Share

Diceraikan Setelah Keguguran
Diceraikan Setelah Keguguran
Author: Kim_Nana

Pengkhianatan

Author: Kim_Nana
last update Last Updated: 2024-12-06 12:03:15

"Sayang, aku sangat mencintaimu. Aku akan segera menceraikan wanita jelek itu!"

Di rumah mewahnya, Aurora berdiri di pintu kamar tidur sambil memegang perutnya yang masih terasa ngilu setelah keguguran kemarin.

Aurora mendengar suara seorang lelaki dan seorang perempuan dari balik pintu. Suara itu membuat Aurora menghentikan langkahnya. Suara yang sangat ia kenal. Suara Jonny, suami yang sangat ia cintai.

"Keputusanmu untuk menceraikannya adalah tepat. Lagi pula, dia tidak bisa memberi kamu anak," suara lembut penuh bujuk rayu itu masuk ke telinga Aurora.

Aurora berdiri di pintu, seluruh tubuhnya bergetar. Kemarahan hampir membuatnya kehilangan pikirannya.

"Brak,"

Dengan mata yang memerah, Aurora mendorong pintu dengan kedua tangannya.

Di kamar itu, ia menemukan suaminya sedang bersama wanita yang ia kenak. Clara, teman kuliahnya dulu, sekaligus Disainer utama di perusahaan Jonny.

Bukannya terkejut saat melihat Aurora datang, perempuan itu malah bersandar di bahu Jonny sambil tersenyum sinis.

"Jonny, mengapa kamu melakukan ini padaku?" tanya Aurora sembari menahan air matanya.

Jonny melihat Aurora dengan sikap dingin yang tidak bisa diterangkan.

"Seperti yang kamu lihat!" jawab Jonny tanpa perasaan.

"Kenapa kamu tega melakukan ini disaat aku sedang terpuruk karena sudah kehilangan satu anak kita tiga hari yang lalu?"

Aurora hampir berteriak, wajahnya dipenuhi dengan air mata. Ia mencengkram perutnya dengan pelan saat rasa sakit di hatinya terasa hingga kebagian perutnya.

Jonny menghela nafas, ia menatap dingin istrinya. "Kalau bukan karena kamu sudah menolongku, aku tidak mungkin menikahimu. Aku bukannya tega, tapi balas budiku sudah cukup."

Setelah mengatakan itu, Jonny berbalik untuk melihat Clara sambil tersenyum. "Dia sedang mengandung anakku. Kami akan segera menikah, jadi aku harus segera menceraikan kamu,"lanjut Jonny.

Mendengar pengakuan Jonny tanpa rasa bersalah, Aurora tak bisa menahan air matanya lagi. Hatinya hancur, dadanya sesak dan kakinya lemas.

"Selama empat tahun, aku rela menjadi pelayan kalian. Ketika kalian lapar, aku langsung memasak meskipun aku sedang sakit. Ketika kamu punya masalah keuangan, aku bekerja keras sampai tanganku terluka untuk membantu keuangan keluarga ini. Aku ....,"

"Cukup!" Jonny dengan tidak sabar menjeda Aurora.

Sangat jelas, semua pengorbanan yang Aurora katakan, tidak bisa menyentuh laki-laki tanpa hati ini.

"Mempertahankan kamu hanya akan membuat keluarga Smith merugi. Kalau bukan karena Clara, keluarga Smith tidak akan bisa bekerjasama dengan Santoso Group yang merupakan perusahaan terbesar di negara ini." kata Jonny sambil tersenyum sinis kearah Aurora.

Aurora tertduduk, ia sadar kalau dirinya memang orang biasanya yang tidak mungkin bisa membantu Jonny mencapai kesuksesan dalam bisnis.

Aurora menoleh kearah Clara, ia menatap wanita itu dengan tatapan tajam. "Clara, kenapa kamu selalu mengambil apa yang aku miliki? Tidak cukup kamu memfitnahku sampai putus kuliah?"

Aurora hampir berteriak kearah Clara. Namun, ia masih menahan diri saat ia mengingat kalau kondisi nya masih lemah.

"Tutup mulutmu!" Clara berteriak sembari mengangkat tangan kanannya.

Plak ....

"Ahhh ....,"

Aurora jatuh kelantai setelah Clara menamparnya dengan cukup keras. Aurora meringis kesakitan sambil memegang pipinya yang sudah memerah.

Aurora menatap Jonny memelas, mengharapkan sebuah kata penyelamat dari bibir suaminya itu. Namun, yang tidak diduga oleh Aurora adalah, Jonny hanya diam sambil tersenyum sinis.

"Jonny, kenapa kamu hanya diam?" tanya Aurora dengan suara gemetar, mencari sedikit simpati dari laki-laki yang pernah ia cintai.

Jonny mendengus. "Kamu memang pantas untuk ditampar."

Clara tersenyum licik, ia puas melihat sikap dingin Jonny kepada Aurora.

"Aurora, aku tidak mengambil apapun darimu tapi Jonny mencintaiku. Soal yang terjadi di masa lalu, itu salahmu sehingga kamu di keluarkan dari kampus," Clara mengejek.

Aurora merasa kehilangan kata-kata, ia tidak bisa mengatakan apapun karena ia tidak memiliki bukti. Aurora hanya bisa menangis meratapi rasa sakit dan penghinaan yang dia dapatkan dari Jonny dan Clara..

"Sebaiknya, kamu pergi dari hadapan ku sekarang! Aku tidak ingin melihatmu lagi. Segera, pengacaraku akan mengirim surat cerai kepadamu," kata Jonny tanpa perasaan.

Aurora semakin tidak berdaya. Dua tahun lalu, ia sangat bahagia memiliki keluarga baru setelah hidup hanya berdua dengan neneknya. Tapi, selama dua tahun ini, tidak satu pun di dalam keluarga Smith, yang pernah menganggapnya ada.

Ini membuat Aurora makin merasa rendah, sehingga dia dengan putus asa mencoba untuk melakukan yang terbaik untuk keluarga ini. Bahkan, ia rela dimanfaatkan oleh mereka tanpa pernah diperlakukan sebagai anggota keluarga.

Tetapi pada akhirnya, inilah hasilnya.

"Ahhh ...,"

Aurora meringis kesakitan sambil memegang tangan Clara yang menjambak rambutnya."Clara, lepaskan aku!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rizky Maharani
pengen gw buang ke laut si clara...
goodnovel comment avatar
Marwatul Hajar
Pengen gw gampar mulut Clara yang bau. Emosi Gw. Kok ada ya perempuan seperti ini meskipun di novel.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Dukungan Dan Cinta Keluarga

    "Ayah langsung terbang ke Indonesia begitu dengar kabar pernikahan kalian!," Tuan Armand berseru, senyum lebar mengembang di wajahnya. "Untungnya Ayah bisa sampai di rumah sebelum kalian pulang. Senang banget akhirnya keluarga Santoso dan Maverick bersatu. Sempat khawatir kalian bakal nolak perjodohan ini, lho!"Aurora tersipu malu, matanya bertemu dengan tatapan Archen. Lelaki yang tak sengaja ia nikahi ini ternyata jodoh yang sudah disiapkan oleh sang ayah. Sebuah kenyataan yang membuatnya terkejut sekaligus merasa takdir memang bekerja dengan cara yang tak terduga."Sudah, sudah, sayang. Jangan ngobrol di sini, ayo kita masuk," kata Emeliana, tangannya lembut menggenggam lengan Aurora. Matanya memancarkan kehangatan dan kasih sayang seorang ibu yang ingin segera memeluk anak kesayangannya. Mereka semua mengangguk, lalu beriringan mengikuti Emeliana dan Aurora menuju ruang keluarga. Suasana hangat menyelimuti mereka, penuh dengan keceriaan dan harapan akan masa depan yang cerah."A

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Khawatir

    Untuk beberapa saat, suasana hening, hanya desiran angin yang menembus celah kaca dan suara mesin mobil yang menjadi teman perjalanan mereka. Delina menatap keluar jendela, wajahnya muram. Tatapannya kosong, pikirannya masih terpaku pada sosok Ethan yang mirip dengan Jonny."Mama, tenanglah. Ethan itu bukan anakku. Dia anak Archen dan Aurora. Mama harus percaya padaku," kata Jonny pelan, berusaha menenangkan ibunya. Ia bisa merasakan kecemasan yang merayap di hati ibunya.Delina menoleh ke arah Jonny, matanya berkaca-kaca. "Bagaimana mungkin Jonny? Anak itu sangat mirip denganmu! Bahkan anak itu lebih mirip daripada Adrian."Jonny menghela napas. "Mama, memang benar, Ethan mirip denganku. Tapi itu hanya kebetulan. Tidak mungkin Aurora punya anak dariku. Dia keguguran. Sedangkan Adrian, lebih mirip Clara, jadi itu wajah, " jawab Jonny, suaranya bergetar."Tapi ...," Delina terdiam, kata-kata yang ingin diucapkannya terhenti. Hatinya masih dipenuhi keraguan dan kebingungan.Di sisi l

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Merasa Yakin

    Delina menahan napas, matanya tak lepas dari Ethan. Jantungnya berdebar kencang, keringat dingin menetes di pelipisnya. Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya, mendesak untuk terjawab. "Apakah anak ini ... anakmu?" tanyanya pelan, jari-jarinya dengan ragu menyentuh pipi Ethan. Kegentingan dan keraguan terpancar dari matanya.Ethan menepis tangan Delina dengan kasar. "Mama, ayo kita pulang!" raungnya, matanya menatap ibunya dengan amarah.Aurora mengangguk sembari memegang tangan putranya. Ia lalu menatap Delina kembali sembari berkata, "Maaf, Nyonya Smith. Kami harus segera pulang!" katanya, menghindar tatapan Delina yang tajam.Delina yang keras kepala tidak mau menyerah, ia memegang erat pergelangan tangan Aurora. "Jawab dulu pertanyaanku!"Aurora mengerutkan kening, ia tahu betul bagaimana kerasnya mantan ibu mertuanya itu."Dia..." Aurora tidak melanjutkan ucapannya saat Archen menyela."Dia adalah putraku!" kata Archen mendahului Aurora.Delina terdiam sesaat, bagaimana mung

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Terungkapnya Identitas Asli

    "Beraninya kau menyebut dia penipu!" Suara Roni menggelegar, menusuk keheningan ruangan seperti petir yang menggelegar di tengah malam. Roni berdiri tegak di pintu sebelah kanan panggung, sosoknya menjulang bak patung marmer yang siap melepaskan amarah. Semua mata tertuju padanya. Orang-orang saling berbisik, mencoba memahami makna di balik kemunculan Roni. Clara tersenyum kecil, namun matanya berkilat tak menentu. Ia yakin Roni akan mendukungnya, karena ia adalah asisten Presiden Maverick. "Mati kalian berdua, Pak Roni tidak akan pernah memaafkan siapapun yang berpura-pura menjadi bosnya,"gumam Clara.Roni melangkah tegap menghampiri Archen dan Aurora. Ia berdiri di samping mereka, tatapannya tajam menyapu semua orang. "Perkenalkan," Roni berucap dengan suara berat, "Yang di samping saya ini adalah Presiden Direktur Maverick Group, Archen Ludwig Maverick. Salah satu pengusaha muda tersukses di negara ini." Ia menunjuk Archen dengan tegas.Niken terpaku. Mulutnya menganga, matanya

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Berdebar

    Archen, dengan senyum yang memikat, menyerahkan sebuket mawar merah kepada Aurora. "Selamat atas terpilihnya kamu, Aurora. Maverick Fashion beruntung mendapatkan desainer seberbakat seperti kamu."Jantung Aurora berdebar kencang, ia menerima bunga itu dengan tangan gemetar. Aroma mawar itu seperti membuai indranya, namun di balik itu, ada rasa gugup yang menggerogoti hatinya. "Terima kasih, Presedir Archen," ucapnya, suara serak menahan debaran.Archen mengangguk pelan sembari menatap lembut kedalam mata wanita yang ia cintai itu. Seketika, Aurora menjadi salah tingkah.Ethan menurunkan kaca matanya, ia mendongak menatap Archen dan Aurora dengan seksama. "Kenapa aku merasa Ayah dan Ibu canggung? Apakah mereka sedang bertengkar?" gumam Ethan, matanya mengerut heran."Kenapa kamu membawa Ethan?" bisik Aurora setelah mencuri pandang kearah anaknya. Ia khawatir Ethan akan memanggilnya Ibu, sedangkan ditempat itu ada Jonny dan keluarganya. Ia takut identitas Ethan akan terungkap.Archen me

  • Diceraikan Setelah Keguguran    Tampil Memukau

    Tanpa ragu, Aurora menarik kain sutra itu. Dengan gesit, ia segera mengubah desain gaunnya. Ia menggunakan teknik lipatan dan jahitan yang rumit untuk menyatukan kain sutra itu dengan bagian gaun yang masih utuh.Aurora mengatur lipatan kain itu dengan teliti, menciptakan pola yang baru dan lebih berani. Warna biru pastel berpadu harmonis dengan ornamen bunga emas yang masih menempel pada gaun itu.Seiring dengan berjalannya waktu, gaun itu berubah menjadi sebuah karya seni yang indah dan luar biasa unik. Lebih daripada sekedar gaun, itu merupakan pernyataan tekad, kreativitas, dan keindahan yang menakjubkan. Mereka yang menyaksikan terpesona saat melihatnya."Wow, terlihat lebih bagus dari sebelumnya,"kata staf itu dengan takjub. Aurora tersenyum lebar, ia sangat bangga pada dirinya. "Tapi, siapa yang akan menggunakannya?"Aurora terdiam sesaat sembari mengamati gaun itu. Tiba-tiba lampu menyala di kepalanya. Aurora tersenyum sembari melirik staf itu, "Ukuran gaun ini pas dengan tub

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status