Share

Bab 53

“I--Ibu?” Suaraku bergetar.

“M--Maafin Ibu, Yu … maafin Ibu yang sudah egois selama ini …,” lirihnya seraya menyeka air mata yang berjatuhan.

“Bu!” Aku bangkit dan menghampiri Ibu. Dia meraih jemariku, lalu kembali mengulangi kalimat itu,”Maafin, Ibu.”

Tanpa kusangka, bersamaan dengan itu dia menarikku ke dalam pelukannya. Aku termangu, merasakan air matanya yang hangat membasahi setelan seragamku.

“Ibu akan bicara dengan Faqih setelah ini. Maafin Ibu yang sudah egois.” Dia melepas rengkuhannya lalu menjauhkan tubuhnya dariku. Ibu melirik pada Dion, tetapi tak bicara apapun. Dia langsung melengos pergi.

Aku masih termangu ketika Dion tiba-tiba sudah berdiri dalam jarak satu hasta dariku.

“Sepertinya aku sudah mendapatkan lampu hijau. Kabari jika Ibu sudah menyelesaikan urusanmu dengan Pak Faqih. Ibarat kata pepatah, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Yang lebih cepet ya, yang sambil lari.” Dion terkekeh seraya mengacak pucuk kepalaku. Sempat-sempatnya bergurau tak penti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
mbok yo sabar lah yon...baru aja fakih digagalkan...mosok lansung nancap gas...
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
hahaha mas Dion gercep
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status