DREAMS

DREAMS

last updateLast Updated : 2024-09-07
By:  PopcornOngoing
Language: English
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
24Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

I ,like every Nigerian teenager, has a dream. Something I prayed and fantasized would one day come true. My siblings saw it as empty dream, something to build up my imagination and that it would never come to pass but I stood strong, determined to catch that dream and one day live and fullfil it. I know you would be wondering, what is this so called dream of mine that I held so high and cherished. Well,it was traveling Abroad, I know what you would say. "Who doesn't want to travel Abroad"? Everybody does, but mine felt different ,for me it felt like something I was born to do,it felt like a norm that I must accomplish. I want to be a popular and well known script writer, someone who writes plays and works for the biggest movie industry but looking down on my family,it was that I couldn't reach, but I still push ahead with an unquenchable determination. Join Serena Williams on her journey to achieve her dreams. Being faced by discouragement , betrayal and having to choose between her dreams and her lover. What would be the outcome of her friendship with James, what brought the betrayal, will she chose to stay or to leave? Find out in dreams.

View More

Chapter 1

INTRODUCTION

Setelah pengasuh baru mengasuh anakku selama satu malam ....

Anakku mulai mengalami perubahan temperamen yang drastis. Entah kenapa, dia menolak pendekatan yang aku lakukan.

Menyadari ada yang tidak beres, aku mengusir pengasuh itu. Aku mengira semuanya akan kembali seperti semula.

Suatu hari, aku secara tidak sengaja menginjak sesuatu di bagian bawah tempat tidur saat ingin mengambil sesuatu.

Aku melihat mata merah pengasuh itu, serta wajah pucatnya yang menyedihkan tengah menatap lurus ke arahku.

Suamiku merasa tidak tega kepadaku karena harus kelelahan setiap hari dalam mengurus anak. Jadi, dia mencarikan pengasuh untuk meringankan beban pekerjaanku.

Aku melihat pengasuh itu menatap ponselnya sambil melamun. Aku mendekat dan melihat foto bayi di sana. Wajahnya tidak terlihat jelas, sepertinya sedang tertidur.

"Apa ini anakmu? Lucu sekali." Aku memuji bayi itu.

"Ya, sayangnya dia sudah pergi ke tempat yang jauh."

Dalam pantulan lampu yang samar, ekspresinya terlihat tidak jelas.

Sekarang, akulah yang terdiam, berpikir bahwa aku sudah mengulik luka di hati seseorang. Aku pun langsung minta maaf.

Namun, dia menutup mulutnya dan tertawa, "Saya cuma bercanda, kok. Kenapa Ibu seserius itu? Anak saya ikut sama neneknya di rumah."

Setelah mendengar ini, aku langsung menghela napas lega dan dengan cepat mengganti topik pembicaraan, "Sebentar lagi liburan, kapan kamu mau pulang kampung buat bertemu dengannya?"

Dia menatap foto-foto di ponsel sambil bergumam, "Ya, sebentar lagi saya sudah bisa bertemu dengannya."

Tidak disangka, suamiku tiba-tiba batuk di malam hari dan tidak kunjung berhenti. Sepertinya dia sakit.

Aku menyeduh herbal penurun panas, menyempatkan untuk melirik anakku yang berumur tiga tahun di samping suamiku, Dikka. Karena takut akan tertular, jadi aku membawanya ke kamar pengasuh.

Sekarang sudah tengah malam, tetapi Mbak Rini tidak terlihat terkejut saat melihat kedatanganku. Dia dengan gesit mengambil Dikka dari gendonganku, seolah-olah sudah menunggu lama untuk momen ini. Aku juga sempat melihat kegembiraan yang tersembunyi di bagian bawah matanya.

Aku merasa bingung. Ketika aku mengedipkan mata beberapa kali, aku mendapati bahwa reaksinya sudah kembali normal.

Mungkin ini hanya ilusi, begitulah aku mencoba menenangkan diriku.

Beberapa hari kemudian, suamiku akhirnya sembuh. Aku berencana kembali membawa Dikka untuk tidur bersama kami.

Namun, dia tiba-tiba sangat menolak untuk bersentuhan denganku. Ketika aku mencoba mendekatinya, dia bersembunyi di belakang Mbak Rini tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Mbak Rini menghiburku, mengatakan bahwa reaksi ini mungkin karena Dikka sudah tidur dengan Mbak Rini selama beberapa hari, jadi sedikit menolak keberadaan orang lain. Katanya, setelah beberapa hari reaksinya akan kembali seperti semula.

Dia juga pernah tidur dengan orang lain sebelumnya, tetapi tidak menunjukkan reaksi seperti ini. Kenapa hanya tidur beberapa hari dengan Mbak Rini, sikapnya jadi seperti tidak mengakuiku? Apalagi, emosi Dikka juga kurang baik dalam beberapa hari ini. Dia jadi lesu, nafsu makannya berkurang, bahkan porsi makannya hanya setengah dari porsi makannya sebelumnya.

Otakku terus-menerus muncul gambaran tentang pengasuh yang memberi anak obat secara diam-diam dan pengasuh yang melakukan pelecehan kepada anak. Aku tidak bisa mengawasi Dikka saat malam karena dia tidur dengan Mbak Rini.

Memikirkan hal ini, aku memiliki niat untuk mendatangi kamar Mbak Rini di tengah malam agar lebih tenang.

Malamnya, aku diam-diam mendatangi kamar Mbak Rini dan mendapati bahwa pintu kamar tidak bisa dibuka.

Ternyata pintu kamar Mbak Rini dikunci.

Jelas-jelas saat itu dia tidak menguncinya.

Hatiku menjadi lebih ragu. Tidak ingin membuatnya curiga, aku mencari kunci cadangan, ingin melihat situasi di dalam.

Setelah membuka pintu, kamar begitu gelap, sosok Mbak Rini dan Dikka pun tidak terlihat. Hanya ada benjolan tertutup selimut yang terlihat jelas.

Mungkinkah mereka ....

Aku langsung menyibak selimut dan melihat camilan, mainan dan ponsel yang masih memutar video kartun di atas kasur. Yang lebih menusuk mata adalah setengah bagian dada Mbak Rini terbuka, sementara dia memeluk putraku dengan erat.

Dia sepertinya tidak menyangka aku akan masuk di tengah malam, wajahnya penuh dengan kepanikan.

Aku tidak berani memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di sini.

"Kamu cabul sekali!" Aku menamparnya dengan keras.

Mbak Rini sedikit menyamping setelah mendapatkan tamparan dariku. Dikka lepas dari pelukannya dan jatuh ke tempat tidur sambil menangis.

Dengan hati yang begitu sakit, aku mengangkat Dikka dari tempat tidur sambil membujuknya dengan lembut.

Suamiku bergegas ke kamar ini, juga terkejut saat melihat keadaan kamar.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.

Comments

user avatar
John Maryjane
It may not be given that interesting vibe but the book is a go
2024-07-01 14:20:47
1
user avatar
John Maryjane
The book is good I love it
2023-07-03 04:31:42
2
24 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status