Share

Naskah Pidato

Bermalam di bawah pohon merupakan salah satu hal mengenaskan yang sering diterima Adhira semasa tinggal bersama keluarga Osman. Tiupan angin menusuk hingga ke tulang dan lapisan ototnya, membuatnya menggigil sepanjang malam. Adhira terbangun ketika bebek yang dipelihara Kiara mematuki perutnya yang kejatuhan biji kenari.

Sadar akan keterlambatannya, Adhira segera bangkit dari semak dan melangkah menuju ke sekolahnya lagi. Sudah cukup angin fajar ini menghajar tubuhnya semalaman, dia tidak mau hukuman di Equator makin memperpendek usianya lagi.

Kiara diantar oleh Willian pagi itu. Pamannya sengaja melakukan itu untuk menghukum Adhira secara tidak langsung. Biasanya berjalan sejauh tiga kilometer menuju sekolah bukan hal yang berat baginya. Namun untuk kali ini, tungkainya seperti menolak untuk bergerak. Sementara dia harus lebih cepat mencapai Equator karena dia bangun setengah jam lebih lama dari seharusnya, dan dia juga berniat mandi di sekolah bila memungkinkan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status