Share

21. Jatuh

"Siena, buka matamu!"

Panik sekejap melanda pikiran Alfonso. Mungkinkah kepala Siena terbentur batu saat meluncur jatuh tadi? Apa yang harus dia lakukan?

Alfonso melongok ke bawah, lereng bukit itu masih tinggi, tak mungkin mereka melompat turun ke dasar. Untuk memanjat ke atas juga tak mungkin. Tanah di lereng bukit ini terlalu licin, mudah longsor, dan tak ada bebatuan atau tanaman untuk tempat berpegangan. Apalagi jika dia harus membopong tubuh Siena bersamanya.

Baru saja Alfonso berniat untuk meraih ponselnya, mendadak kelopak mata gadis itu bergerak.

"Siena…!"

"A-alf…? Apa ---"

"Oh, syukurlah kamu sudah sadar…." Alfonso menarik napas lega. "Jangan takuti aku seperti tadi lagi. Kamu bisa bergerak?"

Siena berusaha menggerakkan anggota tubuhnya. Ia meringis waktu merasakan sakit yang menusuk di pergela

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status