Share

DINAR
DINAR
Author: Y Valista

Bab 1

Musim semi kali ini begitu sangat indah, semua bunga bermekaran sangat lebat dari biasanya, sangat indah. Dinar, pria menyedihkan duduk ditepi danau sambil menikmati pemandangan bunga-bunga indah disekitarnya, sambil memegang buku membaca novel kesukaannya, membolak balik kertas novel dan sesekali menghirup udara segar dalam-dalam. Ya begitulah kesehariannya, tanpa teman dan tanpa siapapun yang memperhatikannya  tidak ada yang ingin berteman dengannya, karena dia berpenampilan sangat culun, dengan kacamata tebal, rambut disisir kesamping dan baju kemeja dengan warna yang kusam, meski dia anak yang tampan, tapi ketampanannya seakan luntur karena tidak pandai merawat diri.

Keadaan ini selalu membuatnya kesepian, kadang dia berkhayal menjadi seorang yang disegani dan disukai banyak orang, membuat orang selalu ingin berada didekatnya dan mengandalkannya. 

Dia menghembuskan nafasnya kuat, dia menutup novelnya dan beranjak dari duduk yang nyaman, mulai melangkahkan kaki pelan ke arah seberang danau tempat dia duduk tadi, disana ada bukit yang dipenuhi bunga-bunga warna ungu yang sangat cantik, diatas bukit ada pohon apel yang sangat rindang, saat ini berbunga sangat banyak, dia duduk diatas rerumputan dibawah pohon itu, dia mengadahkan pandangannya keatas, menghirup udara segar, dan berbaring rencananya dia akan tidur sejenak. tempat ini adalah tempat dia melepas lelahnya sambil melakukan kebiasaannya mengobrol dengan tumbuhan yang ada disana.

Tapi hari ini dia tidak mengobrol dengan pepohonan itu, dia berbaring dan tertidur.

Pelan angin sayup menerpa tubuhnya, sangat nyaman hingga dia tertidur sangat pulas, dia mulai bermimpi dan dia tidak menyangka akan bermimpi ini.

"Dinar, jika engkau ingin merubah hidupmu yang menyedihkan itu panjatlah pohon apel tempat mu berteduh ini, sampai kepuncak, disana kamu akan dapat jawaban" ibunya berbicara dengan senyuman manis menatap dinar penuh kerinduan

Ibunya sudah meninggal saat dia masih kecil, sekarang dia hanya tinggal dengan ayahnya yang tidak memperhatikan dia, dan slalu mengabaikannya. Tapi dimimpi ini dinar merasa sangat senang bisa bertemu dengan ibunya, dinar terlarut dalam mimpinya dan terus bermimpi bersama ibunya. Sampai dia akhirnya terbangun dari mimpi nya karena ada yang menimpa keningnya.

"ah...apa ini?" dinar langsung bangun dari tidurnya

Dia menatap heran, ada 1 apel merah yang mengenai tepat ditengah keningnya, dia terheran padahal apel ini baru berbunga bagaimana ada satu buah yang jatuh menimpanya, dia mengambil apel itu dan melihat keatas, benar tidak ada satupun buah apel disana, hanya ada bunga saja yang bermekaran.

Dia berfikir darimana datangnya buah apel itu, sampai dia teringat akan mimpinya tadi,ingat dengan jelas apa yang dikatakan ibunya dalam mimpi, kalau dia ingin merubah hidupnya, dia harus memanjat kepuncak pohon apel itu. 

Dia mengabaikannya, 

"ah mana mungkin, aku hanya bermimpi" dinar meyakinkan hatinya

Dia melihat jam sudah menunjukan jam 5 sore, itu tandanya dia harus cepat pulang sebelum ayahnya pulang duluan, karena kalau dia sempat keduluan sama ayahnya dia pasti akan dimaki, dia bergegas mengumpulkan bukunya dan tidak lupa membawa apel yng jatuh menimpa keningnya tadi. Meski dia masih bingung dan heran tapi dia berusaha berfikir positif. Dia memasukkan apel kedalam tasnya, dan berfikir akan memakannya nanti sesampainya dirumah.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status