Beranda / Rumah Tangga / Diculik Musuh Mantan Suamiku / 3| Kebenaran yang Terungkap

Share

3| Kebenaran yang Terungkap

Penulis: Kay Liavin
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-14 08:42:35

LILIANA

Ethan tersenyum dingin. Sebelum ia berbalik dan pergi, suara tapak sepatu terdengar dari pintu. Kami berdua menoleh. Dan di sana, berdiri seorang wanita dengan wajah muram, kontras dengan pakaiannya yang anggun dan menawan. Sophia Lennox, wanita yang menjadi alasan semua ini terjadi, berdiri di ambang pintu ditemani oleh seorang kepala pelayan.

Sophia menatapku dengan mata berkaca-kaca. "Lili, aku memperlakukanmu seperti saudara selama ini. Bagaimana kau bisa mencuri pria yang seharusnya menjadi suamiku saat aku sedang berjuang untuk perusahaan kita di cabang yang jauh dari kota?" suaranya penuh kekecewaan.

"Sophia, kau salah. Aku tidak pernah..." Aku mencoba membela diri, tetapi tubuhku kadung gemetar hebat. Kedatangan Sophia secara tiba-tiba benar-benar membuatku kehilangan kata-kata.

Ayahku, Duran Lennox mencampakkan ibuku yang seorang pelayan setelah dia menemukan Alina, wanita yang dijodohkan untuknya. Bersatunya ayahku dan Alina melahirkan Sophia setahun setelah aku lahir dan disusul Raymond dua tahun kemudian.

Sejak kecil, ibu menitipkanku di panti asuhan karena dia harus bekerja. Aku dibesarkan dan dididik dengan penuh persaingan. Bahkan aku bersyukur karena tidak pernah tahu siapa ayahku. Dengan begitu, aku tidak akan memiliki ikatan apapun dengannya.

Tapi, semuanya selalu berjalan di luar kehendakku. Saat usiaku 18, ayahku tiba-tiba datang dan membawaku pergi. Katanya, aku juga menjadi bagian dari keluarga Lennox. Ibuku yang bodoh dan polos, sangat bahagia saat tahu ayahku masih menginginkan aku. Maka dilepaskan aku agar pergi dan tinggal di keluarga Lennox bersama ibu dan dua saudara tiriku.

Dua tahun penuh tinggal di rumah keluarga Lennox, aku selalu menjadi bayang-bayang Sophia. Aku bahkan selalu diperlakukan seperti budak tanpa sepengetahuan ayah. Aku bahkan sudah menyerah dan mengutarakan niatku untuk kembali ke panti asuhan. Kupikir aku memang tidak ditakdirkan untuk memiliki kebahagiaanku. Dan nasib sekali lagi mempermainkanku. Aku ditumbalkan dan dijual pada Ethan Darnell untuk menyelamatkan keluarga Lennox.

Sophia mengangkat tangannya, memintaku berhenti bicara. Meskipun terlihat lemah lembut, suaranya terdengar tegas. "Cukup, jangan katakan sepatah kata pun! Aku sangat kecewa padamu. Jika kau masih punya rasa malu, tinggalkan Ethan dan kembalikan posisi yang seharusnya menjadi milikku!"

Aku terdiam. Kata-kata Sophia seperti pisau yang menancap di hatiku. Aku tahu bahwa Sophia adalah putri kandung keluarga Lennox, sementara aku hanyalah anak tidak sah yang selama ini hidup di bawah bayang-bayangnya. Namun, mendengar permintaan itu langsung dari mulut Sophia tetap terasa menyakitkan.

Ethan memutar kursi rodanya ke arah Sophia, sikapnya tiba-tiba berubah. Tatapannya yang tadi penuh kebencian kini melembut, menunjukkan sisi lain dari dirinya yang tidak pernah aku bayangkan akan dimilikinya. Dia meraih tangan Sophia dan menggenggamnya dengan penuh perhatian.

"Sophia, kau tidak perlu khawatir. Aku beruntung sekali segera mengenalimu di pesta semalam. Aku akan memastikan semuanya kembali seperti semula. Liliana tidak akan lagi mengganggu hidupmu," ucapnya dengan nada penuh kasih.

Aku memandang pemandangan itu dengan mata membelalak jijik. Hatiku terasa hancur. Selama ini, aku tahu seperti apa tipe pria idaman Sophia. Dia jelas tidak akan pernah mencintai seorang pria yang cacat seperti Ethan Darnell. Tapi, melihat Sophia menunjukkan cinta dan perhatiannya pada Ethan secara langsung, tetap saja sulit diterima. Sandiwara apa kali ini yang ingin dia mainkan?

Tampaknya aku harus mengubah pendapatku tentang Ethan Darnell. Dia tidak secerdas yang aku pikirkan. Dia tak ubahnya seperti pria yang dibutakan cinta. Entah kenapa aku jadi iba padanya.

"Ethan, kau tidak mengerti," aku akhirnya berkata, suaraku bergetar. Aku khawatir Ethan hanya akan dimanfaatkan oleh Sophia. "Aku tidak pernah berniat mencuri apa pun dari Sophia. Aku hanya..."

"Cukup!" Ethan memotong ucapanku, berdiri dengan wajah penuh amarah. "Jangan berani-berani menggunakan nama Sophia untuk membenarkan tindakanmu. Kau tahu betul bahwa kau tidak punya hak untuk ada di sini."

Air mata mulai mengalir di pipiku. Aku ingin membela diri, tetapi setiap kata yang aku coba ucapkan terasa-di hadapan kebencian Ethan dan senyum licik Sophia.

Setelah beberapa saat, Ethan meminta asistennya membawa Sophia keluar, meninggalkan Ethan dan aku sendirian. Keheningan yang mencekam meliputi ruangan. Ethan menatapku dengan dingin, sementara aku berdiri di tempatku dengan tubuh terasa kaku.

"Kau tahu, Liliana," Ethan akhirnya berkata, suaranya rendah namun tajam. "Aku menyesal telah menahanmu selama sebulan di sini dan membiarkanmu masuk ke dalam hidupku. Mulai sekarang, aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan apa yang aku miliki dengan Sophia."

Aku tidak bisa lagi menahan emosiku. "Kau ... baru sekali bertemu denganku dan langsung merusakku! Kau bahkan tidak pernah mencoba memahamiku dari sudut pandangku, Ethan. Kau hanya melihatku sebagai musuh, sebagai alat. Aku bukan itu!" suaraku meninggi tanpa kusadari.

Ethan tertawa kecil, tetapi tidak ada humor di dalamnya. "Sudut pandangmu? Apa yang harus aku pahami dari seorang wanita yang menggunakan pernikahan untuk kepentingan keluarga dan popularitasnya? Tidak ada yang perlu dimengerti, Liliana."

Aku menggigit bibir, mencoba menahan tangis. Aku tahu bahwa Ethan tidak akan pernah mendengarkanku. Aku tahu bahwa di mata Ethan, aku hanyalah kebohongan.

"Kau akan menyesal, Ethan Darnell! Pabrik ... benar-benar buta!"

"Apa?" teriaknya.

Aku mendengar Ethan meraung marah di belakangku. Aku tidak peduli dan terus melangkah pergi. Bukankah kebebasan ini yang memang aku inginkan?

*

ETHAN DARNELL

"Dia mengatakan aku buta?"

Kucengkeram kuat sandaran tangan kursi rodaku. Aku tahu sedang sendirian saat ini. Liliana baru saja keluar. Kemarahan masih membara di kepalaku. Dari dulu aku memang menginginkan Sophia Lennox. Tapi, aku tidak mengira akan terjadi dengan cara paling memalukan seperti ini.

Aku tidak cukup percaya diri untuk mendekati Sophia. Karena itu aku terus mengubur keinginanku untuk mendapatkannya. Sampai tidak sengaja orang kepercayaanku meninggal di tangan Raymond Lennox. Seharusnya aku menghukum mereka dengan setimpal.

Namun, Alina Lennox datang padaku dan menawarkan kesepakatan. Tampaknya dia tahu kelemahanku. Dia meminta pengampunan dariku dan menawarkan putrinya, Sophia Lennox agar bisa menikah denganku. Pada akhirnya, pernikahan ini hanyalah alat transaksional. Orangtuaku juga menyetujuinya Untuk menjaga citra keluarga Darnell. Mereka terlalu putus asa karena tidak ada wanita yang bersedia menjadi istriku.

"Ethan, jika kau melepaskan kesempatan ini, pack kita akan semakin diremehkan oleh orang lain!" desak pamanku dua bulan yang lalu setelah mengetahui kematian salah satu orangku. "Bukankah kau sangat menginginkan putri keluarga Lennox? Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memulai pernikahan tanpa merendahkan martabat kita!"

Awalnya aku ragu. Aku memang sudah lama mengagumi Sophia Lennox, tapi apakah tepat mengikatnya di sisiku dengan cara seperti ini?

Pernikahan bisnis itu diam-diam diwujudkan oleh pamanku saat aku sedang sibuk dengan urusan perusahaan. Aku benar-benar tidak tahu jika Sophia Lennox akhirnya bersedia menjadi istriku, bahkan sudah tinggal di vila keluargaku. Hanya saja aku terlalu canggung untuk menemuinya. Aku hanya terus menunda sampai semalam saat aku menghadiri pesta.

Seorang wanita menghampiriku dan mengatakan dirinya sebagai Sophia Lennox yang asli dan seharusnya menjadi istriku. Ini mustahil! Sophia ada di vilaku.

Wanita ini menantangku untuk membuktikan siapa wanita yang menyamar menjadi Sophia dan menikah denganku. Dia berkata, Liliana sengaja menyabotase tempatnya karena ingin kekayaan dan popularitas untuk keluarganya yang miskin.

Karena dorongan rasa frustrasi, aku minum terlalu banyak hingga mabuk berat. Aku tidak sadar jika sudah meminta asistenku untuk membawaku pulang ke vila dan menemui wanita yang sudah menjadi istriku. Aku ingin memastikannya sendiri!

Saat dia membuka pakaianku dan menyentuh tubuhku, aku tahu dia bukan Sophia, wanita yang selalu ada dalam fantasi seksual liarku. Seharusnya aku menghentikannya. Tapi, di dalam hatiku ada perasaan aneh yang tidak bisa aku abaikan. Sesuatu tentang wanita ini membuatku terus merasa terganggu.

Aku benci mengakuinya, tetapi ada bagian dari diriku yang tidak bisa sepenuhnya mengabaikan wanita itu--Liliana Lennox. Dan aku menginginkan dia lagi dan lagi sepanjang malam. Aku ingin terus mencumbunya tanpa henti! Bahkan untuk pertama kalinya, Sophia tidak lagi muncul dalam fantasi seksualku malam itu.

Aku menghela napas panjang, mencoba mengenyahkan pikiran-pikiran itu. Aku kayuh roda kursiku, membawaku turun untuk menemui Sophia asli yang sudah menantiku.

"Kau akan menyesal, Ethan!" suara Liliana kembali menghantuiku.

"Tapi, Ethan Darnell tidak pernah menyesali keputusannya," balasku pada diriku sendiri.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   40| Sampai Kapan Hukuman Ini?

    LILIANA"Sarah, aku tahu kau punya banyak pekerjaan lain yang harus kau selesaikan. Kau tidak harus tinggal di sini dan menungguiku," kataku, mencoba terdengar setenang mungkin. Aku hanya ingin sedikit ruang untuk diriku sendiri, jauh dari tatapan menghakimi—atau penuh rasa iba.Sarah yang baru saja mengantarkanku kembali ke pondok milik Ryder, menatapku dengan heran. "Kau sudah mencoba melarikan diri," katanya tegas.Nada suaranya membuatku mengerutkan kening. Memang benar. Tapi aku tak menyangka dia akan terus mengungkitnya.Seharusnya memang Serina yang menjagaku hari ini, tapi karena aku membuat dia marah, dia pergi begitu saja dan meninggalkanku hanya dengan bibi Sarah."Aku takkan mencobanya lagi," kataku meyakinkan.Sarah mendesah. "Seharusnya kau tahu Ryder akan menemukanmu."Aku menunduk. "Kurasa aku tahu... tapi aku merasa harus mencobanya."Ada sesuatu dalam tatapan Sarah yang mengatakan bahwa dia tidak benar-benar mengerti, dan mungkin memang tak bisa. Dia hidup dalam ling

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   39| Apa yang Dicari Ryder?

    LILIANAAku melemparkan kentang yang sudah aku kupas ke dalam baskom berisi air bersih. Airnya memercik sedikit ke bajuku, tapi aku tidak peduli. Tanganku sudah mulai pegal, tapi entah kenapa, pikiranku jauh lebih lelah.“Sarah…” gumamku akhirnya. “Aku sulit menerima ceritamu tentang Ryder. Maksudku… aku jarang melihat kebaikan hatinya.”Sarah tidak langsung menjawab. Dia sibuk memotong wortel, mata tajamnya fokus ke talenan, seolah sayuran itu menyimpan jawaban hidup. Lalu, pelan-pelan dia menggumam, “Oh, itu…”Aku mengangkat alis, menunggu.“Dia hanya masih belum bisa melepaskan kematian kakek dan adik perempuannya,” lanjut Sarah. “Mereka meninggal saat konflik perebutan tanah di Hutan Merah. Saat itu... keluarga kami benar-benar di ujung tanduk.”Aku mendadak diam. Jantungku terasa melambat.“Waw,” gumamku. “Apakah sang kakek adalah panutan dalam hidupnya?”Sarah mengangguk pelan. “Ya. Ryder sangat mengidolakan kakeknya. Tapi tidak dengan ayahnya. Mereka hampir selalu bertengkar… t

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   38| Hatiku yang Koyak, Bukan Kemeja

    LILIANA"Kami tidak punya bayi," kataku nyaris berbisik, penuh kemarahan, menatap mata Ryder Black yang menyala seperti bara api yang siap meledak. Nadaku tenang, tapi tajam, seperti belati yang menyayat pelan."Jika kau melakukannya—menyakiti anak-anak itu di panti asuhan—aku akan pastikan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri."Kali ini aku tidak main-main. Tidak sedang melontarkan ancaman kosong. Aku sungguh-sungguh. Anak-anak di panti itu adalah bagian dari hidupku, satu-satunya cahaya kecil di tengah reruntuhan kehidupanku. Jika ada yang berani menyentuh mereka, aku akan berubah menjadi sesuatu yang bahkan aku sendiri tak kenal.Ryder mengalihkan pandangannya. Mata yang tadi berkobar itu meredup. Ada sesuatu yang mengendap di balik sorotnya—penyesalan, mungkin. Atau sekadar frustrasi."Aku tidak sehina itu," gumamnya akhirnya, dengan suara parau, seperti berbicara kepada dirinya sendiri. "Aku hanya... mara

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   37| Aku Menikmati Ketegangan di Antara Kami

    LILIANAPondok itu menjadi sunyi. Suara anak-anak yang bermain terdengar dari kejauhan, bercampur dengan gemericik air terjun yang terbawa angin. Sesekali terdengar bunyi palu, dan gonggongan anjing dari desa. Namun semua itu seperti dunia lain. Dunia yang jauh, terpisah dari ruang sunyi yang kini hanya berisi aku dan Ryder Black.Ketegangan di antara kami menebal seperti kabut pagi di lembah. Aku tak sanggup lagi menahan diam ini. Sejak meminta rekan-rekannya untuk pergi, Ryder hanya memintaku tetap tinggal. Tanpa penjelasan. Tanpa tujuan yang jelas. Hanya tatapan yang dingin, penuh perhitungan, dan membuatku tak tenang.“Jika tak ada yang ingin kau katakan, aku sebaiknya pergi,” kataku akhirnya, melangkah menuju pintu.Langkahku belum mencapai setengah ruangan ketika suara langkah cepat menghentikanku. Ryder. Tubuh tinggi dan tegap itu bergerak cepat, menghampiriku. Dia berdiri di hadapanku hanya dalam satu kedipan mata.&nbs

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   36| Kau Tidak Pernah Mendengar Penjelasanku

    LILIANA“Aku sudah sangat lelah dengan segala dramamu untuk kabur,” sindir Ryder, lalu melemparkan bantal ke lantai di depanku. “Gunakan saja selimut yang dibawa Serina tadi.”Aku tidak menjawab. Aku hanya menatapnya tajam, lalu dengan susah payah berbaring di lantai kayu dingin itu. Punggungku sakit, tanganku pegal karena posisi yang tak nyaman. Tapi bukan itu yang membuatku sulit tidur.Yang membuatku gelisah... adalah suara itu.Gemerisik kain. Bunyi sabuk dilepaskan. Suara kaus yang diseret melewati kepala. Aku menahan napas.Apa Ryder sedang... melepas pakaiannya?Wajahku langsung panas. Aku tahu aku seharusnya tidak peduli. Aku tahu aku seharusnya tak memikirkan hal lain selain kabur dari sini. Tapi aku tetap mencuri-curi dengar.Aku ingin membuka mata. Sekilas saja. Melihat, hanya sedikit saja.Namun suara langkah kakinya mendekat membuatku langsung pura-pura tertidur. Napas kuatur sedemikian rupa. Jantungku berdegup kencang.Dia berhenti di sampingku. Aku bisa merasakan tatapa

  • Diculik Musuh Mantan Suamiku   35| Tidur di Lantai atau di Ranjang?

    LILIANAMalam itu terasa dingin meski api di perapian pondok masih menyala. Kabut tipis menggantung di luar, seolah-olah ikut menyembunyikan dosa-dosa yang belum sempat terbongkar.Aku mencoba mendorong dadanya. Tapi dia terlalu kuat, dan aku terlalu lemah dalam pelukannya.“Lepaskan aku, Ryder!” desisku, separuh panik, separuh muak.Tangannya menelusuri pinggangku dengan perlahan, seolah menandai wilayah kekuasaannya. Sentuhan itu membuat tubuhku tegang, tidak karena gairah, tapi karena jijik dan ketakutan. Getar tangannya terasa dingin di kulitku, menciptakan gelombang mual dalam perutku.“Aku tidak melakukannya! Aku bukan pelacur!” teriakku putus asa.Tapi memang itu kabar yang beredar. Bahkan dimuat dalam laporan berita khusus untuk istri-istri pria ternama. Nama dan wajahku terpampang jelas di layar, disandingkan dengan judul yang membuat semua orang jadi menyalahkanku atas perceraianku dengan Ethan tiga tahun lalu. Gosip yang terlalu sempurna untuk dipercaya, terlalu keji untuk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status