Share

Bertanggung Jawab

Abizar mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar akibat tiga tamparan tanpa balas yang dihadiahi Gea. Tidak ada ekspresi marah, geram, apalagi murka dari wajah tampan Abizar. Hanya tampak seringai yang sangat menjengkelkan di mata Gea.

Sedangkan Gea, dia masih mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Dadanya berombak naik-turun, menunjukkan nafasnya yang masih memburu. Matanya menatap tajam ke arah Abizar. Tangannya menggepal kuat di samping tubuhnya. Saking dari kuatnya gepalan tangan itu, buku-buku jarinya memucat.

"Sudah puas 'kan nampar gue?" tanya Abizar santai tanpa beban, seperti tidak terjadi sesuatu yang besar di antara mereka. "Ah, mimpi apa gue semalam sampai-sampai sepagi ini harus dihadiahi 4 kali tamparan dari perempuan yang sama."

Gea tetap tidak merespon. Matanya tetap tajam menatap pria tampan kurang ajar di hadapannya.

"30 menit lagi meeting kita dimulai, ayo sarapan pagi dulu." Abizar mengambil tangan Gea, kemudian ia genggam tangan yang sudah menamparnya
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status