Seorang pria muda yang memiliki wajah tampan dengan tubuh berotot dan proporsional sedang berdiri diatas bukit sambil memandang desa yang ada dibawah bukit. Pria itu tersenyum kecil melihat desa Naga Langit yang begitu indah jika dilihat dari atas, pria itu terlihat begitu merindukan desanya tersebut.
Pria itu bernama Derrick Ran yang berusia 17 tahun, Derrick dikenal sebagai sampah keluarga Ran karena tidak memiliki tenaga dalam dan tidak dapat berlatih ilmu kanuragan untuk menjadi pendekar.Tiga tahun lalu Derrick diusir oleh ayahnya sendiri yang merupakan kepala keluarga Ran, dia diusir dengan alasan ayahnya tersebut malu memiliki seorang putra sampah yang tidak memiliki tenaga dalam dan ditakdirkan sebagai manusia biasa.Derrick yang diusir oleh ayahnya tersebut mau tidak mau harus pergi saat itu meskipun kakek dan neneknya mencoba menghalanginya agar tidak pergi, namun apa daya ayahnya sudah bertekad mengusir Derrick dari keluarga Ran."Sudah tiga tahun lamanya aku pergi dari desa, tidak ada perubahan yang mencolok di desa setelah tiga tahun berlalu." Gumam Derrick mengkomentari desa Naga langit tersebut."Bagaimana kabar kakek dan nenek?" Tanya Derrick dalam hati, ada kerinduan dari raut wajah tampannya tersebut.Derrick langsung terjun bebas dari atas bukit menuju desa, Derrick terlihat begitu senang dan bahagia, adrenalin Derrick semakin terpacu ketika tubuhnya semakin dekat membentur tanah bebatuan di bawah bukit."Kakek, nenek, Derrick datang." Teriak Derrick sambil melempar batu kerikil yang ada di genggamannya."Tukar!" Ucap Derrick menggunakan sihir perpindahan yang dia kuasai, dalam sekejap Derrick dan batu kerikil yang dia lempar tadi langsung bertukar tempat."Huuh, sungguh menegangkan." Derrick menghela nafas lega karena mendarat dengan baik hanya dengan cara menukar posisinya dengan batu krikil agar menghentikan kecepatan laju gravitasi yang akan membunuhnya jika tubuh Derrick terbentur tanah berbatu di desanya tersebut, karena bagaimanapun tinggi bukit mencapai 200 meter.##Derrick langsung menarik perhatian warga desa ketika memasuki desa dengan langkah mantap dan berwibawa, mereka mengira Derrick seorang pendekar pengembara atau sejenisnya karena tidak ada satupun yang mengenal Derrick yang memiliki wajah tampan rupawan yang langsung menarik kaum hawa yang melihatnya."Dia tampan sekali.""Apakah dia seorang pangeran? Wajahnya begitu tampan.""Siapa pangeran tampan tersebut, apakah dia pangeran berkuda putihku?""Dari keluarga besar mana dia berasal?"Celetuk beberapa wanita yang terkesima dengan ketampanan yang Derrick miliki, mereka seakan tersihir oleh pesona Derrick hingga membuat pasangan mereka merasa diabaikan dan tersaingi oleh Derrick."Wajahnya terlihat familiar, tapi siapa?" Celetuk seorang pria muda ketika melihat Derrick dengan tatapan permusuhan dan merasa mengenal Derrick."Sayang, kamu mengenal pria tampan tersebut? Siapa dia, dari keluarga besar mana dia berasal?" Tanya pacar pria muda tersebut dengan semangat ketika pasangannya merasa mengenal Derrick."Ah, aku ingat." Pria muda itu akhirnya mengingat siapa Derrick setelah berpikir beberapa saat, ada senyum licik diwajahnya."Aku ingat sekarang, bukankah dia tuan muda sampah dari keluarga Ran karena tidak memiliki tenaga dalam?" Ucap pria muda itu ketika mengingat Derrick yang merupakan tuan muda dari keluarga Ran, keluarga Ran sendiri merupakan salah satu dari 7 keluarga besar desa naga langit."Tuan muda sampah?" Beberapa gadis yang mendengar hal tersebut tidak percaya dan bertanya-tanya tentang kebenaran yang diucapkan pria muda tersebut."Hei, hei, hei, bukankah kamu si sampah Derrick dari keluarga Ran yang menghilang tiga tahun lalu." Ucap Geri ketika tak sengaja bertemu dengan Derrick saat sedang jalan-jalan mengelilingi desa seperti biasanya.Geri sendiri adalah putra dari Edi Rizki yang merupakan kepala keluarga Rizki, dimana keluarga Rizki juga merupakan salah satu dari tujuh keluarga besar desa naga langit.Derrick yang tidak terganggu dengan orang-orang disekitarnya dikejutkan dengan keberadaan Geri yang merupakan orang yang sering mengganggunya di masa lalu. Wajah Geri yang sombong dan congkak membuat tangan Derrick gatal ingin memukulnya, namun Derrick bersikap tenang dan menyembunyikan amarahnya yang sedang meluap-luap."Hei sampah, kamu mau kemana?" Teriak Geri ketika Derrick melewatinya begitu saja sama seperti dulu ketika Derrick masih berada di dalam desa."Sudah tiga tahun berlalu, sifatmu masih sama dan tidak pernah berubah, menarik sekali.""Apakah kamu lupa bagaimana caraku memberimu pelajaran karena tidak mau berlutut dan memohon kepadaku?" Ucap Geri dengan nada merendahkan.Derrick tentu masih ingat ketika dia ditindas oleh Geri tiga tahun lalu, dia selalu menolak tunduk dan memohon kepada Geri meskipun pada akhirnya dia dihajar habis-habisan oleh anak buah Geri karena menolak tunduk dan memohon pengampunan Geri."Cih, jika kamu memiliki kemampuan maka lakukan sendiri, jangan hanya bisa memerintahkan orang lain.""Pengecut!" Ucap Derrick dingin dan melanjutkan langkahnya.Sontak saja perkataan Derrick tersebut membuat gempar semua orang, karena mereka semua tahu Geri adalah tipikal orang yang suka menindas orang yang lebih lemah darinya. Geri selalu menghajar siapapun yang melawannya, apalagi menghinanya."Habislah sudah, si sampah itu membuat tuan muda Geri marah." Ucap seseorang berbisik ketika melihat Geri tertunduk marah."Hais, dia baru saja pulang setelah kabur selama tiga tahun, tapi sudah membuat tuan muda Geri marah." Bisik yang lainnya.Derrick tidak peduli sama sekali dengan semua orang, dia lebih memilih melangkahkan kaki menuju kediaman keluarga Ran untuk menemui kakek dan neneknya yang sangat dia rindukan selama tiga tahun dalam pelatihan."Berhenti, siapa yang menyuruhmu pergi, sampah?" Teriak Geri dengan lantang, namun Derrick tidak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya.Melihat itu sontak saja Geri semakin marah dan naik pitam, Geri langsung menyuruh anak buahnya untuk menghentikan dan membuat Derrick berlutut di kakinya."Hentikan sampah itu, patahkan kedua kaki dan tangannya, buat dia berlutut di kakiku." Perintah Geri kepada tiga orang bawahannya dengan kejam tanpa bekas kasih.Tiga pengawal itu mengangguk menanggapi perintah tuan mudanya tersebut, mereka segera mengejar Derrick yang semakin menjauh dari posisi mereka berada."Tunggu anak muda." Ucap salah satu pengawal yang berhasil menyusul dan memegang bahu Derrick.Derrick menoleh melirik pengawal itu dengan lirikan tajam menusuk tulang, pengawal itu bergidik ngeri dibuatnya dan tanpa sadar mundur kebelakang beberapa langkah."Cepat berlutut dan minta pengampunan kepada tuan muda, mungkin saja tuan muda akan mengampuni kesalahanmu." Ucap pengawal itu dengan sombong, Derrick tidak peduli dan melanjutkan langkahnya."Kamu, dasar sampah tak berguna." Pengawal itu marah dan mencabut pedangnya, lalu menebas Derrick.Whush!Pengawal itu hanya menebas angin karena Derrick sudah berpindah dengan cepat ke sampingnya, lalu meninju wajah pengawal itu hingga terhempas.Bang!Pengawal itu terhempas cukup jauh akibat pukulan telak Derrick tersebut, beberapa gigi pengawal itu bahkan patah dibuatnya."Sialan." Pengawal itu marah dan menyerang Derrick diikuti dua pengawal lainnya."Kalian yang memintanya." Derrick dengan cepat menyambut mereka dengan tinjunya.Dalam beberapa pertukaran jurus saja, Derrick akhirnya mampu menumbangkan tiga pengawal itu dengan membuat mereka babak belur dan tidak dapat lagi memegang pedang."Sekarang giliranmu, Geri." Ucap Derrick dingin sambil mengayunkan tangannya yang membentuk pisau (Lima jari tangan menyatu, seperti karate).Crash!Ayunan tangan itu membentuk tebasan energi seperti sabit dan langsung menebas Geri yang tidak siap karena masih terkejut Derrick mampu menumbangkan tiga bawahannya."Argh!!!" Teriak Geri ketika tubuhnya tertebas dengan tebasan energi Derrick.Geri langsung terhempas membentur rumah warga dan seketika itu pingsan dibuatnya, karena tebasan energi itu cukup kuat dan sangat mematikan.Bersambung.Derrick melanjutkan langkahnya menuju kediaman keluarga Ran untuk menemui kakek dan neneknya, dia tidak peduli dengan tatapan ketakutan orang-orang kepadanya, bahkan Derrick tidak peduli dengan perkataan orang-orang yang mengutuknya karena telah memukul Geri putra kepala keluarga Rizki hingga pingsan."Bukankah kamu mengatakan dia sampah keluarga Ran, tapi kenapa dia terlihat tidak seperti yang dirumorkan?" Tanya seorang wanita kepada pria muda yang pertama kali mengenali siapa Derrick.Seluruh warga desa tahu siapa Derrick si sampah dari keluarga Ran, status sebagai sampah itu disandang oleh Derrick karena Derrick tidak memiliki tenaga dalam dan ditakdirkan sebagai manusia biasa.Bagaimana tidak, dalam dunia ini manusia biasa saja memiliki sedikit tenaga dalam, tapi berbeda dengan Derrick yang tidak memiliki tenaga dalam sama sekali, jadi wajar saja dia disebut sampah dan ditakdirkan sebagai manusia biasa oleh orang-orang."Aku juga tidak tahu, mungkin saja sampah itu mendapatkan sebu
Derrick terbaring di tanah dengan belasan luka sayatan yang masih baru menghiasi tubuhnya yang kekar tersebut, disebelahnya terlihat Zero yang terkapar dengan tubuh yang tertusuk pedang, beruntung tusukan itu tidak mengenai area vitalnya."Kenapa kamu tidak membunuhku, padahal kamu memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku tadi?" Tanya Derrick dengan lirih kepada Zero.Derrick menyadari bahwa seharusnya telah mati jika Zero serius untuk membunuhnya, itu terbukti dengan Zero yang selalu memiliki kesempatan untuk menikam jantungnya atau menyayat lehernya, namun Zero tidak melakukan itu."Haha, lalu kenapa kakak tidak menusuk jantungku?" Zero tertawa dan bertanya sambil memegang pedang Derrick yang menusuk tubuhnya.Derrick terdiam mendengar pertanyaan tersebut, dia sebenarnya sangat serius untuk membunuh Zero, namun entah mengapa ketika mendapat kesempatan dia merasa ragu dan membuat tusukannya melenceng dari organ vital Zero."Itu karena tanganku terpeleset." Jawab Derrick berbohong,
Berita kembalinya Derrick ke dalam keluarga Ran menyebar dengan cepat di seluruh desa, kejadian Derrick yang mengalahkan Geri juga ikut menyebar, namun semua orang hanya menduga Geri kalah karena ceroboh dan terlalu meremehkan Derrick.Keluarga Ran sendiri tidak peduli dengan berita kembalinya Derrick ke dalam keluarga mereka, mereka lebih fokus untuk menjamu dan menyambut jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana di keluarga mereka."Sayang, bagaimana keadaannya?" Tanya kakek Hunt kepada nenek Lidia yang terus mengalirkan tenaga dalamnya ke tubuh Derrick yang masih tak sadarkan diri.Alat pendeteksi jantung yang ada di samping tempat tidur Derrick terus berbunyi sepanjang waktu, darah kakek Hunt yang terbungkus kantong darah terus mengalir ke tubuh Derrick menggunakan alat khusus.Tit!Tit!Tit!!!!Tiba-tiba alat pendeteksi jantung menunjukkan garis lurus yang menandakan Derrick meninggal dunia, melihat itu nenek Lidia dengan panik melakukan shock ke dada Derrick agar memiliki kesem
Hanzo terus menekan Derrick dengan aura tenaga dalamnya yang sudah ranah kaisar puncak, Derrick yang masih ranah langit awal tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan balik. Keringat dingin di dahi Derrick terus berjatuhan menahan tekanan aura tenaga dalam Hanzo, bahkan tanah tempat Derrick berada retak dan perlahan demi perlahan tubuh Derrick mulai terbenam."Apakah aku menyuruhmu pergi?" Tanya Hanzo kembali dengan memperkuat tekanan auranya, Derrick semakin merasa kesulitan bergerak dan sesak nafas.Trang!Derrick menghilang dan menebas Hanzo sedetik kemudian, Hanzo hanya menangkis tebasan Derrick dengan tangan kosong yang dilapisi tenaga dalam dan menendang Derrick hingga terhempas."Ranah langit awal?""Sepertinya kamu memiliki guru yang hebat." Ujar Hanzo dengan terkejut, dia tidak pernah menyangka anaknya yang sampah itu bisa berlatih ilmu Kanuragan dan menjadi pendekar, bahkan sudah ranah langit di usia yang terbilang cukup muda.Derrick hanya menatap tajam Hanzo dan mencoba me
Kakek Hunt dan nenek Lidia sangat senang dengan kedatangan Zero ke rumah mereka setelah tiga tahun lamanya, sementara Derrick yang terluka cukup parah akibat ulah ayah mereka hanya tersenyum kecil menanggapi kedatangan Zero."Kakak sepertinya kamu dan ayah memang ditakdirkan selalu ribut ketika bertemu." Zero tersenyum sembari memakan buah apel yang dikupas oleh nenek Lidia untuk Derrick."Nenek mengupas buah itu untukku, kenapa kamu memakannya?" Tanya Derrick tidak terima buah yang hampir masuk ke mulutnya di rampas oleh Zero begitu saja."Haha, tidak apa-apa, nenek memiliki banyak buah apel untuk kalian berdua." Nenek Lidia tertawa bahagia, dia sangat merindukan saat-saat seperti ini setelah sekian lama berlalu."Cucuku Zero apa yang membuat kamu mengunjungi gubuk tua kami?" Tanya kakek Hunt yang sedari awal hanya diam memandang tiga orang yang dia sayangi tersebut."Aneh rasanya setelah sekian lama kamu baru mengunjungi kami." Kakek Hunt memicingkan matanya menatap curiga Zero."Ka
Pertemuan Derrick dan Troy terlihat penuh dengan aura permusuhan, bahkan orang yang berada disekitar dapat merasakan permusuhan yang sangat besar antara mereka berdua semenjak mereka saling tatap. Semua pendekar muda klan Ran tentu tahu siapa Derrick dan juga Troy, mereka juga tentunya tahu masalah yang terjadi antara dua orang tersebut."Haha, Derrick kenapa kamu menatapku seperti itu?" Troy tertawa dan bertanya kepada Derrick yang menatapnya tajam setajam silet, seandainya tatapan Derrick bisa membunuh sudah pasti Troy akan mati dalam sekejap."Derrick kamu masih mengingatku, suatu kebanggaan bagiku karena diingat oleh seorang sampah, tidak, maksudku seorang tuan muda klan Ran sepertimu." Ujar Troy kembali dengan tangan di dada seakan dia merasa terharu diingat oleh Derrick."Troy, aku akan membalas penghinaan ini, camkan itu." Derrick pergi dari hadapan Troy setelah melempar tatapan dingin dan mengancam, Troy hanya tersenyum miring menanggapi ancaman Derrick."Cih, si sampah itu ber
Setelah berbasa-basi membuka acara, tetua pertama segera memulai babak pertama bagi para pendekar yang akan mengikuti Gladi kanuragan, dimana babak pertama adalah mengetes seberapa tinggi ranah yang dimiliki peserta Gladi kanuragan, dimana pendekar muda yang memiliki ranah dibawah ranah awan akan langsung didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat.Seorang pria muda yang membawa kapak dipunggung menjadi peserta pertama yang akan memulai babak pertama, pria itu dengan percaya diri memegang bola kristal yang memiliki kemampuan mengetes seberapa tinggi ranah seseorang."Ranah awan awal, lulus." Tetua pertama segera mengumumkan ketika bola kristal menunjukkan kapasitas tenaga dalam pria muda tersebut sebesar 4 lingkaran tenaga dalam yang menandakan bahwa pemuda tersebut sudah ranah awan awal."Ranah bumi puncak, tidak lulus." Tetua pertama mengumumkan salah satu peserta yang gagal masuk babak kedua karena hanya memiliki 3 lingkaran tenaga dalam, meskipun hanya beda satu ranah, tetap saj
Derrick yang diserang secara reflek menghindar menjauh dari jangkauan si penyerang, semua orang penasaran siapa yang menyerang Derrick secara terang-terangan di depan semua keluarga Ran dan jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana.Pengawal jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana langsung melindungi mereka dan membentuk formasi sembari tombak menodong kearah dimana penyerang berada."Ternyata itu memang kamu, bajingan kecil." Ucap si penyerang dan membuat debu disekitarnya langsung bersih dalam sekali kibasan tangan saja.Si penyerang ternyata seorang wanita yang diperkirakan berumur 40 tahun, dia memakai baju khusus pengawal Nona muda Nana, ditangannya terlihat kipas besi yang sangat indah namun mengandung aura racun yang sangat kuat."Bibi Karin?" Nona muda Nana kebingungan ketika melihat orang yang menyerang Derrick adalah salah satu pengawal pribadinya sendiri."Nona muda, pria ini yang telah mengintip kamu mandi tempo hari, aku yakin itu." Bibi Karin dengan semangat memberit