Detective Devil

Detective Devil

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-21
Oleh:Β  devina putriOn going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat. 5 Ulasan-ulasan
21Bab
2.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Cologne adalah seorang detektif muda yang terpaksa harus bekerjasama dengan seorang iblis. Suatu kejadian traumatis yang menimpa dirinya, membuatnya menjadi manusia yang kacau. Namun ditengah rasa keputusaan dirinya, di sana ia bertemu dengan seorang iblis. Berkat sang iblis, Cologne secara perlahan berhasil menyembuhkan luka batin yang dideritanya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 Morgen Fur Verlierer

"Jangan ... jangan lakukan itu!" jerit Cologne, "Kumohon jangan! Heilige Potsdam!" Tak henti-hentinya Cologne, berusaha melarang sahabatnya yang kini tengah bergulat dengan maut.

Laki-laki berambut coklat itu tersenyum. Dia sama sekali sudah tidak memikirkan, nasibnya lagi. Dirinya sudah terlalu yakin bahwa kematian sebentar lagi akan menjemputnya. Karena itu dirinya terlihat sangat begitu tenang.

β€œJangan memaksakan dirimu Cologne … aku ini sudah hampir dijemput kematian,” katanya dengan raut wajah yang terlihat sangat tenang.

Cologne menggeram, "Grrr … dasar bodoh!" Laki-laki itu masih berusaha menyelamatkan Heilige sahabatnya namun apa daya, Cologne sendiri tidak menyadari pergerakan tangan Heilege yang sangat cepat saat menarik pelatuk pistol.

DOR

Cipratan darah mengenai wajah Cologne. Dengan tubuh bergetar hebat, Cologne mencoba untuk menatap ke arah depan.

"Tidak ... tidak ... mungkin .... " Cologne langsung terjatuh begitu mendapati sahabatnya telah merengang nyawa di depan matanya.

Cologne yang masih belum bisa menerima kematian sahabatnya terus mengguncang-guncang tubuh sahabatnya tersebut. "HEILIGE POTSDAM! BANGUN … BANGUN … BANGUN!" raungnya. Dia terus mencoba membangunkan sahabatnya yang telah tiada tersebut.

"Mau dibangunkan, berapa kali pun juga dia tidak akan pernah bangun," bisik seseorang di telinga Cologne.

Cologne langsung merinding. Begitu ia mendengarkan suara bisikan tersebut.

"Lihatlah sahabatmu sudah meninggal dan semua itu berkat ulahmu, kau harus menebusnya," ujar suara misterius itu terdengar semakin nyaring.

Cologne yang merasa ketakutan sekaligus kacau benar-benar merasa frustasi. Pada akhirnya dia hanya bisa, meneriaki suara misterius tersebut, "Siapa kau? Keluarlah sekarang juga!" teriak Cologne.

Setelah Cologne berteriak. Tiba-tiba saja, muncul sosok ular raksasa dengan sayap seperti seekor naga.

Cologne ketakutan setengah mati begitu ia melihat sosok dari suara misterius tersebut.

"Tidak ingin melarikan diri?" goda monster tersebut sembari menyeringai lebar.

Cologne tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya ia memutuskan untuk membawa tubuh Heilige bersamanya. Dan ketika, ia akan mencoba membawa tubuh sahabatnya tersebut. Cologne amat terkejut, begitu mendapati tubuh Heilige, kini hanya tersisa bagian tengkoraknya saja.

"Heiligeeee!" jerit Cologne lemas. Kini semua tenaganya telah lenyap begitu saja, ketika mendapati tubuh sahabatnya tersebut hanya tersisa tulang-belulang saja.

Monster itu tertawa puas. Dia lalu turun ke bawah, menapakkan kakinya yang mirip seperti kaki milik manusia normal pada umumnya.

"Neraka sudah menunggumu. Ikutlah bersama denganku ke neraka!" Monster itu kemudian menangkap Cologne sekaligus mencekiknya dengan menggunakan ekor miliknya.

Cologne tidak bisa bergerak dan hanya bisa pasrah. Sebentar lagi, monster itu benar-benar akan membawa jiwanya ke neraka.

***

"Hei, Manusia Sialan cepat bangun!" sosok bayangan hitam itu melayang-layang di atas tubuh Cologne.

Tidak ada balasan dan tampaknya pemuda bernama Cologne itu masih belum terbangun juga. Bahkan laki-laki itu terus meracau tidak jelas dalam tidurnya.

"Cih. Pantas saja manusia, mudah sekali terkena godaan 'Si Pemalas' itu." Bayangan itu menjentikkan jarinya sekali. Dan tiba-tiba saja muncul kobaran api, membakar selimut milik Cologne.

"Verdammt, du Teufel!" umpat Cologne. Dia langsung bangun dan melemparkan selimutnya ke sembarang arah.

"Bangun juga akhirnya, kau pemalas," ujar Bayangan tersebut dengan lega.

Cologne menunjukkan jari tengahnya, pada bayangan tersebut. "Kau ingin membangunkanku di neraka! Itu maksudmu, bukan?" Cologne kemudian mengambil selimutnya. Selimut itu tidak benar-benar terbakar. Namun efek panas dan kobaran tadi bukanlah ilusi semata karena dirinya bisa benar-benar merasakan sensasi panas terbakar oleh api.

"Kalau kau berpikiran seperti itu, aku benar-benar senang. Tapi untuk sementara, aku akan menahan diri." Bayangan tersebut kemudian terbang melewati Cologne. Lalu ia membuka pintu kamar Cologne.

Cologne yang melihat aksinya itu, lalu lantas berkata seperti ini padanya, "Cih, makhluk halus sepertimu bisa-bisanya membuka pintu," ledek Cologne.

Bayangan itu tampak acuh saja. Dia lalu mendorong tubuh Cologne untuk segera keluar dari kamarnya. "Cepat siapkan sarapan untukku!" perintahnya.

Cologne mendecak sebal, "Ck. Pakai saja sihirmu itu!" Dia menunjuk ke arah bayangan tersebut dengan perasaan kesal sekaligus tidak terima.

Bayangan itu berputar-putar, lalu mendarat tepat di hadapan Cologne. "Dagingmu itu tampaknya terlihat enak juga, meskipun aku lebih suka menyantap jiwa manusia tapi tampaknya, aku sama sekali tidak bisa membiarkan daging sedap sepertimu untuk tetap terus mengoceh di depanku."

Cologne menelan air liurnya sendiri dengan paksa. Ia lalu berbalik dan segera pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Melihat Cologne telah pergi. Bayangan tersebut tertawa puas, "Hahaha … senang sekali rasanya, mengerjai Manusia Sialan itu, hahahaha .... " Setelah puas mentertawakan Cologne, bayangan tersebut lantas menghilang begitu saja.

***

Di Ruang Makan

β€œBegini-begini juga, aku itu sangat membantumu rupanya,” ujar Bayangan itu sembari melayang-layang di depan mata Cologne. Dia memainkan sebuah apel busuk di tangannya.

β€œKau selalu membuatku merasa rugi,” keluh Cologne sembari mengoleskan mentega ke atas roti tawar miliknya.

β€œRugi? Kenapa? Hei aku sudah berbaik hati, mau membantumu,” katanya tidak merasa bersalah sama sekali. Bayangan itu masih melayang-layang di atas sana dan sesekali tersenyum nakal. Dia sama sekali tidak mau memikirkan, mengenai kesulitan yang dialami oleh lawan bicaranya tersebut.

BRUAK

β€œInilah alasan mengapa aku tidak mau, bernegosiasi dengan iblis! Kepalaku itu hampir pecah karena ulahmu!” Pria itu benar-benar merasa marah. Dia mengomel sembari mengacung-acungkan pisau roti miliknya.

β€œSantai saja. Hei, kau terlalu berlebihan! Buktinya kepalamu tidak bocor.” Bayangan itu tampak santai dan tidak mempermasalahkan kejadian tempo hari.

Mendengar ucapan lawan bicaranya seperti itu, benar-benar membuat Cologne naik pitam. β€œKau buta?! Lihat kepalaku ini!” tunjuk Cologne ke arah kepalanya sendiri yang kini tengah terbalut dengan perban.

β€œSantai … toh buktinya, kau tidak mati juga.” Bayangan itu kemudian, merubah apel busuk yang berada di tangannya menjadi segar kembali. Setelah merubah apel itu menjadi segar kembali, ia lalu memakannya dengan sangat lahap.

β€œCih dasar, makhluk asal neraka,” sarkas Cologne. Setelah melontarkan bahasa sarkasnya Cologne melirik sebentar ke arah bayangan. β€œHei Pembuat Onar! Sebaiknya aku memanggilmu dengan nama panggilan apa?” Cologne merasa penasaran dengan panggilan apa yang bisa ia berikan untuk bayangan yang merupakan jelmaan iblis di depannya saat ini. Lagi pula sudah tidak terasa ia tinggal bersama iblis ini selama dua minggu lebih. Dan sampai sekarang juga, dirinya tidak pernah memanggil dengan jelas nama dari si iblis.

Bayangan itu memandang datar ke arah manusia yang tengah bertanya nama panggilan dirinya tersebut. β€œPanggil saja aku Berlin,” katanya dengan acuh.

Cologne mengerutkan dahinya. β€œKenapa, kau memilih nama seperti itu? Seharusnya kau bisa, menggunakan nama yang lebih merujuk pada eksistensimu saat ini. Kau bisa menggunakan panggilan seperti Lucifer, Devil, atau semacamnya?"

"Karena sekarang aku tinggal di Jerman. Dan kebetulan juga sekarang aku tinggal di Berlin. Jadi aku mau, kau memanggilku dengan nama panggilan Berlin," ucap iblis itu santai.

Cologne benar-benar tidak menyangka, bahwa iblis memiliki pemikiran seperti itu. Dia pikir, iblis yang satu ini akan menamai dirinya dengan nama yang sangat menyeramkan. Namun yang ia dapatkan malah justru kebalikannya. Apakah iblis yang satu ini adalah tipekal iblis yang tidak mau repot atau semacamnya Cologne benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikirnya yang terkesan sederhana tersebut. Dengan malas dirinya menatap ke arah iblis tersebut. "Terserah kau saja," ujarnya malas. Cologne kemudian menyodorkan sepiring Pretzel untuk Berlin. "Makanlah ini, aku lihat kau sangat menyukai kue ini bukan?" katanya menawarkan kue tersebut pada Berlin.

Berlin tersenyum senang. Memang benar bahwa kue ini merupakan kue terenak yang pernah ia santap karena itu ia terlihat sangat gembira. "Hei manusia, ternyata kaum kalian juga cukup pandai untuk membuat makanan dengan rasa yang pas untuk iblis," puji Berlin kesenangan mendapatkan Pretzel dari Cologne.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Kala Fa
Seru banget ceritanya, lanjut dong Kak 😍
2021-05-05 01:15:31
1
user avatar
Hm_14
Bab 1 udah bikin tegang
2021-05-04 11:51:10
0
user avatar
Bayu Hidayat
Wow😱 adegan pembuka keren banget. Wajib dimasukin ke rak buku nih.
2021-05-02 21:40:01
0
user avatar
A
Rumit dan meresahkan kek masalah hidup
2021-05-02 21:36:44
0
user avatar
Ayunina Sharlyn
Wow di awal saja sudah tegang. Mantap thor, bikin penasaran πŸ˜€πŸ˜€
2021-05-02 20:38:27
0
21 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status