Share

Berlanjut Merahasia

Erlangga menatap rumah yang sedari kecil yang Ia tinggali, tatapan mata yang teriring senja mengiris hati yang sunyi dan sepi. Termenung mengalunkan memori tentang indahnya waktu dimasa kecil. Erlangga menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Dengan langkah gontai Ia mulai menapaki satu persatu langkah diatas marmer yang berkilau pancaran sinar lembut sang senja.

“Assalamualaikum.” Erlangga mengucapkan salam saat Ia mendorong pintu besar yang terbuat dari kayu berukir.

“Waalaikumsalam.” Jawab Bi Inah sambil terpaku melihat siapa yang datang.

Erlangga tersenyum lebar, sudah hampir satu tahun Erlangga tak bertemu dengan Bi Inah sejak terakhir kali Bi Inah dan Pak Bowo menjenguknya di Jogja.

Erlangga mencium tangan Bi Inah yang sudah dianggap sebagai orang tuanya sendiri, sedangkan Bi Inah hanya menangis, dan seperti itulah setiap kali mereka bertemu. Saling berpelukan dan menangis mengingat segala yang menyakitkan yang pernah Bi Inah lih

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status