Share

BAB 111 SANGAT MENYEDIHKAN

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-08-27 19:37:39

Livi memandang bergantian antara Irfan dan Tina. Dua orang itu tampak aneh setelah Livi mengetuk pintu ruangan Tina. Ada laporan Irfan yang tertinggal jadi dia berinisiatif untuk mengantarnya.

Namun gadis itu mendapati Tina yang bersikap tidak biasa ketika mempersilakan dia masuk. Tampak canggung, juga sedikit kepanikan terlihat di wajahnya. Mungkinkah terjadi sesuatu?

Sedang Irfan, pria itu terlihat tenang seperti kebanyakan situasi. Jarang sekali Irfan kehilangan kendali, kecuali untuk beberapa kondisi.

"Apa yang terjadi?" Selidik Livi ketika mereka kembali ke cutting room.

"Kamu sih gangguin orang pedekate aja."

Livi menganga. Oh apa ini? "Mas beneran deketin dia?"

Yang ditanya hanya mengangguk. Ekspresinya tetap datar macam biasa.

"Wah, ditunggu kabar baiknya. Dari pada dia digangguin Kris. Maaf ya, aku gak tahu kalau Mas lagi pedekate."

"Dimaafkan, tapi lain kali jangan diulangi."

"Noted."

Sudut bibir Irfan tertarik, satu permainan akan membuat Tina kapok telah muncul lagi di had
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 122 DALAM SEKALI PERCOBAAN

    Livi sejatinya sangat takut ditinggalkan. Perselingkuhan Axel nyata meninggalkan trauma bagi Livi. Karenanya jika dia menyerahkan diri, dia ingin pastikan kalau dia tidak salah memilih orang.Walau itu suaminya sendiri, Livi perlu jaminan atas tindakan yang akan mengubah hala tuju pernikahan mereka ke depannya.Di tengah deru napas yang kian berat. Tersengal oleh desakan hasrat, Arch menatap dalam bola mata Livi. Dia tenggelamkan diri di sana. Dia raih pusat dari segala rasa sang istri.Hati Livi adalah targetnya. Tangan Arch perlahan berpindah, membingkai wajah Livi. "Ucapanku bukan janji, tapi bukti yang akan terus kugenggam sampai akhir. Apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkanmu."Demi mendengar perkataan Arch, Livi terdiam. "Aku menginginkanmu bukan hanya hari ini, tapi selamanya. Aku menginginkanmu bukan karena aku ingin memilikimu. Tapi karena aku ingin memastikan jika ikatan kita lebih dalam dari apapun di dunia ini.""Cinta? Aku mempunyai lebih dari sekedar ci

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 121 PERCAYALAH PADAKU

    Livi ingin bertanya lebih lanjut tapi Arch sudah lebih dulu masuk kamar mandi. Arch pilih membersihkan diri.Livi yang ditinggal di kamar yang lumayan luas itu, lantas memindai tempatnya berada. Kamar di depannya terlihat terawat. Walau sudah lama tidak ditempati.Gadis itu berjalan ke sebuah bufet di mana deretan foto berada. Di sana dia melihat foto Arch bersama anggota keluarga lain. Dari bocah itu masih anak-anak sampai kemungkinan usia sekolah dasar."Jadi dia beneran anaknya om sama tante Lea." Gumamnya melihat gambar Arch bersama Lea juga seorang bayi yang dia duga adalah Lio. Selain itu di foto lain ada Arch juga Lio dan seorang anak, kemungkinan Arion. Tapi yang menarik perhatian Livi adalah tangkapan layar yang menampilkan Arch dan ... dirinya.Jadi benar, hanya dirinya yang tidak ingat pria itu. Semua orang mengingat Arch. Livi melarikan jarinya menelusuri tiap kenangan di tempat tersebut.Walau tidak banyak momen antara dia dan Arch. Livi bisa menangkap kesan kalau Arch m

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 120 MANTAU KAM

    "Livi!"Suara Raisa lebih dulu terdengar. Perempuan itu langsung memeluk sang putri yang entah kapan terakhir kali pulang. Rupanya dia sedang berada di ruang tengah sendirian."Kamu gemukan, Vi," komen Raisa masih mendekap tubuh putrinya."Nanti aku diet kalau begitu.""Enggak usah, segini cukup. Suamimu gak protes kan?"Begitu kata suami disebut Livi langsung melepaskan diri. Dia mundur, membiarkan Arch maju. Tanpa segan, ragu atau canggung, pria itu mencium punggung tangan Raisa lalu memeluk ibu mertuanya."Bagaimana kabarmu?" Tanya Raisa hangat."Baik, Tante."Ada haru ketika Raisa menatap Arch, menantunya. Tak berapa lama kehebohan pun terjadi. Ketika semua orang muncul. Bahkan Zio pun ada. Biasanya pria itu sibuk, jarang ada di rumah jam segini.Ken dan Arion langsung heboh melihat Arch dan Livi ada di antara mereka. Seolah mereka telah menanti momen ini begitu lama. Tentu saja hal yang membuat Livi tertegun adalah ketika Lea memeluk hangat Arch begitu lama. Tidak, dia tidak cem

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 119 AKU PULANG

    "Aku akan balik kalau Livi juga pergi dari sana."Yang diajak bicara mengerutkan dahi. "Dia mau ada di mana, itu terserah dia.""Kalau begitu aku akan tetap stay di sana." Irfan santai membalas penolakan yang Arch lakukan.Arch dan Irfan secara mengejutkan bertemu. Irfan yang lebih dulu menghubungi. Hingga di sinilah keduanya berada. Sebuah restoran dengan view ibu kota jadi suguhan di depan mereka."Padahal yang kuinginkan dia pergi dari tempat Kai, supaya Livi tidak terus menempel padanya," gerutu Arch dalam hari.Terus terang saja, lelaki itu tidak menyukai kedekatan Livi dan Irfan. Arch bukan tidak percaya pada Livi, tapi dia meragukan Irfan. Apalagi lelaki di depan Arch jelas menunjukkan minat pada sang istri."Kenapa kamu ingin dia pergi?""Kau suka istrimu digangguin pria lain.""Ada Caleb yang jagain dia," balas Arch enteng.Irfan menyeringai. "Kau ini bodoh atau bagaimana? Caleb suka Livi, kau tidak tahu?"Ada rona terkejut di paras Arch. Hal ini membuat Irfan tertawa penuh k

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 118 NICE!

    Irfan mengacak rambutnya kasar. Di depannya ada Tina yang dia suruh memasak. Gabut dan kesal, Irfan akhirnya mengekor Tina ke kontrakannya yang super duper kecil dalam penilaian Irfan.Dengan tinggi dua meter kurang lima belas. Irfan nyaris terbentur gawang pintu kontrakan. "Rumah kurcaci," sebut Irfan judes."Sudah tahu rumahku minimalis ngapain kamu maksa ikut. Pulang sana ke istana Harindaya."Irfan menggebrak meja, tapi Tina tidak takut sedikitpun. Gadis itu tetap berdiri di tempatnya dengan dagu terangkat. Memandang Irfan dengan tatapan menantang."Brengsek!" Irfan memaki dalam hati. Tina bukan lagi gadis muda yang bisa dia intimidasi macam dulu.Kalau dulu Tina akan langsung menurut padanya jika dia sudah naik pitam. Kali ini tidak, Tina hanya mengedikkan bahu, lalu berbalik meneruskan aksi memasaknya.Hasilnya dua puluh menit berkutat di dapur membuat Irfan mengerutkan dahi. "Hanya ini?""Akhir bulan, belum gajian. Dan uangku habis.""Martina Hapsari, aku baru beri kamu lima ra

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 117 EGOIS

    "Abang ojolnya mati.""Kasihan, dilindas mobil. Ngeri tahu pas lihat videonya. Tega bener sih mereka. Padahal dia kan cuma sedang bekerja. Mengantar barang. Kasihan sekali."Livi menggulung senyum mendengar obrolan teman di pabrik. Bahasan yang sudah ramai sejak beberapa waktu terakhir. Negeri ini makin kacau sepertinya. Walau sebenarnya sudah cukup lama hal ini berlaku."Orang kecil seperti kita mah tahu apa. Tahunya kerja, kerja, kerja. Biar dapur tetap ngebul, biar anak bisa sekolah, walau kita ngap-ngapan bayarnya.""Biar kita gak diusir dari kontrakan yang bayarannya gak sampai tiga juta sehari. Satu persenpun gak ada kalau dihitung perhari.""Eh, mulut tu mulut. Mohon dijaga, siapa tahu nanti ada yang dengar, bisa diciduk dibawa ke kantor pulisi dengan tuduhan pencemaran nama baik.""Eleh! Baik di mananya!" Hardik yang lain.Dan perbincangan para emak-emak dengan tambahan mode ghibah itu makin merembet ke mana-mana. Livi yang baru dua hari masuk setelah absen sehari, hanya diam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status