แชร์

DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU
DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU
ผู้แต่ง: Pena_rusak

ANCAMAN UNTUK PERJODOHAN

ผู้เขียน: Pena_rusak
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-25 14:21:45

Arga lagi-lagi menghela nafasnya berat, lagi dan lagi. Ayahnya mengungkit pertanyaan yang sama, perihal perjodohan. Hal yang sangat menyebalkan bagi Arga. Sejak Arga mengenalkan Celine pada Prasetyo, ayahnya itu malah menjadi bersemangat untuk menjodohkannya dengan anak dari seorang ketua keamanan di perusahaannya.

Arga merasa sangat kesal, sungguh ia tidak suka diatur begini. Apa salahnya Celine? Dia cantik, baik dan hampir mendekati kata sempurna. Belum lagi wanita itu seorang model ternama, ah Arga merasa beruntung memilikinya.

"Arga! Ayah memang tidak mengerti dengan apa yang kamu mau! Tapi ayah tahu mana yang terbaik dan terburuk untukmu!" marah Prasetyo yang sedang berdiri di ambang pintu. Ia tidak memakai baju, hanya celana selutut, ia mengusap-usap ketiaknya lalu menciumnya. Jika dilihat-lihat, mereka seperti kakak adik saja, karen Prasetyo masih tampan diusia lebih dari setengah abad, ya.. Awet mudanya itu tentu menurun pada anaknya, Arga.

Arga tidak menjawab, ia hanya diam dengan mata yang terpejam. Pura-pura tidak mendengarkan mungkin lebih baik?

"Ingat Arga! Jika kau menolak, silakan pergi dari rumah ini, dan semua yang ayah berikan untukmu kembalikan! Jangan berharap mendapat sepeser pun dari ayah! Bahkan, namamu akan ayah hapus dari daftar ahli waris." Marah Prasetyo lagi. Kemudian ia menutup pintu kamar Arga kasar, hingga terdengar bunyi dentuman yang begitu kuat.

"Pemaksaan! Jika perempuan itu yang menolak! Pasti tidak akan jadi begini!" gerutu Arga perlahan. Ya, memang wanita yang ingin dijodohkan dengannya sudah menerima perjodohan ini, dia bukan orang atas, dan menurut Arga, orang itu hanya gelandangan yang ingin menguras hartanya. Tanpa banyak bicara, Arga mengambil ponsel canggihnya itu, ia mencari nomor seseorang dan menelponnya.

"Halo Pak Arga" sapa seseorang yang menerima panggilan dari Arga.

"Hai Bayu... Aku ingin membicarakan sesuatu padamu," balas Arga kepada bodyguard sekaligus temannya itu. Lebih tepatnya sahabat, mereka bersahabat sejak kecil, karena ayah Bayu juga berteman dengan ayahnya, Prasetyo.

Tidak ada jawaban dari Bayu, hanya terdengar suara kekehan dari pria berkulit eksotis itu.

"Yaaaa! Kenapa kau menertawakan ku?!" kesal Arga. Bukannya berhenti tertawa, Bayu malah tertawa makin keras, membuat Arga merasa ingin mencekik pria itu juga saat ini!

"Ckk menyebalkan!"

"Astaga Pak, maafkan aku. Ini pasti masalah perjodohan itu bukan?" tanya Bayu setelah selesai dengan tawanya.

"Hmmm..."

"Aku sudah menduganya. Kenapa tidak kau terima saja, pasti selera ayahmu tidak buruk." Tidak ada suara tawa lagi dari Bayu, suaranya terdengar serius kali ini, sangat serius.

"Apanya? Yang benar saja! Dengan wanita matre itu?" tanya Arga tidak terima, selera yang sangat buruk bagi Arga.

"Ckk kau sangat sulit untuk mendengar nasihatku! Hey siapa yang matre? Aku tanyakan! Berapa juta rupiah yang sudah kau habiskan setiap kau bertemu dengan Celine?! Bahkan itu bisa untuk membeli sebuah rumah mewah!" Astaga, Bayu benar-benar merasa kesal saat ini. Rasa cinta Arga yang tulus dan besar dimanfaatkan oleh wanita ular itu. Dan bodohnya Arga tidak menyadari hal itu.

"Kau diperbodoh cinta, Arga." Lanjut Bayu kepada bosnya, tapi kali ini ia memberi nasehat bukan seperti seorang bawahan pada atasanya, tapi sebagai seorang teman yang begitu dekat dengan suara yang lirih, merasa prihatin dengan Arga yang belum juga menyadari cinta bodohnya itu.

"Yaaa Bayu, aku meminta solusi bukan meminta kau untuk menjelekkan Celine! Dia tidak seperti apa yang kau bilang!" marah Arga tidak terima dengan perkataan Bayu. Bagi Arga, Celine orang yang sangat baik. Masalah uang yang dikeluarkan, bukankah itu hal wajar? Lagi pula, itu bukan masalah besar bagi orang seperti Arga. Tapi karena itulah ia dimanfaatkan oleh Celine, orang terdekat Arga merasa kesal karena ia sudah dibutakan oleh cinta.

"Ya ya baiklah. Bagaimana kalau kau buat Kak Nindya menyesal menikah denganmu?"

Mendengar usul dari Bayu, Arga langsung mengembangkan senyumannya. Kenapa ia tidak memikirkan itu sebelumnya? Ide yang bagus!

"Ide bagus..." gumam Arga. Terdengar keluhan kesal dari Bayu. Ia menyesal karena berkata begitu, ia merasa Arga akan merencanakan sesuatu yang buruk. Itu tidak boleh terjadi.

"HEY ARGA, JANGAN BERPIKIR ANEH-ANEH AKU HANYA BERCAND—"

Tuttt.

Arga memutuskan panggilannya, matanya lurus menatap ke depan, senyuman sinis terukir di bibirnya.

"Let's play..."

---

Prasetyo terduduk di ruang kerjanya dengan termenung jauh, ia merasa telah gagal memberikan yang terbaik untuk Arga. Memang ia sudah memberikan kemewahan dan kasih sayang yang lebih pada pria itu, termasuk sudah terlalu memanjakannya sampai anaknya menjadi keras kepala, susah diatur dan dinasihati.

Jika Arga datang dengan wanita yang baik, ia bisa saja membatalkan perjanjiannya dengan Pak Surya di saat kematian istrinya. Tapi, siapa yang Arga bawa? Wanita yang berprofesi seorang model ternama, dan banyak kabar miring tentangnya. Prasetyo percaya itu bukan rumor, karena Celine adalah mantan simpanan teman bisnisnya dan pernah mencoba menggodanya.

Prasetyo menghela nafasnya. Mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu saat kematian istrinya.

Flashback on.

Hari itu keluarga Prasetyo sedang berduka, di mana istrinya meninggal. Ia meninggalkan seorang suami yang sangat setia dan seorang anak yang tampan berusia 10 tahun.

"Aku menyesal atas itu. Aku benar-benar minta maaf..." ucap Pak Surya pada Prasetyo setelah pemakaman selesai. Kini mereka bertemu di sebuah rumah ginseng, karena ini adalah pembahasan sensitif yang harus dibicarakan mereka berdua.

Surya, ayah Nindya, secara tidak sengaja mendorong istri Prasetyo dari balkon karena ada seseorang yang mengarahkan tembakan kepada wanita itu. Tapi perbuatan baik itu menjadi sebuah malapetaka. Dan yang mengetahui hal itu adalah Prasetyo.

Keluarga besar Prasetyo adalah keluarga yang sangat buas, jika ada anggota keluarga yang terbunuh, mereka tidak akan mendengar alasan apa pun, nyawa dibayar dengan nyawa. Itulah prinsip keluarga itu.

Tapi, seorang Prasetyo satu-satunya yang memiliki hati seorang malaikat di keluarga itu. Seperti saat ini, ia malah memaafkan Surya dan menyelamatkan pria itu.

"Aku akan menyembunyikan semuanya..." kata Prasetyo lagi dengan senyuman lembutnya.

"Benarkah, Tuan?" tanya Surya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia sangat bersyukur. Ia tidak ingin mati saat ini, ia orang tua tunggal dan memiliki dua anak yang masih sangat membutuhkannya.

"Tapi ada syaratnya."

"Apa itu, Tuan?"

"Saat anakmu sudah dewasa, harus menikah dengan anakku, Arga." Putus Prasetyo. Ia yakin Surya mengajari anaknya sesuatu yang baik.

Surya tidak ada pilihan, ia merasa serba salah saat ini. Ia tidak mau memaksa anaknya kelak. Tetapi jika tidak? Keselamatan anaknya juga terancam. Dengan perlahan Surya mengangguk.

"Baiklah..."

Flashback off.

"Ayah..."

Prasetyo menghentikan lamunannya, kemudian ia melihat ke arah pintu, melihat Arga dengan senyuman lembutnya mendekatinya.

"Berubah pikiran?" tanya Prasetyo to the point. Ia berperilaku dingin seperti ini demi kebaikan dan keselamatan masa depan Arga juga. Tidak ingin anaknya memilih orang yang salah.

"Aku menerima perjodohan itu..."

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU   Permainan Arga

    Byurrrr Nindya terbangun dari tidurnya saat ia merasakan guyuran air di tubuhnya, ia langsung duduk dengan mengusap wajahnya yang terkena air, ia mendongak dan menemukan Arga dengan memegang sebuah ember di tangannya. "Buatkan aku sarapan" perintah Arga dengan wajah dinginnya, setelah itu ia meninggalkan Nindya begitu saja tanpa berkata apapun lagi. Dengan badan yang masih terasa sakit, Nindya perlahan bangun dari tidurnya, kakinya melangkah untuk keluar gudang itu. Tapi tunggu, Nindya sadar akan sesuatu. "Astaga, aku tidak punya baju, bagaimana ini?" Nindya menggigit bibir bawahnya, bingung dengan keadaan. "Huh, tidak mungkin aku masak dalam keadaan begini? Astaga Nindya, seharusnya kau membawa pakaianmu semalam.." Ya Nindya ingat bahwa setelah resepsi pernikahannya selesai ia langsung dibawa oleh Arga ke rumah pemberian mertuanya ini, tanpa kembali ke rumah untuk mengambil pakaiannya lagi. Mata Nindya melilau ke sekitar, ia mencari sesuatu yang bisa ia gunakan. Tapi tunggu,

  • DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU   Malam pertama

    Setelah acara pernikahan, Arga dan Nindya pun akhirnya pergi ke rumah baru mereka yang diberikan oleh Prasetyo sebagai hadiah pernikahan mereka.Rumah yang terlihat megah dan mewah di mata Nindya.Tapi kata mertuanya itu rumah minimalis biasa? Ck dasar orang kaya. Bahkan rumah Nindya saja belum da seujung kuku rumah megah nan mewah ini. Dan yang mengesalkan bagi Nindya kata-kata dari Gunawan, pengacara tuan Prasetyo."Rumah itu hanya seharga 5 milliar dolar amerika"Wtf? Hanya dia bilang? Hanya? Bahkan jika disuruh untuk mengganti sekua pembayaran dengan seluruh orgn tubuh Nindya, harga semua organ tubuh Nindya tidak akan mampu menutupinya. Dasar orang-orang kaya, Nindya merasa tidak pantas berada di sini jadinya."Apa lagi yang kau tunggu? Ini sudah malam, jika kau sakit karena angin malam, ayahku akan menyalahkan aku." Ketus Arga yang sudah membuka pintu, ia menatap Nindya dengan datar lalu berjalan meninggalkan Nindya sendirian di sana."Apa dia saudara kembar dengan tembok? Datar

  • DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU   Pernikahan

    Sekarang tibalah hari itu, hari di mana Arga dan Nindya akan melangsungkan pernikahan mereka.Nindya yang berdiri di depan cermin rias menatap pantulan bayangan dirinya sendiri. Gaun pengantin putih sudah membalut tubuhnya, membuatnya terlihat lebih cantik, anggun, bahkan muaris sempurna sempurna dibandingkan biasanya yang memang sudah cantik. Tapi apa gunanya semua itu kalau hati terasa kosong? Pernikahan yang seharusnya membuat ia berdebar, malah terasa begitu menyesakkan. Entahlah, semua ini terasa seperti candaan pahit dari hidup, lelucon takdir yang sedang mempermainkannya. “Apa pilihan ku ini benar-benar sudah sangat tepat?” gumam Nindya pelan pada bayangan dirinya di kaca.“Kenapa aku malah merasa ragu dan semakin tidak meyakinkan.” Tanyanya lagi, suaranya terdengar gundah. Bahkan, tanpa ia perintah air bening menetes dari matanya. Apa keputusannya kali ini memang sudah benar? Kenapa hatinya malah diliputi rasa takut? "Tuhan… aku berharap semuanya akan baik-baik saja." Ujar

  • DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU   Fitting

    Setelah acara kumpul keluarga, Prasetyo dan Pak Surya sepakat buat ngadain pernikahan mereka awal bulan depan. Jujur, ini kedengarannya terlalu cepat buat Arga dan Nindya yang bahkan baru saja kenal, bukan saling kenal melainkan baru sekali saja bertemu. Tapi mau bagimana lagi? Mereka nggak bisa menolak. Sekeras apa pun mereka nolak, keputusan itu nggak bakal berubah. Lagian, ini lebih ke keputusan Prasetyo. Pak Surya sih sebenarnya cuma ikut kata Prasetyo aja.“Nak Arga, ayo masuk dulu…” tawar Pak Surya waktu Arga sampai di rumah sederhananya yang ada di daerah Jakarta Timur.“Gak usah om, aku di sini aja,” jawab Arga dengan wajahnya yang selalu datar jika datang kerumah ini, tanpa senyuman ramah memberi tanda menghormati calon mertua. Pak Surya cuma senyum kecil sambil menganggukkan kepalanya.Kalau bukan gara-gara ayahnya yang maksa untuk datang dan fitting baju pengantin segala, Arga nggak bakal mau repot jemput cewek ini.Hari ini, dia sama Nindya dijadwalkan buat fitting baju p

  • DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU   Pertemuan Pertama

    "Aku Menerima Perjodohan Itu"Setelah menerima saran yang tidak sengaja keluar dari mulut Bayu, Arga menemui ayahnya, dan langsung mengatakan jika ia menerima perjodohan itu. Prasetyo yang mendengarnya tentu merasa sangat senang, tanpa ia ketahui maksud dan fikiran jahat dari Arga akan menjadi sebuah mala petaka."Apakah itu benar?" Tanya Prasetyo meyakinkan, Arga menganggukkan kepalanya yang sudah merencanakan rencana jahat itu cepat."Wah, terimakasih anak ku, ayah merasa senang jadinya" ujar Prasetyo gembira. Ia langsung memeluk anak semata wayangnya itu erat. Sungguh ia tidak pernah merasa sesenang ini, tanpa di sadari oleh Prasetyo, Arga saat ini tengah tersenyum sinis di balik itu semua. Ia benar benar akan memulai permainannya sendiri, tanpa memikirkan apakah ia akan terjebak di permainan yang di buatnya sendiri atau tidak.Belum terjadi, tidak ada yang tahu apa yang terjadinya nanti, termasuk Arga sendiri.---Setelah hari itu, hari dimana Arga mengatakan di mana ia menerima p

  • DIJODOHKAN : SUAMI KEJAMKU   ANCAMAN UNTUK PERJODOHAN

    Arga lagi-lagi menghela nafasnya berat, lagi dan lagi. Ayahnya mengungkit pertanyaan yang sama, perihal perjodohan. Hal yang sangat menyebalkan bagi Arga. Sejak Arga mengenalkan Celine pada Prasetyo, ayahnya itu malah menjadi bersemangat untuk menjodohkannya dengan anak dari seorang ketua keamanan di perusahaannya.Arga merasa sangat kesal, sungguh ia tidak suka diatur begini. Apa salahnya Celine? Dia cantik, baik dan hampir mendekati kata sempurna. Belum lagi wanita itu seorang model ternama, ah Arga merasa beruntung memilikinya."Arga! Ayah memang tidak mengerti dengan apa yang kamu mau! Tapi ayah tahu mana yang terbaik dan terburuk untukmu!" marah Prasetyo yang sedang berdiri di ambang pintu. Ia tidak memakai baju, hanya celana selutut, ia mengusap-usap ketiaknya lalu menciumnya. Jika dilihat-lihat, mereka seperti kakak adik saja, karen Prasetyo masih tampan diusia lebih dari setengah abad, ya.. Awet mudanya itu tentu menurun pada anaknya, Arga. Arga tidak menjawab, ia hanya diam

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status