Derrick melanjutkan langkahnya menuju kediaman keluarga Ran untuk menemui kakek dan neneknya, dia tidak peduli dengan tatapan ketakutan orang-orang kepadanya, bahkan Derrick tidak peduli dengan perkataan orang-orang yang mengutuknya karena telah memukul Geri putra kepala keluarga Rizki hingga pingsan.
"Bukankah kamu mengatakan dia sampah keluarga Ran, tapi kenapa dia terlihat tidak seperti yang dirumorkan?" Tanya seorang wanita kepada pria muda yang pertama kali mengenali siapa Derrick.Seluruh warga desa tahu siapa Derrick si sampah dari keluarga Ran, status sebagai sampah itu disandang oleh Derrick karena Derrick tidak memiliki tenaga dalam dan ditakdirkan sebagai manusia biasa.Bagaimana tidak, dalam dunia ini manusia biasa saja memiliki sedikit tenaga dalam, tapi berbeda dengan Derrick yang tidak memiliki tenaga dalam sama sekali, jadi wajar saja dia disebut sampah dan ditakdirkan sebagai manusia biasa oleh orang-orang."Aku juga tidak tahu, mungkin saja sampah itu mendapatkan sebuah metode atau teknik sihir yang mampu memberinya tenaga dalam." Respon pria muda itu tidak tahu menahu dan sedikit mengungkapkan kecurigaannya kepada Derrick yang mungkin mendapatkan sebuah metode atau teknik yang dapat memberikan tenaga dalam."Memang ada teknik sihir seperti itu?" Tanya sang pacar heran."Pasti ada tolol, dunia ini luas, banyak kekuatan yang ada di dunia ini, hadeh." Pria muda itu tak habis pikir dan pergi meninggalkan sang pacar begitu saja.Zero Ran yang berada di dekat pasangan tersebut hanya tersenyum tipis mendengar bahwa mungkin saja kakaknya (Derrick) mendapatkan sebuah metode atau teknik sihir yang memungkinkan dapat memberikan sang kakak tenaga dalam."Kakak, sepertinya kamu memiliki sesuatu yang menarik." Ucapnya dengan pelan dan hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.##Setelah berjalan cukup lama Derrick akhirnya sampai di kediaman keluarga Ran yang berada di sebelah Utara desa. Kediaman keluarga Ran sendiri terlihat begitu megah dan besar, para pelayan keluarga Ran memakai baju seragam dengan mengenakan jas dengan baju kemeja putih dan terlihat sangat enak dipandang mata.Sementara prajurit penjaga memakai baju seragam berwarna merah dan selaras dengan tombak atau pedang yang mereka kenakan sebagai identitas bahwa mereka seorang pengawal keluarga."Mohon maaf kalau boleh tahu siapa kisanak dan ada keperluan apa kisanak mendatangi keluarga Ran?" Tanya salah satu pengawal dengan melangkah sedikit kedepan menghalangi langkah Derrick yang ingin memasuki kediaman keluarga Ran."Hm," Derrick hanya berdehem kecil sembari mengeluarkan sebuah token besi dari balik bajunya.Token itu memiliki motif berbentuk seperti pusaran angin dengan sebuah tulisan berwarna emas terlihat ditengah-tengah token, tulisan itu terbaca "Derrick Ran"."Token keluarga inti?" Pengawal itu sedikit terkejut dan ketakutan karena telah menghalangi langkah seorang keluarga inti, pengawal itu dan pengawal dibelakangnya langsung berlutut memberi hormat kepada Derrick."Tuan muda mohon ampuni kesalahan hamba yang telah menghalangi langkah tuan muda." Ucapnya dengan nada bergetar, Derrick hanya tersenyum kecil dan segera melangkah masuk sambil menggeleng."Kalian sepertinya tidak mengenaliku, padahal aku hanya pergi selama tiga tahun, sepertinya aku memang tidak dianggap oleh keluarga ini bahkan oleh para pelayannya." Ucap Derrick dingin sambil berhenti melirik dua prajurit penjaga tersebut, lalu melanjutkan langkahnya dengan mengeluarkan aura pembunuh yang sangat mengintimidasi.Dua pengawal itu seketika berkeringat dingin dan tak dapat bergerak beberapa saat karena merasakan aura pembunuh yang sangat pekat dari Derrick, mereka bahkan tidak sanggup berlutut lebih lama jika tidak memaksakan diri."Siapa dia, kenapa auranya begitu kuat, apakah dia salah satu anak tetua keluarga?" Tanya salah satu pengawal dengan terbata-bata, namun sayangnya temannya itu sudah tak sadarkan diri karena ketakutan dan tidak sanggup menerima aura mengintimidasi Derrick."Eh sepertinya wajahnya sedikit familiar?" Pengawal itu akhirnya sedikit mengenali Derrick."Bukankah dia si sampah Derrick itu? Si sampah keluarga Ran yang diusir tiga tahun lalu oleh kepala keluarga?" Tanya prajurit itu terbata-bata ketika mengingat siapa Derrick.Tentu saja pengawal itu ketakutan setengah mati, pasalnya mereka dulu juga sering menghina dan mengejek Derrick karena berstatus sebagai sampah keluarga Ran. Mereka dulu sangat lancang kepada Derrick dan tidak menganggap Derrick sebagai tuan muda keluarga Ran, itu tentu membuat Derrick sangat marah dan terhina."Tidak mungkin." Pengawal itu akhirnya pingsan ketika mengingat apa yang dia lakukan kepada Derrick di masa lalu.Sementara itu Derrick yang memasuki kediaman keluarga Ran dihentikan oleh Zero di tengah jalan ketika menuju kediaman kakek dan nenek mereka.Wilayah keluarga Ran sendiri sangatlah luas dan memiliki sekitar 300 lebih rumah/bangunan. Dimana sangking luasnya wilayah keluarga Ran membuat rumah kepala keluarga Ran jauh dari pintu gerbang, jadi wajar Derrick tidak langsung bertemu ayahnya yang berada di tengah-tengah wilayah kediaman keluarga Ran, apalagi Derrick sendiri tidak berniat menemui orang yang paling dia benci tersebut."Kakak lama sekali, aku sampai bosan menunggumu." Ucap Zero dengan menunjukkan senyum ramah dan tulus kepada Derrick yang terlihat kebingungan."Kukira siapa, ternyata jenius dari keluarga Ran." Ucap Derrick akhirnya setelah diam beberapa saat karena bingung dan bertanya-tanya siapa orang yang memanggilnya dengan sebutan kakak."Haha, kakak semua orang terlahir jenius, tapi tidak semua orang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk menjadi jenius sejati." Zero berujar sambil tertawa pelan."Contohnya kakak, dulu disebut sampah tapi sekarang sudah mampu membuat seorang pendekar ranah bumi awal jatuh pingsan." Ujar Zero memuji Derrick.Zero sendiri disebut jenius karena sudah mencapai ranah langit menengah diusia yang terbilang masih muda, yaitu berusia 12 tahun atau tepatnya sehari sebelum Derrick diusir dari keluarga oleh ayahnya sendiri, diusirnya Derrick dari keluarga juga tidak terlepas dari pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan Zero saat itu.Tingkatan pendekar sendiri memiliki 6 tingkatan setelah diperbarui oleh aliansi 8 kerajaan setelah perang melawan iblis 2 tahun lalu, tingkatan pendekar sendiri di perbarui demi kesetaraan dan kemudahan bagi para pejuang manusia dalam melawan ras iblis. Dimana setiap tingkatan memiliki tiga kategori, yaitu pemula, menengah, dan puncak.Tingkatan pendekar, yaitu:Ranah Bumi, ranah awan, ranah langit, ranah raja, raja kaisar, dan terakhir yang paling tinggi yaitu ranah surgawi sebagai tingkatan pendekar tertinggi dan tidak ada lagi tingkatan setelah ranah surgawi.Ok, lanjut."Zero si jenius, kenapa kamu menghalangi langkahku?" Tanya Derrick dingin, ada sinar kebencian yang dipancarkan dari mata Derrick yang terlihat jernih namun mematikan tersebut."Hm, sepertinya kakak membenciku, padahal aku tidak pernah menganggapmu sampah atau pecundang, bagiku baik dulu dan sekarang kamu adalah kakakku yang paling ku bayangi." Ujar Zero dengan nada sedih dan rasa kecewa kepada kakaknya tersebut."Apa salahku, kakak?" Tanya Zero akhirnya, Derrick sedikit bergeming dan terharu dengan perkataan Zero tersebut.Sebenarnya selain kakek dan neneknya, Derrick juga menyayangi Zero sebagai adiknya, tapi tragedi 3 tahun lalu sangat membekas di hati Derrick dan membuat Derrick sedikit membenci Zero meskipun dia tahu Zero tidak membencinya sama sekali baik dulu maupun sekarang."Karena aku membenci seorang jenius." Ucap Derrick yang sudah berada disamping Zero dalam sekejap, namun Zero hanya tersenyum kecil melihat kakaknya tersebut.Trang!Derrick menebas, namun Zero dengan reflek menangkis tebasan Derrick dengan belatinya yang sudah standby di kantong khusus belati yang berada di kaki kanannya, dimana belati itu bisa langsung digunakan ketika diserang secara tiba-tiba, seperti yang sekarang terjadi."Memang jenius." Puji Derrick dengan nada dingin dan niat membunuh yang begitu pekat, Zero sedikit mundur menjaga jarak ketika merasakan aura pembunuh tersebut.Bersambung.Derrick terbaring di tanah dengan belasan luka sayatan yang masih baru menghiasi tubuhnya yang kekar tersebut, disebelahnya terlihat Zero yang terkapar dengan tubuh yang tertusuk pedang, beruntung tusukan itu tidak mengenai area vitalnya."Kenapa kamu tidak membunuhku, padahal kamu memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku tadi?" Tanya Derrick dengan lirih kepada Zero.Derrick menyadari bahwa seharusnya telah mati jika Zero serius untuk membunuhnya, itu terbukti dengan Zero yang selalu memiliki kesempatan untuk menikam jantungnya atau menyayat lehernya, namun Zero tidak melakukan itu."Haha, lalu kenapa kakak tidak menusuk jantungku?" Zero tertawa dan bertanya sambil memegang pedang Derrick yang menusuk tubuhnya.Derrick terdiam mendengar pertanyaan tersebut, dia sebenarnya sangat serius untuk membunuh Zero, namun entah mengapa ketika mendapat kesempatan dia merasa ragu dan membuat tusukannya melenceng dari organ vital Zero."Itu karena tanganku terpeleset." Jawab Derrick berbohong,
Berita kembalinya Derrick ke dalam keluarga Ran menyebar dengan cepat di seluruh desa, kejadian Derrick yang mengalahkan Geri juga ikut menyebar, namun semua orang hanya menduga Geri kalah karena ceroboh dan terlalu meremehkan Derrick.Keluarga Ran sendiri tidak peduli dengan berita kembalinya Derrick ke dalam keluarga mereka, mereka lebih fokus untuk menjamu dan menyambut jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana di keluarga mereka."Sayang, bagaimana keadaannya?" Tanya kakek Hunt kepada nenek Lidia yang terus mengalirkan tenaga dalamnya ke tubuh Derrick yang masih tak sadarkan diri.Alat pendeteksi jantung yang ada di samping tempat tidur Derrick terus berbunyi sepanjang waktu, darah kakek Hunt yang terbungkus kantong darah terus mengalir ke tubuh Derrick menggunakan alat khusus.Tit!Tit!Tit!!!!Tiba-tiba alat pendeteksi jantung menunjukkan garis lurus yang menandakan Derrick meninggal dunia, melihat itu nenek Lidia dengan panik melakukan shock ke dada Derrick agar memiliki kesem
Hanzo terus menekan Derrick dengan aura tenaga dalamnya yang sudah ranah kaisar puncak, Derrick yang masih ranah langit awal tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan balik. Keringat dingin di dahi Derrick terus berjatuhan menahan tekanan aura tenaga dalam Hanzo, bahkan tanah tempat Derrick berada retak dan perlahan demi perlahan tubuh Derrick mulai terbenam."Apakah aku menyuruhmu pergi?" Tanya Hanzo kembali dengan memperkuat tekanan auranya, Derrick semakin merasa kesulitan bergerak dan sesak nafas.Trang!Derrick menghilang dan menebas Hanzo sedetik kemudian, Hanzo hanya menangkis tebasan Derrick dengan tangan kosong yang dilapisi tenaga dalam dan menendang Derrick hingga terhempas."Ranah langit awal?""Sepertinya kamu memiliki guru yang hebat." Ujar Hanzo dengan terkejut, dia tidak pernah menyangka anaknya yang sampah itu bisa berlatih ilmu Kanuragan dan menjadi pendekar, bahkan sudah ranah langit di usia yang terbilang cukup muda.Derrick hanya menatap tajam Hanzo dan mencoba me
Kakek Hunt dan nenek Lidia sangat senang dengan kedatangan Zero ke rumah mereka setelah tiga tahun lamanya, sementara Derrick yang terluka cukup parah akibat ulah ayah mereka hanya tersenyum kecil menanggapi kedatangan Zero."Kakak sepertinya kamu dan ayah memang ditakdirkan selalu ribut ketika bertemu." Zero tersenyum sembari memakan buah apel yang dikupas oleh nenek Lidia untuk Derrick."Nenek mengupas buah itu untukku, kenapa kamu memakannya?" Tanya Derrick tidak terima buah yang hampir masuk ke mulutnya di rampas oleh Zero begitu saja."Haha, tidak apa-apa, nenek memiliki banyak buah apel untuk kalian berdua." Nenek Lidia tertawa bahagia, dia sangat merindukan saat-saat seperti ini setelah sekian lama berlalu."Cucuku Zero apa yang membuat kamu mengunjungi gubuk tua kami?" Tanya kakek Hunt yang sedari awal hanya diam memandang tiga orang yang dia sayangi tersebut."Aneh rasanya setelah sekian lama kamu baru mengunjungi kami." Kakek Hunt memicingkan matanya menatap curiga Zero."Ka
Pertemuan Derrick dan Troy terlihat penuh dengan aura permusuhan, bahkan orang yang berada disekitar dapat merasakan permusuhan yang sangat besar antara mereka berdua semenjak mereka saling tatap. Semua pendekar muda klan Ran tentu tahu siapa Derrick dan juga Troy, mereka juga tentunya tahu masalah yang terjadi antara dua orang tersebut."Haha, Derrick kenapa kamu menatapku seperti itu?" Troy tertawa dan bertanya kepada Derrick yang menatapnya tajam setajam silet, seandainya tatapan Derrick bisa membunuh sudah pasti Troy akan mati dalam sekejap."Derrick kamu masih mengingatku, suatu kebanggaan bagiku karena diingat oleh seorang sampah, tidak, maksudku seorang tuan muda klan Ran sepertimu." Ujar Troy kembali dengan tangan di dada seakan dia merasa terharu diingat oleh Derrick."Troy, aku akan membalas penghinaan ini, camkan itu." Derrick pergi dari hadapan Troy setelah melempar tatapan dingin dan mengancam, Troy hanya tersenyum miring menanggapi ancaman Derrick."Cih, si sampah itu ber
Setelah berbasa-basi membuka acara, tetua pertama segera memulai babak pertama bagi para pendekar yang akan mengikuti Gladi kanuragan, dimana babak pertama adalah mengetes seberapa tinggi ranah yang dimiliki peserta Gladi kanuragan, dimana pendekar muda yang memiliki ranah dibawah ranah awan akan langsung didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat.Seorang pria muda yang membawa kapak dipunggung menjadi peserta pertama yang akan memulai babak pertama, pria itu dengan percaya diri memegang bola kristal yang memiliki kemampuan mengetes seberapa tinggi ranah seseorang."Ranah awan awal, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan ketika bola kristal menunjukkan kapasitas tenaga dalam pria muda tersebut sebesar 4 lingkaran tenaga dalam yang menandakan bahwa pemuda tersebut sudah ranah awan awal."Ranah bumi puncak, tidak lulus." Tetua pertama mengumumkan salah satu peserta yang gagal masuk babak kedua karena hanya memiliki 3 lingkaran tenaga dalam, meskipun hanya beda satu ranah, tetap saj
Derrick yang diserang secara reflek menghindar menjauh dari jangkauan si penyerang, semua orang penasaran siapa yang menyerang Derrick secara terang-terangan di depan semua keluarga Ran dan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana.Pengawal jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana langsung melindungi mereka dan membentuk formasi sembari tombak menodong kearah dimana penyerang berada."Ternyata itu memang kamu, bajingan kecil." Ucap si penyerang dan membuat debu disekitarnya langsung bersih dalam sekali kibasan tangan saja.Si penyerang ternyata seorang wanita yang diperkirakan berumur 40 tahun, dia memakai baju khusus pengawal Nona muda Nana, ditangannya terlihat kipas besi yang sangat indah namun mengandung aura racun yang sangat kuat."Bibi Karin?" Nona muda Nana kebingungan ketika melihat orang yang menyerang Derrick adalah salah satu pengawal pribadinya sendiri."Nona muda, pria ini yang telah mengintip kamu mandi tempo hari, aku yakin itu." Bibi Karin dengan semangat memberit
Babak kedua akhirnya dimulai dengan menyisakan sekitar 30 orang Pendekar muda yang lolos dari babak pertama, dibabak kedua mereka harus menyingkirkan 26 orang lainnya dengan cara apapun di dalam arena pertarungan, dimana arena pertarungan kini berubah menjadi hutan belantara (Hutan keluarga Ran), sementara para penonton boleh menonton secara langsung atau menonton melalui layar proyeksi yang di dapatkan dari kamera yang menampilkan para pendekar."Lalu kegunaan panggung itu apa?" Tanya Zero tak habis pikir."Tentu saja sebagai podium untuk pemenang gladi Kanuragan." Balas Derrick dengan malas, lalu mengibaskan tangan mengusir lalat yang terbuat dari besi, dimana lalat itu adalah kamera yang merekam mereka untuk para penonton yang tidak bisa menonton langsung di hutan tempat babak kedua dilaksanakan."Mereka penuh persiapan." Gumam Derrick sembari melihat layar besar yang menampilkan para pendekar muda.Setelah menunggu beberapa detik tiba-tiba seseorang muncul diatas panggung dengan d