Pak, kasihan sekali Hilmi," ujarku dengan mata berkaca- kaca. 

"Mas Gusti benar-benar mengabaikan Hilmi. Saya takut Hilmi diantar ke panti lagi," isakanku akhirnya tumpah juga. 

"Nanti, aku akan mengajak Hilmi pergi. Kamu bisa beberes rumah. Aku akan ajak Hilmi main dan makan, lalu aku kembalikan pada Mas Gusti setelah Hilmi lelah. Terus, aku akan belikan kamu rambut palsu. Kamu harus berlakon dan bergaya bukan seperti Zia yang dikenal Hilmi maupun Mas Gusti. Aku yakin, begitu Mas Gusti tahu aku punya ART, pasti Hilmi dititip di sini dan kamu masih bisa mengurus Hilmi, tapi bukan sebagai Zia, bagaimana?" 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yeti Karniati
oh Desta mau nolong Hilmi agar ada yg mengasuh
goodnovel comment avatar
Pristy Arian
harus bersandiwara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Cinta Sejati Suamiku   56. Malam Pengantin

    "Terima kasih sudah mau menerimaku kembali," bisik Galih; menghentikan gerakan tangannya. Melepas keintiman ciuman itu sesaat untuk menatap lekat sangat Istri yang wajahnya sudah bersemu merah. Ditambah riasan bibir yang sudah amat berantakan karena ulahnya. Mata Dia pun berkaca-kaca. Berada dalam kamar pengantin sangat bagus bersama dengan lelaki yang selalu ia cintai sepanjang hidupnya, tentu saja tidak berani ia mimpikan, tetapi kali ini, kenyataan manis sedang ia hadapan bersama sang pujaan hati. "Terima kasih sudah berusaha sejauh ini untuk kebahagiaan saya dan anak-anak," balas Zia sambil menunduk. Tetes air matanya jatuh tepat di punggung tanganku Gusti. Pria ia mengangkat dagu Zia dengan lembut. Menghapus air mata di pipi istrinya dengan bibirnya. Bergantian, kanan dan kiri. Suasana baru itu hanya sesaat, karena kemudian Gusti sudah menghujani Zia dengan ciuman. Ciuman kali ini berbeda dari ciuman yang pernah mereka lakukan sebelumnya, bahkan dalam gairah yang meluap-luap. C

  • Cinta Sejati Suamiku   55. Malam Panjang Desta

    Pov Desta"Mbak kapan sampai? Mana Mas Gusti? Hilmi gak ikut?" tanyaku pada wanita yang sedang duduk di ruang tengah rumahku.Hari ini memang Mas Gusti berencana datang ke Jogja untuk urusan pekerjaan. Ada proyek yang harus ia pantau untuk beberapa hari di sekitar Jogya. Tentu saja aku tidak keberatan jika Mas Gusti menginap di rumahku, apalagi aku sudah lama tidak berbincang dengannya. Namun aku tidak tahu kalau Mas Gusti ke rumah bersama Mbak Hanin. Pria itu sama sekali tidak memberitahu perihal Mbak Hanin yang turut serta."Satu jam yang lalu. Aku bawa makanan tuh! Kata Mas Gusti, kamu jarang masak, makanya dari rumah udah aku masakin, tinggal dipanaskan saja," jawab Mbak Hanin sambil tersenyum manis. Senyuman yang selalu membuat hati ini berdebar. Aku tahu tidak boleh ada debar di jantung ini terhadap Mbak Hanin, tetapi aku tidak bisa menahannya. Dari pada jantungku tidak berdebar, malah lebih repot lagi."Terima kasih, Mbak, saya mau mandi dulu baru makan ya." Tanpa menunggu bala

  • Cinta Sejati Suamiku   54. Hari Pernikahan

    Semua berkas sudah diurus oleh keduanya. Tanggal pun sudah didapatkan untuk melaksanakan hari bahagia antara Zia dan Gusti. Persiapan pun mulai dikerjakan dengan benar-benar mengerahkan bantuan dari sanak-saudara. Wedding organizer ter-the best juga sudah dipesan Gusti. Ia memang sudah berjanji akan memberikan pernikahan terbaik untuk Zia. Sebagai penebus dosa masa lalu yang sangat berat.Zia yang awalnya menolak karena menurutnya semua terlalu mewah, sedangkan kehidupan pernikahan itu panjang. Ia ingin Gusti sedikit berhemat, tetapi Gusti menolak. Undangan sedang di design dan akan dicetak sebanyak lima ratus lembar. Belum lagi undangan virtual bagi saudara yang jauh dan kiranya tidak bisa dikunjungi untuk diberikan undangan.Mungkin akan ada sekitar seribu undangan yang akan hadir nanti."Zia, sini sebentar!" Panggil Gusti saat Zia tengah berada di ruang makan. Menata makan sore untuk keluarganya. Bik Desi pulang lebih awal karena tidak enak badan, sehingga tidak bisa membantunya s

  • Cinta Sejati Suamiku   53. Bucin Akut

    Zia yang tidak diperbolehkan keluar dari kamar, akhirnya memutuskan mandi untuk menyegarkan tubuh dan kepalanya. Baju daster lama favorit ia pakai walau sudah sobek bagian ketiak. Ia merasa tidak perlu khawatir akan pakaian itu karena tidak mungkin juga ia mau mengangkat tangan sampai kelihatan ketiaknya. Suara riuh-ramai di luar kamar menandakan anak-anak sudah pulang dari sekolah. Mungkin mereka sudah langsung bercengkerama dengan Desta, sedangkan ia masih dipingit di kamar.Menurutnya Gusti terlalu lebay dengan melarangnya bertemu Desta tanpa ditemani dirinya. Padahal jika ingin jujur, ia pun rindu pada Desta. Bukan rindu layaknya pasangan lawan jenis, tetapi rindu sebagai saudara. Zia pun akhirnya tertidur setelah lama menunggu di atas kasur. Wanita itu tidak tahu bahwa suaminya sudah pulang dan langsung masuk ke dalam kamar. Ia berbaring terlentang dengan kedua tangan berada di atas kepala, hingga terlihatlah lubang pada baju dasternya, tepat di bagian ketiak. Gusti terkekeh.

  • Cinta Sejati Suamiku   52. Kedatangan Desta

    "Alhamdulillah, Mama senang lihat kamu dan Gusti sudah akur," kata Bu Nadia sambil mengusap rambut Zia. "Maafkan Gusti atas kesalahannya yang dulu. Mama saat mengetahui Hanin dan Desta... " Bu Nadia tak sanggup meneruskan ucapannya. "Sudah, Ma, jangan diingat lagi ya. Mbak Hanin juga sudah tiada. Kasihan jika kita terus saja mengingat hal buruk tentang Mbak Hanin, padahal almarhumah melakukan itu karena rasa cintanya yang luar biasa pada Pak Gusti. Saya mengerti sekali posisi Mbak Hanin yang merasa serba salah." Tanpa terasa, air bening sudah menggenang di pelupuk matanya. Bagi seorang Zia, Hanin adalah layaknya kakak, ibu, yang tidak akan pernah tergantikan posisinya. Ia menyayangi Mbak Hanin seperti saudara sendiri. Jadi apapun yang dikatakan orang tentang wanita itu, Zia sudah tutup mata. Hanin adalah pribadi yang baik, hanya saja ia menghalalkan segala cara untuk menyenangkan hati suaminya. "Mungkin ini takdir. Mama berkali-kali bilang begitu sama Gusti. Dua belas tahun merek

  • Cinta Sejati Suamiku   51. Pengantin Lama, Rasa Baru (21+)

    "Saya belum mengantuk. Bagaimana kalau kita diskusi tentang pernikahan saja?" tanya Gusti saat mereka sudah berbaring di ranjang. Zia menoleh dengan tatapan bingung. Pernikahan apa lagi? Kenapa ia tidak pernah bisa memahami apa maksudnya Gusti? "Pernikahan siapa, Pak?" tanya Zia. Wanita itu menoleh ke samping dengan datar. "Pernikahan kita.""Maksudnya?" Zia semakin tidak paham. "Saya ingin kita menikah kembali secara resmi. Biar punya buku nikah dan anak-anak juga memiliki akte lahir." Zia terdiam. Perasaanya campur aduk antara senang dan juga bimbang. Ia belum yakin sepenuhnya bahwa Gusti sudah berubah. Bisa saja lelaki di sampingnya ini sedang merencanakan sesuatu. "Kenapa, gak mau ya?" tanya Gusti yang kini sudah berbaring miring menatap Zia. "Lurus aja tidurannya bisa gak, Pak?" Zia mendorong Gusti hingga lelaki itu tidur kembali dengan posisi lurus menatap langit-langit kamar. Pria itu tertawa, tetapi ia menurut. Posisinya kembali seperti semula. "Zia, saya serius. Saya ma

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status