Share

19. Fitnah

Usai berucap demikian, Bapak Edi pun berlalu. Pria itu diam saja saat berpapasan dengan Tania. Dia sama sekali tidak merespon walau mendapat anggukan ramah dari gadis yang sudah mengenakan dress rumahan itu.

"Aku laper nih," ujar Tania cuek begitu mendekat.

Tanpa canggung ia mengambil piring bersih di kabinet atas dapur. Lalu langsung duduk tepat di hadapanku. Tanpa malu-malu pula ia langsung menyiduk nasi dan lauk. Tidak lupa mengambil ayam goreng kremesnya.

Aku sendiri tidak peduli. Tania yang beberapa waktu lalu datang dengan gaya malu-malu kucing, kini sudah menjelma ke wajah aslinya. Tanpa permisi dia langsung melahap semua makanan. Melihat gaya makan Tania yang bagai orang kesetanan, seleraku kian hilang.

"Orang hamil memang makannya banyak, Mik," ujarnya dengan meringis. Tania seolah tahu isi hati ini lewat tatapanku padanya.

"Emang kamunya yang rakus," cibirku sinis. Tania mencebik, tetapi detik berikutnya dia kembali meringis. "Di mana-mana orang hamil muda itu biasanya gak d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
paling benci sm org yg lgsung menuduh dan marah2 tanpa mendengar alasan lbh dulu..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status