Share

Chapter 003

Author: RajaFantasi
last update Last Updated: 2023-07-19 21:07:55

Derrick terbaring di tanah dengan belasan luka sayatan yang masih baru menghiasi tubuhnya yang kekar tersebut, disebelahnya terlihat Zero yang terkapar dengan tubuh yang tertusuk pedang, beruntung tusukan itu tidak mengenai area vitalnya.

"Kenapa kamu tidak membunuhku, padahal kamu memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku tadi?" Tanya Derrick dengan lirih kepada Zero.

Derrick menyadari bahwa seharusnya telah mati jika Zero serius untuk membunuhnya, itu terbukti dengan Zero yang selalu memiliki kesempatan untuk menikam jantungnya atau menyayat lehernya, namun Zero tidak melakukan itu.

"Haha, lalu kenapa kakak tidak menusuk jantungku?" Zero tertawa dan bertanya sambil memegang pedang Derrick yang menusuk tubuhnya.

Derrick terdiam mendengar pertanyaan tersebut, dia sebenarnya sangat serius untuk membunuh Zero, namun entah mengapa ketika mendapat kesempatan dia merasa ragu dan membuat tusukannya melenceng dari organ vital Zero.

"Itu karena tanganku terpeleset." Jawab Derrick berbohong, dan kebohongan itu terlihat jelas dimata Zero.

"Haha," Zero tertawa terbahak-bahak mendengar kebohongan yang nyata dari kakaknya tersebut. Derrick juga tertawa mengikuti Zero, mereka berdua dalam sekejap melupakan masalah yang terjadi diantara mereka.

Ok, lanjut.

Hunt yang merupakan kakek Derrick dan Zero langsung mengunjungi kediaman dokter keluarga ketika mendapat kabar Zero terluka parah akibat bertarung dengan seseorang yang tidak dikenal. Sementara Hanzo sang ayah langsung memerintahkan prajurit penjaga keluarga untuk mencari orang yang menyerang Zero hingga membuatnya terluka parah, mereka tidak sadar orang yang dimaksud ternyata sudah berada di kediaman tuan tua untuk menerima pengobatan secara pribadi dari nyonya tua yang merupakan pensiunan dokter.

"Apa yang terjadi kepadamu?" Hunt langsung bertanya kepada Zero ketika sampai di kediaman dokter keluarga.

"Kakek?" Zero terkejut kakeknya tiba-tiba datang mengunjungi.

"Kenapa kakek ada disini, bukankah kakek sedang pergi menjemput jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana yang akan berkunjung ke keluarga kita?" Tanya Zero heran.

Pasalnya Zero mendengar Hunt sedang pergi ke perbatasan kerajaan Kano dengan kerajaan Xenium untuk menjemput putra dan putri jenderal besar Derrick yang akan berkunjung ke keluarga mereka.

Perlu diketahui desa naga langit sendiri adalah sebuah desa besar yang pantas disebut kota daripada desa, dimana desa naga langit adalah bagian dari kerajaan Kano yang merupakan salah satu dari 8 kerajaan pendiri Aliansi 8 kerajaan atau sering dikenal sebagai Aliansi Perbatasan Barat.

"Jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana sudah berada di kediaman kepala klan, kakek langsung datang kesini setelah mendengar terjadi sesuatu kepadamu." Jelas Hunt mengenai kedatangan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana ke keluarga mereka.

"Lupakan itu."

"Katakan apa yang terjadi kepadamu, siapa orang yang membuatmu seperti ini cucuku?" Kakek Hunt terlihat sangat marah melihat kondisi cucunya yang sangat memprihatinkan dengan tubuh penuh balutan perban yang terlihat diwarnai warna merah darah.

"Tidak apa-apa kakek, ini terjadi karena aku terlalu lemah." Ucap Zero dengan tersenyum menenangkan kakek Hunt yang terlihat sangat marah tersebut.

"Ouh iya kakek, orang yang membuatku seperti ini sangat ingin bertemu dengan kakek, kemungkinan dia saat ini menunggu kakek dirumah kakek dan nenek." Zero memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin menemui kakek Hunt.

"Ada seseorang yang ingin menemuiku?" Kakek Hunt bingung dan bertanya-tanya siapa orang yang ingin bertemu dengannya.

"Siapa orang itu? Apakah dia yang membuatmu seperti ini?" Tanya kakek Hunt dengan marah, Zero mengangguk kecil yang menandakan memang benar orang itu yang telah membuatnya terluka.

"Cucuku, kamu tenang saja, kakek akan membalaskan dendammu kepada bajingan itu." Ucap kakek Hunt dengan dingin dan niat membunuh yang sangat besar, dalam sekejap kakek Hunt menghilang meninggalkan debu.

Dokter keluarga yang baru datang ingin memeriksa Zero dibuat bertanya-tanya kemana perginya tuan tua (kakek Hunt), pasalnya dia tidak melihat kakek Hunt pergi dari kamar perawatan dari awal hingga sekarang.

"Tuan muda, dimana tuan tua?" Tanya dokter keluarga kepada Zero akhirnya.

"Dia sudah pergi." Balas Zero apa adanya.

"Dokter Hamdi apakah aku bisa pergi dari ruang perawatan yang mengerikan ini?" Tanya Zero kepada dokternya tersebut, pertanyaan itu bertujuan sebagai pengalihan saja agar sang dokter tidak banyak tanya.

"Huh, tuan muda aku periksa dulu, baru memutuskan." Dokter sedikit bingung, namun dia segera memeriksa Zero ketika menyadari Zero terlihat tidak senang.

Ok, lanjut.

Kakek Hunt sudah sampai di kediamannya dalam sekejap, tanpa basa-basi kakek tua itu langsung masuk menemui sang istri dan bertanya mana orang yang membuat Zero terluka parah hingga berakhir di ruang perawatan.

"Kemana orang itu?" Tanya kakek Hunt dengan penuh kemarahan yang meledak-ledak.

"Aku akan membunuhnya!" Teriaknya dengan niat membunuh, Lidia sang istri ketakutan melihat kemarahan Hunt yang terlihat begitu besar dan meledak-ledak.

Bang!

Nenek Lidia mendaratkan tinju di pipi kakek Hunt karena kesal kakek Hunt tidak bisa diam dan terus berteriak mencari Derrick, akibat tinjunya kakek Hunt terhempas beberapa meter dan membuat pohon yang dia tabrak langsung tumbang.

"Tenangkan dirimu dasar bodoh!!!" Teriak nenek Lidia dengan marah, kakek Hunt hanya bisa diam sambil mengelus pipinya yang sakit akibat pukulan keras sang istri.

"Lalu apa maksudmu?"

"Kamu ingin membunuh cucuku Derrick, karena bertengkar dengan cucuku Zero?" Tanya nenek Lidia dengan geram ketika mengingat kakek Hunt ingin membunuh 'orang itu' yang diduga Derrick dengan alasan melukai dan membuat Zero terluka parah.

"Apa maksudmu, aku tidak ingin membunuh Derrick, tapi aku ingin membunuh orang yang membuat Zero terluka parah."

"Kata Zero orang itu menungguku dirumah." Jelas kakek Hunt dengan terburu-buru.

"Eh, tunggu dulu."

"Jangan bilang orang itu," Kakek Hunt menyadari sesuatu dan segera memasuki rumah dan langsung bertemu dengan Derrick yang terbaring lemah di kasur dengan tubuh penuh perban, kondisinya bahkan lebih parah dari Zero yang ditangani dokter keluarga.

"Derrick?"

"Derrick apa yang terjadi kepadamu?" Tanya kakek Hunt khawatir melihat kondisi Derrick yang terluka parah dan lebih parah dari luka yang dialami oleh Zero.

Kakek Hunt segera mengelus kepala Derrick dan mengalirkan tenaga dalam untuk mempercepat pemulihan, namun sayangnya Derrick masih tetap tidak sadarkan diri.

"Percuma saja, dia kehilangan banyak darah." Ucap nenek Lidia sembari menghampiri sang suami dan cucunya yang terbaring lemah di atas kasur.

"Zero, cucu tersayang mu itu benar-benar kejam dan tak berperasaan."

"Dia begitu tega membuat kakaknya diambang kematian seperti ini, yaa Derrick juga tidak kalah teganya dengan membuat Zero terluka parah dan kritis seperti itu." Omel nenek Lidia tak habis pikir dengan jalan pikiran kedua cucunya tersebut, kakek Hunt terdiam dan tidak pernah menyangka kedua cucunya saling membunuh.

"Apa yang terjadi? Bukankah hubungan mereka baik-baik saja tiga tahun lalu?" Kakek Hunt bertanya-tanya.

"Itu tiga tahun lalu, selain itu perlu diingat apa yang menjadi penyebab Derrick diusir oleh anakmu yang bandel itu." Tanggap nenek Lidia cepat sembari menusuk jarum ke pergelangan tangan kakek Hunt.

"Kebetulan darahmu dan darah Derrick memiliki golongan yang sama, jadi aku minta sedikit darahmu untuk Derrick." Ucap nenek Lidia ketika melihat kakek Hunt kesakitan.

Darah segar segera mengalir dari selang dan ditampung di kantong darah yang sudah disiapkan sebelumnya. Ketika proses itu berjalan, Derrick yang berada di atas kasur tiba-tiba mengalami kejang-kejang.

"Derrick," Kakek dan nenek itu seketika terlonjak kaget dan khawatir dengan keadaan Derrick yang kejang-kejang.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
NurFarahAina Mohd Saleh
Jalan ceritanya tunggang langgang Bab 2 penghujung sudah di pertunjukan
goodnovel comment avatar
Joke Lk
Boleh komen?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Derrick: Pendekar Naga Langit    Chapter 120 Hukuman Dilaksanakan (Season 1 End)

    Perlu diketahui cambuk yang digunakan adalah cambuk khusus yang mampu menekan semua kekuatan fisik lawan hingga ke titik seperti manusia biasa yang dicambuk, jadi jangan heran kok Derrick merasa sangat kesakitan. Ok, lanjut. Hunt Ran dan Hanzo Ran mendatangi dan mengunjungi Derrick 2 jam sebelum hukuman 100 cambukan dilaksanakan, kedatangan kakek dan ayahnya tersebut membuat Derrick terkejut bukan main, dia tidak menyangka kakek dan ayahnya datang menonton hukumannya. "Kakek kenapa kakak bisa ada disini?" Tanya Derrick spontan kepada kakek yang menunjukkan wajah masam dan kekecewaan. "Kamu kabur dari rumah karena menolak menikah dengan Jini Ran dan memilih belajar di akademi aliansi cabang kerajaan Galing, saat itu kakek menghargai keputusanmu dan tidak mencarimu hingga kamu pulang dengan sendirinya nanti." Ucap kakek Hunt dengan kekecewaan. "Kakek tidak pernah menyangka ketika kita bertemu kembali hanya untuk menghukum kamu karena telah melakukan pemerkosaan kepada seorang gadis

  • Derrick: Pendekar Naga Langit    Chapter 119

    Lao Aidan ingin menemui Derrick yang berada di dalam penjara lapas Tikus 2, dimana lapas itu berada tepat di sebelah lapangan hukuman milik divisi penegak hukum kota tikus. Baru satu langkah Lao Aidan mengingat. "Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan divisi penegak hukum kota ini, temanmu itu jika tidak bersalah dia akan dibebaskan, namun jika bersalah dia akan dihukum sesuai undang-undang aliansi yang berlaku." Ujar Jenderal besar Derrick kepada Lao Aidan yang memohon kepadanya agar dirinya membantu Derrick lepas dari hukuman. "Tapi ayah, hukuman itu..." Lao Aidan ingin protes. "Sudahlah, kamu fokus saja mencari siapa dalang pembantaian walikota beserta bawahannya tempo hari, jangan ikut campur dengan hukum." Potong jenderal besar Derrick membentak tidak senang, Lao Aidan hanya bisa menggeram marah dan pergi dengan tidak senang. "Lao ingat ini, jangan pernah membela orang yang salah, meskipun dia adalah teman baik atau bahkan keluarga." Nasehat jenderal besar Derrick. "Ayah

  • Derrick: Pendekar Naga Langit    Chapter 118 Pulau Kambangan Darah

    Derrick dan Kyle mulai khawatir dengan Cece yang tidak datang-datang semenjak burung sihir dikirim untuk menghubungi, mereka berdua mulai gelisah menunggu. "Aku akan memeriksanya." Ucap Derrick berdiri dari tempat duduknya. "Aku ikut, lagipula aku sudah sembuh dan tidak sakit lagi." Ucap Kyle. "Baiklah, ayo." Ajak Derrick dan beranjak pergi, Kyle mengikuti dari belakang. Sebelum Derrick membuka pintu kamar rawat rumah sakit, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu dari luar, Derrick dan Kyle yang merasa Cece sudah datang siap memarahinya habis-habisan, namun siapa yang menduga yang datang malah 5 orang penegak hukum kota tikus dengan baju zirah lengkap seperti akan menangkap seseorang. "Siapa diantara kalian berdua yang bernama Derrick Ran?" Tanya salah satu dari mereka, orang ini bernama Luffy salah seorang kapten divisi penegak hukum kota pulau tikus. Derrick dan Kyle bingung sesaat, mereka saling pandang meminta pendapat satu sama lain, hingga akhir Derrick maju dan berta

  • Derrick: Pendekar Naga Langit    Chapter 117

    Kring! Kring! Kring! Alat komunikasi sihir Leira berbunyi yang menandakan bahwa ada orang yang meneleponnya, Leira yang sedang mengobrol dan membujuk Cece untuk menuntut Derrick secara hukum segera mengangkat telpon tersebut dengan kesal. "Ada apa Gangyan?" Tanya Leira dingin kepada orang di seberang telpon, dimana orang yang menelpon tidak lain adalah Gangyan. "Leira aku menangkap buronan akademi aliansi cabang kerajaan Galing, seorang buronan yang sangat kamu inginkan, seorang buronan yang bernama Asep Hasep." Ucap Gangyan sembari mencekik Asep yang tak sadarkan diri. Mendengar itu Leira tersenyum senang dan terlihat sangat mengerikan. "Ini sungguh kebetulan dan mempermudah rencana balas dendamku." Batin Leira sembari menatap dingin Cece, sebuah tatapan merendahkan dan juga kebencian. "Ada apa kak Leira?" Tanya Cece sedikit takut melihat senyum Leira. "Aku sebenarnya tidak ada masalah dengan wanita bodoh ini, tapi..." Batin Leira, lalu tersenyum ramah kepada Cece. "Adik ay

  • Derrick: Pendekar Naga Langit    Chapter 116

    Terjadi keributan di kamar penginapan Cece, dimana keributan itu dipicu oleh Derrick yang dihajar habis-habisan oleh Cece yang sangat marah karena Derrick memperkosanya. "Kamu jahat!" Pekik Cece memukul Derrick untuk kesekian kalinya, Cece terlihat sudah sangat kelelahan memukul Derrick hingga wajah Derrick babak belur dan tak bisa dikenali lagi. "Kamu jahat... Derrick, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece dan mulai menangis sesenggukan di dada bidang Derrick dengan tangan terus memukul Derrick yang pasrah. "Bukankah kita suka sama suka malam tadi, lalu kenapa aku dibilang jahat?" Tanya Derrick yang sudah babak belur tersebut dengan heran. "Aku tidak menginginkan itu, aku hanya terpengaruh alkohol dan terbawa suasana, hiks, hiks.""Derrick kamu memanfaatkan aku yang mabuk, kamu memperkosaku, hiks, hiks." Ucap Cece membela dirinya. "Kamu jahat, kamu jahat, kamu jahat, hiks, hiks." Ucap Cece memukul dada Derrick dengan frustasi dan menangis. "Aku jahat? Bukankah kamu yang memanfaatk

  • Derrick: Pendekar Naga Langit    Chapter 115

    Duwei dengan brutalnya menyerang Kyle yang hanya bisa bertahan, menghindar, dan menjauh, banyak kerusakan yang Duwei buat dengan cakar harimaunya yang sangat kuat dan mematikan. Bang! Kyle terlempar terhempas menghancurkan rumah lainnya, Duwei dengan brutal sudah berada di depan Kyle dengan cakar siap melukai dada Kyle, namun dengan mudah Kyle menangkis cakar tersebut dan menjauh dari Duwei. Whush! Bugh! Duwei dengan brutal meninju Kyle, disisi lain Kyle menangkis tinju Duwei dengan pedangnya dan dengan cepat melancarkan tendangan keras ke pipi hingga Duwei terhempas membentur rumah warga yang hancur. Sling! Kyle melancarkan tebasan energi yang sangat besar dan mampu membelah tembok besar dan rumah warga menjadi dua, beruntungnya tidak ada warga yang ada disekitar. "Kyle style: Tebasan tornado waktu!" Pekik Kyle melancarkan teknik pedangnya, sebuah tebasan yang menciptakan tornado. Duwei dalam sekejap menghilang dari pandangan dan membuat tornado itu sia-sia saja, Duwei dalam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status