Share

Chapter 002

Derrick melanjutkan langkahnya menuju kediaman keluarga Ran untuk menemui kakek dan neneknya, dia tidak peduli dengan tatapan ketakutan orang-orang kepadanya, bahkan Derrick tidak peduli dengan perkataan orang-orang yang mengutuknya karena telah memukul Geri putra kepala keluarga Rizki hingga pingsan.

"Bukankah kamu mengatakan dia sampah keluarga Ran, tapi kenapa dia terlihat tidak seperti yang dirumorkan?" Tanya seorang wanita kepada pria muda yang pertama kali mengenali siapa Derrick.

Seluruh warga desa tahu siapa Derrick si sampah dari keluarga Ran, status sebagai sampah itu disandang oleh Derrick karena Derrick tidak memiliki tenaga dalam dan ditakdirkan sebagai manusia biasa.

Bagaimana tidak, dalam dunia ini manusia biasa saja memiliki sedikit tenaga dalam, tapi berbeda dengan Derrick yang tidak memiliki tenaga dalam sama sekali, jadi wajar saja dia disebut sampah dan ditakdirkan sebagai manusia biasa oleh orang-orang.

"Aku juga tidak tahu, mungkin saja sampah itu mendapatkan sebuah metode atau teknik sihir yang mampu memberinya tenaga dalam." Respon pria muda itu tidak tahu menahu dan sedikit mengungkapkan kecurigaannya kepada Derrick yang mungkin mendapatkan sebuah metode atau teknik yang dapat memberikan tenaga dalam.

"Memang ada teknik sihir seperti itu?" Tanya sang pacar heran.

"Pasti ada tolol, dunia ini luas, banyak kekuatan yang ada di dunia ini, hadeh." Pria muda itu tak habis pikir dan pergi meninggalkan sang pacar begitu saja.

Zero Ran yang berada di dekat pasangan tersebut hanya tersenyum tipis mendengar bahwa mungkin saja kakaknya (Derrick) mendapatkan sebuah metode atau teknik sihir yang memungkinkan dapat memberikan sang kakak tenaga dalam.

"Kakak, sepertinya kamu memiliki sesuatu yang menarik." Ucapnya dengan pelan dan hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.

##

Setelah berjalan cukup lama Derrick akhirnya sampai di kediaman keluarga Ran yang berada di sebelah Utara desa. Kediaman keluarga Ran sendiri terlihat begitu megah dan besar, para pelayan keluarga Ran memakai baju seragam dengan mengenakan jas dengan baju kemeja putih dan terlihat sangat enak dipandang mata.

Sementara prajurit penjaga memakai baju seragam berwarna merah dan selaras dengan tombak atau pedang yang mereka kenakan sebagai identitas bahwa mereka seorang pengawal keluarga.

"Mohon maaf kalau boleh tahu siapa kisanak dan ada keperluan apa kisanak mendatangi keluarga Ran?" Tanya salah satu pengawal dengan melangkah sedikit kedepan menghalangi langkah Derrick yang ingin memasuki kediaman keluarga Ran.

"Hm," Derrick hanya berdehem kecil sembari mengeluarkan sebuah token besi dari balik bajunya.

Token itu memiliki motif berbentuk seperti pusaran angin dengan sebuah tulisan berwarna emas terlihat ditengah-tengah token, tulisan itu terbaca "Derrick Ran".

"Token keluarga inti?" Pengawal itu sedikit terkejut dan ketakutan karena telah menghalangi langkah seorang keluarga inti, pengawal itu dan pengawal dibelakangnya langsung berlutut memberi hormat kepada Derrick.

"Tuan muda mohon ampuni kesalahan hamba yang telah menghalangi langkah tuan muda." Ucapnya dengan nada bergetar, Derrick hanya tersenyum kecil dan segera melangkah masuk sambil menggeleng.

"Kalian sepertinya tidak mengenaliku, padahal aku hanya pergi selama tiga tahun, sepertinya aku memang tidak dianggap oleh keluarga ini bahkan oleh para pelayannya." Ucap Derrick dingin sambil berhenti melirik dua prajurit penjaga tersebut, lalu melanjutkan langkahnya dengan mengeluarkan aura pembunuh yang sangat mengintimidasi.

Dua pengawal itu seketika berkeringat dingin dan tak dapat bergerak beberapa saat karena merasakan aura pembunuh yang sangat pekat dari Derrick, mereka bahkan tidak sanggup berlutut lebih lama jika tidak memaksakan diri.

"Siapa dia, kenapa auranya begitu kuat, apakah dia salah satu anak tetua keluarga?" Tanya salah satu pengawal dengan terbata-bata, namun sayangnya temannya itu sudah tak sadarkan diri karena ketakutan dan tidak sanggup menerima aura mengintimidasi Derrick.

"Eh sepertinya wajahnya sedikit familiar?" Pengawal itu akhirnya sedikit mengenali Derrick.

"Bukankah dia si sampah Derrick itu? Si sampah keluarga Ran yang diusir tiga tahun lalu oleh kepala keluarga?" Tanya prajurit itu terbata-bata ketika mengingat siapa Derrick.

Tentu saja pengawal itu ketakutan setengah mati, pasalnya mereka dulu juga sering menghina dan mengejek Derrick karena berstatus sebagai sampah keluarga Ran. Mereka dulu sangat lancang kepada Derrick dan tidak menganggap Derrick sebagai tuan muda keluarga Ran, itu tentu membuat Derrick sangat marah dan terhina.

"Tidak mungkin." Pengawal itu akhirnya pingsan ketika mengingat apa yang dia lakukan kepada Derrick di masa lalu.

Sementara itu Derrick yang memasuki kediaman keluarga Ran dihentikan oleh Zero di tengah jalan ketika menuju kediaman kakek dan nenek mereka.

Wilayah keluarga Ran sendiri sangatlah luas dan memiliki sekitar 300 lebih rumah/bangunan. Dimana sangking luasnya wilayah keluarga Ran membuat rumah kepala keluarga Ran jauh dari pintu gerbang, jadi wajar Derrick tidak langsung bertemu ayahnya yang berada di tengah-tengah wilayah kediaman keluarga Ran, apalagi Derrick sendiri tidak berniat menemui orang yang paling dia benci tersebut.

"Kakak lama sekali, aku sampai bosan menunggumu." Ucap Zero dengan menunjukkan senyum ramah dan tulus kepada Derrick yang terlihat kebingungan.

"Kukira siapa, ternyata jenius dari keluarga Ran." Ucap Derrick akhirnya setelah diam beberapa saat karena bingung dan bertanya-tanya siapa orang yang memanggilnya dengan sebutan kakak.

"Haha, kakak semua orang terlahir jenius, tapi tidak semua orang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menjadi jenius sejati." Zero berujar sambil tertawa pelan.

"Contohnya kakak, dulu disebut sampah tapi sekarang sudah mampu membuat seorang pendekar ranah bumi awal jatuh pingsan." Ujar Zero memuji Derrick.

Zero sendiri disebut jenius karena sudah mencapai ranah langit menengah diusia yang terbilang masih muda, yaitu berusia 12 tahun atau tepatnya sehari sebelum Derrick diusir dari keluarga oleh ayahnya sendiri, diusirnya Derrick dari keluarga juga tidak terlepas dari pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan Zero saat itu.

Tingkatan pendekar sendiri memiliki 6 tingkatan setelah diperbarui oleh aliansi 8 kerajaan setelah perang melawan iblis 2 tahun lalu, tingkatan pendekar sendiri di perbarui demi kesetaraan dan kemudahan bagi para pejuang manusia dalam melawan ras iblis. Dimana setiap tingkatan memiliki tiga kategori, yaitu pemula, menengah, dan puncak.

Tingkatan pendekar, yaitu:

Ranah Bumi, ranah awan, ranah langit, ranah raja, raja kaisar, dan terakhir yang paling tinggi yaitu ranah surgawi sebagai tingkatan pendekar tertinggi dan tidak ada lagi tingkatan setelah ranah surgawi.

Ok, lanjut.

"Zero si jenius, kenapa kamu menghalangi langkahku?" Tanya Derrick dingin, ada sinar kebencian yang dipancarkan dari mata Derrick yang terlihat jernih namun mematikan tersebut.

"Hm, sepertinya kakak membenciku, padahal aku tidak pernah menganggapmu sampah atau pecundang, bagiku baik dulu dan sekarang kamu adalah kakakku yang paling ku bayangi." Ujar Zero dengan nada sedih dan rasa kecewa kepada kakaknya tersebut.

"Apa salahku, kakak?" Tanya Zero akhirnya, Derrick sedikit bergeming dan terharu dengan perkataan Zero tersebut.

Sebenarnya selain kakek dan neneknya, Derrick juga menyayangi Zero sebagai adiknya, tapi tragedi 3 tahun lalu sangat membekas di hati Derrick dan membuat Derrick sedikit membenci Zero meskipun dia tahu Zero tidak membencinya sama sekali baik dulu maupun sekarang.

"Karena aku membenci seorang jenius." Ucap Derrick yang sudah berada disamping Zero dalam sekejap, namun Zero hanya tersenyum kecil melihat kakaknya tersebut.

Trang!

Derrick menebas, namun Zero dengan reflek menangkis tebasan Derrick dengan belatinya yang sudah standby di kantong khusus belati yang berada di kaki kanannya, dimana belati itu bisa langsung digunakan ketika diserang secara tiba-tiba, seperti yang sekarang terjadi.

"Memang jenius." Puji Derrick dengan nada dingin dan niat membunuh yang begitu pekat, Zero sedikit mundur menjaga jarak ketika merasakan aura pembunuh tersebut.

Bersambung.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status