Share

Bab 20

Aku masih menimbang untuk memberitahukan kepada Raya kalau papanya masih hidup. Takut nanti dia akan terus kepikiran, terlebih lagi masalah Jasmin juga masih belum selesai.

"Kamu kenapa Mas, kok wajahnya kusut gitu?" Kiara mendekat dengan wajah penasaran. "Kayak pakaian yang baru diangkat dari jemuran tapi enggak langsung ditindak."

Apa? Jemuran? Emang wajahku sekusut itu?

Untuk membuktikan, aku menjauh dari Kiara dan mendekat ke arah cermin.

"Kusutnya sebelah mana? Orang tampan gini juga."

Kiara ada-ada saja, mana ada kusut dalam wajah Raksa yang tampan enggak ketulungan ini.

"Beneran, Mas."

Seperti biasa Kiara mulai cengar-cengir. Dasar.

Kembali aku teringat tentang papanya Kiara, mertuaku. Kembali aku mendadak diam.

"Kamu kenapa, sih, Mas? Kok semenjak pulang berubah banget."

"Maaf Ra, Mas capek, besok saja kita ngobrol lagi," aku sengaja menghindar. Kalau dekat, takutnya kecelakaan. Maklum, aku tipe suami yang idaman. Enggak tega membiarkan istri kepikiran.

Kiara pun diam. Hanya a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status