Share

BERTEMU LAGI

Author: Putri putri
last update Last Updated: 2025-07-13 22:59:22

“Masih pusing?” Arif meletakkan segelas susu hangat dan semangkuk bubur ayam di atas nakas.

“Sedikit.” Hani yang tadinya berbaring kini berusaha duduk.

Sejak semalam Hani demam dan tubuhnya terasa lemas. Sebenarnya bukan karena kelelahan namun beberapa hari ini ia terlalu memikirkan mimpinya bertemu istri Arif hingga membuatnya kurang tidur dan tak berselera makan yang membuatnya jatuh sakit.

“Mama, cepat sembuh, ya. Danish pengin jalan-jalan sama mama.” Danish naik ke ranjang dan langsung mencium kedua pipi Hani.

Tak bisa dipungkiri, Hani merasa bahagia diperlakukan seperti ini oleh anak itu. Beberapa bulan berpura-pura, ia benar-benar bisa menikmati perannya sebagai orang tua. Meski begitu ia selalu berusaha sadar jika semua itu hanya sebuah sandiwara dan ia tak boleh terlena karena semua pasti akan ada akhirnya.

Hani kembali memutuskan untuk tidur setelah menghabiskan sarapannya. Ia tak boleh bersikap manja agar tubuhnya cepat pulih seperti sedia kala. Hal itu sangat berbeda denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • DILEMA WANITA PENDOSA   KHILAF

    “Arghhh ...!”Rahman menggebrak meja kerjanya saat mengingat kejadian tadi. Ia tak menyangka jika wanita yang selama ini ia cari berada di tangan Arif, teman yang sebenarnya cukup ia kenal. Sebenarnya tak terlalu dekat, namun mendiang istrinya adalah teman dekat Nara yang akhirnya membuat mereka terpaksa berkenalan dan sempat terlibat kerja sama.Sebenarnya Rahman sendiri tak tahu mengapa ia begitu menginginkan Hani untuk kembali, namun sebagai lelaki, ia merasa bertanggung jawab atas apa yang telah ia perbuat pada wanita itu. Walaupun jika benar-benar Hani mau kembali akan merusak reputasinya sebagai pewaris keluarga Sanjaya yang terkenal bersih dan tak pernah terlibat skandal apa pun.Tak menemukan jalan keluar untuk masalahnya, Rahman memutuskan kembali ke kamar untuk beristirahat. Namun baru beberapa langkah meninggalkan ruang kerja, ia mendengar suara bayi menangis dari kamar Amel. Tak mau ambil pusing ia melanjutkan langkahnya dan berharap untuk segera sampai di kamar dan segera

  • DILEMA WANITA PENDOSA   BERTEMU LAGI

    “Masih pusing?” Arif meletakkan segelas susu hangat dan semangkuk bubur ayam di atas nakas.“Sedikit.” Hani yang tadinya berbaring kini berusaha duduk.Sejak semalam Hani demam dan tubuhnya terasa lemas. Sebenarnya bukan karena kelelahan namun beberapa hari ini ia terlalu memikirkan mimpinya bertemu istri Arif hingga membuatnya kurang tidur dan tak berselera makan yang membuatnya jatuh sakit.“Mama, cepat sembuh, ya. Danish pengin jalan-jalan sama mama.” Danish naik ke ranjang dan langsung mencium kedua pipi Hani.Tak bisa dipungkiri, Hani merasa bahagia diperlakukan seperti ini oleh anak itu. Beberapa bulan berpura-pura, ia benar-benar bisa menikmati perannya sebagai orang tua. Meski begitu ia selalu berusaha sadar jika semua itu hanya sebuah sandiwara dan ia tak boleh terlena karena semua pasti akan ada akhirnya.Hani kembali memutuskan untuk tidur setelah menghabiskan sarapannya. Ia tak boleh bersikap manja agar tubuhnya cepat pulih seperti sedia kala. Hal itu sangat berbeda denga

  • DILEMA WANITA PENDOSA   TAK PANTAS

    “Lakukan semua yang terbaik, dok, kalo perlu kita bawa ke luar negeri,” tegas Rahman pada seorang dokter yang baru saja memeriksa Amel.“Tak perlu, pak, anak bapak hanya demam dan sekarang sudah berangsur turun.”Rahman mengangguk, namun pikirannya tetap tak tenang melihat bayi yang baru mulai belajar merangkak itu terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Ia takut terjadi apa-apa dengan anaknya yang mungkin akan menjadi yang pertama dan satu-satunya anak yang memanggil dirinya dengan sebutan ayah.Tak hanya Rahman, Nara pun merasakan hal yang sama. Ia begitu panik saat tahu jika Amel demam dan beberapa kali muntah. Ia bahkan tak bisa berpikir apa-apa lagi saat melihat bayi itu terus menjerit seperti menahan sakit. Meski bukan ibu kandungnya, tapi Nara tetap berusaha menyayangi Amel sepenuh hati. Bagaimanapun juga anak itu telah menyelamatkan pernikahan serta harga dirinya sebagai seorang menantu keluarga Sanjaya. Sebenarnya ia bisa saja mengadopsi bayi lainnya tanpa proses sewa rahim,

  • DILEMA WANITA PENDOSA   PENYESALAN

    “Selamat jalan, Hani, semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi. Jangan lupa hubungi aku kalo nanti kamu sudah punya ponsel.”Ica melepas kepergian Hani dengan derai air mata. Meski baru kenal sebentar tapi Hani telah memberinya banyak pelajaran hidup dan bantuan yang sangat bermanfaat untuk keluarganya. Mengetahui wanita itu akan segera pindah, Ica sengaja mampir untuk sekedar mengucapkan selamat jalan dan berterima kasih.“Salah buat keluarga kamu, ya. Tetap semangat, oke! Yakinlah semua akan indah pada waktunya.” Hani memeluk Ica sekilas kemudian berjalan menyeret kopernya.Di tepi jalan, Arif sudah berdiri di samping mobilnya menyambut Hani yang berjalan semakin mendekat. Ia benar-benar sangat bahagia karena akhirnya Hani memutuskan untuk mau berpura-pura menjadi mama Danish juga tinggal bersamanya meski hanya sebagai pengasuh.“Siap?” tanya Arif setelah duduk dibalik kemudi sembari memandang wajah Hani yang kini duduk di sebelahnya.

  • DILEMA WANITA PENDOSA   BERTEMU

    Hani berjalan pelan melewati lorong rumah sakit yang penuh orang berlalu-lalang. Dia jan besuk seperti sekarang ini biasanya area rumah sakit cenderung ramai karena banyak orang yang datang untuk menjenguk sanak saudaranya. Setelah berpikir semalaman, Hani memutuskan untuk memenuhi permintaan Arif menemui Danish demi kesembuhan anak tersebut. Arif memang tak pernah memaksa hanya saja ia akan merasa berdosa jika sampai keadaan Danish terus memburuk bahkan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Setelah menanyakan pada resepsionis perihal kamar yang ditempati Danish, kini Hani melangkah pasti menuju area beberapa ruang perawatan VVIP yang harga per malamnya setara dengan setengah gajinya kerja di toko tempat kerjanya kemarin.Hani berdiri sejenak di depan pintu setelah menemukan ruangan yang ia cari. Keraguan mendadak datang saat tangannya terulur hendak mengetuk pintu. Ia takut kehadirannya di sini akan membawa masalah baru dalam hidupnya yang kini sudah sangat rumit. Belum juga

  • DILEMA WANITA PENDOSA   BIMBANG

    “Hani, kamu kerja di sini?”“Kenapa enggak balik aja sih, Han?”“Jangan sok suci, deh!”Hani sudah mulai terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan mengejutkan dari beberapa teman lamanya yang tak sengaja melihat pekerjaan barunya. Semenjak bertemu Mami Can tempo hari, banyak teman-temannya yang penasaran dengan perubahan hidup Hani. Ada yang datang untuk bertemu dan da beberapa yang sengaja datang hanya untuk melihat atau menunjukkan rasa peduli dengan menawarkan bantuan. “Cantik sih, tapi murahan.”Kasak-kusuk mulai terdengar dari teman kerja yang kini mulai tahu jika Hani adalah mantan wanita malam. Wanita berpakaian minim yang akhir-akhir ini sering datang cukup menunjukkan jati diri Hani yang sebenarnya. Belum lagi masalah Rahman dan Arif yang beberapa kali berusaha menemuinya dijadikan bahan gosip terhangat yang hampir di bahas setiap jam istirahat atau pulang.“Apa rumor yang beredar itu benar?” tanya seorang lelaki berusia cukup muda yang kini duduk tepat di hadapan Hani.“Ya, be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status