Share

Bab 16

Author: Aku Mau Minum Air
"Kenapa kamu bawa orang sebanyak itu?" Mata Wandy berkedip-kedip ketakutan.

Sialan, padahal sudah sepakat duel satu lawan satu. Sekarang, dia malah membawa segerombolan pengawal. Sungguh tidak sportif!

Meskipun Wandy memaki-maki dalam hati, saat ini dia tidak punya pilihan selain menghadapi mereka dengan nekat. Bagaimanapun, dia tidak boleh dipermalukan di hadapan wanita idamannya.

"Kepung mereka semua!" perintah Aidan sambil mengayunkan tangannya. Selanjutnya, sekelompok pengawal langsung mengepung Wandy dan yang lainnya.

"Apa yang kalian lakukan? Kuperingatkan kalian jangan berbuat curang. Ayahku adalah Direktur Perusahaan Farmasi Yohan, Elwin Yohan!" Ketika melihat situasi yang tidak menguntungkan ini, Wandy segera menyebutkan identitasnya.

Dia berencana menggunakan reputasi ayahnya untuk menakut-nakuti orang-orang ini.

"Cih! Apa hebatnya Elwin?" salah satu pengawalnya berkata, "Kamu tahu siapa yang berada di sebelahku ini? Dia adalah putra Tuan Adi! Tuan Muda dari Grup Prosper."

Ucapan ini sontak membuat orang-orang di sekitarnya gempar.

"Tuan Adi? Maksudnya Adi Devano, Bos di dunia mafia Kota Easton?"

"Siapa lagi selain Tuan Adi yang itu?"

"Malang sekali orang itu, malah menyinggung anak Tuan Adi. Sepertinya, dia akan berakhir tragis hari ini!" bisik para penonton di sekitar mereka dengan ketakutan.

"Kalian ... kalian adalah orang-orang Tuan Adi?"

Setelah tertegun sejenak, Wandy langsung panik.

Adi Devano adalah seorang tokoh terkenal yang sangat berpengaruh di Kota Easton. Kekuasaannya hanya berada di bawah Tiga Bos Besar.

Dia sangat beringas dan kejam. Selain itu, dia juga memiliki ratusan pengikut yang sering terlibat dalam kasus penipuan dan pemerasan.

Mendengar namanya, semua orang pasti akan merasa ketakutan. Siapa pun yang menyinggung Tuan Adi, pasti tidak akan berakhir dengan baik. Hari ini Wandy benar-benar sedang sial!

"Gimana? Bukannya tadi kamu sangat sombong? Sekarang sudah bisa takut, ya?" ujar Aidan sambil mendekatinya dengan raut wajah sadis.

"Kak, cuma salah paham, kok. Semua ini hanya salah paham." Wandy memaksakan senyuman dengan wajah memelas.

"Salah paham? Persetan dengan salah paham!" bentak Aidan dengan murka. Dia mengangkat tangan dan menampar wajah Wandy dengan keras.

Plak! Plak!

Begitu suara tamparan yang keras itu terdengar, terlihat bekas telapak tangan yang jelas di wajah Wandy.

Wandy tidak berani marah, dia hanya bisa memaksakan senyuman sambil berkata, "Kak, ayahku berhubungan baik dengan Tuan Adi. Beri aku sedikit kelonggaran, anggap saja masalah ini selesai begitu saja. Besok aku akan mengadakan jamuan untuk menebus kesalahanku padamu."

"Kelonggaran? Memangnya siapa kamu berhak meminta kelonggaran dariku?" Aidan mengacungkan jarinya dan menekan dahi Wandy dengan keras. Setiap kali dia menekan dahi Wandy, pria itu langsung mundur satu langkah.

Pada saat ini, sikap Wandy langsung berubah menjadi pengecut. Dia sama sekali tidak berani berkata apa-apa.

"Hei! Dasar preman, apa hebatnya kalian beramai-ramai menindas satu orang?" Pada saat ini, Julie yang berada di belakang mereka tidak bisa lagi menahan diri.

"Kenapa? Sepertinya kamu nggak terima?" Aidan mendorong Wandy dengan kasar, lalu tersenyum nakal mendekati dua wanita itu.

"Kuperingatkan ya, ini adalah wilayah Keluarga Caonata. Sebaiknya kamu jangan bertindak sembarangan di sini!" ancam Julie dengan nada tegas.

"Keluarga Caonata? Memangnya kenapa? Kamu pikir aku takut?" Aidan tertawa sinis dan melanjutkan, "Selain itu, kalian duluan yang memulai perkelahian. Aku hanya membela diri, apa yang bisa dilakukan Keluarga Caonata terhadapku?"

"Kamu ... kamu nggak usah banyak omong kosong!" Julie mulai panik.

"Huh! Sepertinya, kamu belum paham situasinya? Kalau begitu, biar orang-orangku yang akan memberi pelajaran kepadamu!" Aidan memberi isyarat dengan tangannya, lalu muncul dua pengawal yang tampak bengis.

"Hentikan!" Tiba-tiba, Ariana maju dan berkata dengan nada dingin, "Masalah ini nggak ada hubungannya dengan dia. Lepaskan dia!"

"Kalau nggak ada hubungan dengannya, berarti ada hubungannya denganmu, dong?" Aidan tersenyum dengan ekspresi jahat dan berkata, "Nggak masalah kalau mau lepaskan dia. Tapi, kamu harus melayaniku dengan baik malam ini. Kalau aku merasa nyaman, semuanya jadi mudah dibicarakan."

"Nggak tahu malu!" Ariana kembali melayangkan sebuah tamparan.

Namun, kali ini tangannya ditahan oleh Aidan. "Jalang sialan! Kamu masih berani memukulku? Ikat dia!"

"Baik!" ujar beberapa pengawal sambil melangkah maju untuk menahan Ariana.

"Berengsek! Lepaskan Bu Ariana!" Ketika Julie baru hendak maju untuk melindunginya, dia ditendang oleh Aidan hingga tersungkur di tanah.

"Tuan Wandy ... tolong selamatkan Bu Ariana!"

"Tuan Wandy, kumohon selamatkan Bu Ariana!" Julie berusaha bangkit, tetapi dia merasa kesakitan dan hanya bisa meminta tolong kepada Wandy.

"Aidan, mari kita bicarakan masalah ini dengan baik. Kenapa kamu harus perhitungan dengan dua wanita ini?" bujuk Wandy.

"Dasar bajingan! Urusanku denganmu saja masih belum selesai, kamu malah berani sok jadi pahlawan?" maki Aidan dengan kesal.

"Bukan begitu, maksudku ... kita bicarakan baik-baik saja, tidak perlu bersikap kasar," ujar Wandy berusaha tersenyum.

"Persetan!" Aidan menampar Wandy hingga terjatuh ke tanah. "Kalau berani bicara lagi, akan kubunuh kamu!"

Wandy langsung menciut dan tidak berani bersuara lagi. Wanita idamannya memang penting, tetapi nyawanya lebih penting. Dia tidak perlu menyinggung Tuan Adi yang terkenal dengan kekejamannya itu demi seorang wanita.

"Huh! Kukira kamu pemberani, ternyata cuma seorang pengecut!" Aidan kembali mengejeknya, "Aku benar-benar nggak mengerti kenapa wanita secantik itu bisa tertarik pada seorang pengecut sepertimu!"

Wandy hanya mengedipkan mata, berpura-pura tidak mendengarnya.

"Jangan lama-lama, cepat bawa wanita ini pergi. Malam ini, aku mau bersenang-senang sampai puas!" Aidan mengayunkan tangannya dan bersiap-siap untuk pergi bersama Ariana yang sedang terikat.

"Tuan Wandy, cepat selamatkan Bu Ariana!" teriak Julie.

Namun, Wandy tidak memberikan reaksi apa pun. Dia hanya menundukkan kepala dan terdiam. Sikap pengecutnya ini membuat semua orang menggelengkan kepala.

Semua orang mengira Wandy akan berani menyelamatkan Ariana. Namun, tampaknya pria itu tidak punya keberanian seperti itu.

Ketika semua orang berpikir bahwa Ariana akan dilecehkan malam itu, tiba-tiba muncul sebuah sosok di hadapan Aidan dan berkata, "Kamu tidak boleh menyentuh wanita ini."

"Kenapa? Kamu juga mau sok jadi pahlawan? Memangnya kamu mampu?" ujar Aidan sambil tertawa sinis.

"Selagi masalah ini belum menjadi makin besar, sebaiknya kamu lepaskan dia," lanjut pria itu.

"Hehe ... kenapa kalau aku nggak mau melepaskannya?" balas Aidan.

"Kalau kamu tidak mau melepaskannya, kamu akan mati!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Samsul Huda
kok ke kunci... kok mbalek ke awal... capek admin gak profesional... maless bacanya.. kalau gini gak mau baca novel lagi.
goodnovel comment avatar
Samsul Huda
kok malah kembali ke awal... ini ceritanya ya apa... admin gak jelas.
goodnovel comment avatar
Untung
terkunci gk bisa liat kelanjutannya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2693

    Sekarang, mereka hanya berharap bisa membawa sedikit perbekalan dan mencoba mencari jalan keluar lain di dalam gua. Meskipun harapannya kecil, itu tetap lebih baik daripada terus maju di jalan yang mereka tahu pasti menuju kematian.Wajah Logar tampak kelam. Dia mengepalkan tangan, ingin membentak para bawahan. Namun, ketika melihat ketakutan yang hampir membuat gila di mata para saudara seperjuangan yang dulu bertarung bersamanya, kata-kata yang sudah sampai di tenggorokan akhirnya dia telan kembali.Bukankah dia sendiri juga takut? Hanya saja, rasa tanggung jawab dan kesetiaan membuatnya tak bisa mengucapkan apa pun.Zara merasa cemas sekaligus kesal. Dia mengentakkan kakinya. "Kalian ... gimana bisa kalian begitu? Putri nggak pernah memperlakukan kalian dengan buruk. Sekarang saat bahaya datang, kalian justru mau mundur?"Misandari menatap para pengawal yang kini menangis dan memohon di hadapannya. Hatinya seolah-olah diremas. Ada kekecewaan, ada hawa dingin yang menusuk. Namun, leb

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2692

    Peringatan yang ditinggalkan Yudha membuat suasana di dalam gua semakin menekan. Proses pembagian perbekalan tidak lagi mengejutkan, hanya tersisa kehati-hatian.Air bersih dan bekal kering dibagi rata kepada setiap orang, sementara kotak berisi pil penyembuh luka dijaga langsung oleh Misandari, untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.Setiap orang terdiam, mengunyah bekal hambar itu dengan ekspresi kosong. Rasanya seperti mengunyah lilin.Di sudut gua, dua pengawal yang terluka paling parah bersandar di dinding batu. Wajah mereka pucat pasi.Salah satunya yang bagian dadanya terluka oleh bayangan kabut memang sudah dibalut, tetapi aura kematian masih terus menjalar pelan. Napasnya lemah dan terputus-putus, jelas sudah di ambang ajal.Yang satu lagi kehilangan satu lengan. Walaupun pendarahan sudah berhenti, rasa sakit yang hebat dan kehilangan darah membuat pikirannya kabur. Sesekali dia mengerang lirih tanpa sadar.Pemandangan ini seperti duri yang menusuk mata para penyinta

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2691

    Di bawah pimpinan Luther, para pengawal yang selamat dan Misandari serta Zara mulai menyelam satu per satu ke dalam air dingin itu. Mereka berenang menyusuri lorong bawah air yang gelap itu, menuju ke arah yang tak diketahui. Lorong itu ternyata tidak begitu panjang, hanya sekitar 60 meter lebih panjangnya.Tak lama kemudian, terlihat cahaya yang samar-samar di depan Luther dan yang lainnya. Mereka segera berenang lebih cepat, lalu menembus sebuah lapisan air tipis dan satu per satu muncul ke permukaan. Pemandangan yang terlihat di depan mereka adalah sebuah gua besar yang terbentuk secara alami.Banyak stalaktit yang tergantung di langit-langit gua dan menyinari seluruh gua itu. Di tengah gua itu, terdapat sebuah kolam yang sepertinya terhubung dengan kolam tempat Luther dan yang lainnya datang tadi. Tumbuh lumut-lumut bercahaya dan tanaman kecil yang aneh di sekeliling gua, sedangkan udaranya dipenuhi dengan aroma lembut yang menenangkan jiwa seperti cendana.Namun, yang paling menge

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2690

    Boom!Terdengar dentuman keras bergema dari arah celah batu tempat rombongan masuk. Tanah di bawah kaki mereka bergetar dan pecahan batu kecil pun mulai berjatuhan dari dinding tebing."Ada apa ini?" seru kapten pengawal dengan ekspresi cemas dan menatap ke arah pintu masuk celah.Semua orang melihat jalan masuk di celah tadinya cukup untuk dilewati satu orang itu. Namun, entah sejak kapan jalan itu sudah tertutup sebongkah batu raksasa dengan rapat, seolah-olah ada tangan raksasa tak terlihat yang menutup jalan keluar mereka dari luar."Gawat! Jalan keluar kita sudah tertutup!" seru seorang pengawal yang segera maju dan mendorong batu itu sekuat tenaga, tetapi batu itu sama sekali tidak bergerak dan beratnya sangat tidak masuk akal.Semua orang langsung panik dan maju untuk mencoba menebas batu itu dengan pedang atau kapak mereka, tetapi hanya tersisa beberapa goresan putih di permukaannya. Batu besar itu jelas bukan benda biasa karena ada semacam segel atau larangan yang tertempel di

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2689

    Seiring dengan lenyapnya Mirava, gelombang energi aneh terakhir di lembah itu akhirnya benar-benar menghilang.Orang-orang yang baru saja selamat dari bencana itu akhirnya perlahan-lahan membuka mata mereka dan melepaskan tangan mereka yang menutup telinga. Melihat pemandangan gersang di sekeliling yang nyata sambil mengingat kembali apa yang baru saja terjadi, mereka merasa seolah-olah baru saja melewati satu kehidupan.Beberapa pengawal yang terluka duduk lemas di tanah dengan napas terengah-engah dan ekspresi yang masih ketakutan.Saat mendekat dan melihat wajah Luther yang pucat, Misandari bertanya dengan khawatir, "Luther, kamu baik-baik saja?"Luther menggelengkan kepalanya sambil menatap ke arah tempat Mirava lenyap. "Nggak apa-apa, hanya saja kesadaran ilahiku terkuras cukup banyak. Tubuh aslinya sudah terluka, jadi dia harusnya nggak berani kembali lagi untuk saat ini."Zara yang masih merasa takut pun berkata sambil menepuk dadanya. "Menakutkan sekali. Ilusinya nggak bisa dia

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2688

    "Zara! Ini aku! Tenanglah!"Misandari menahan dorongan kuat untuk mendorong musuh di depannya, lalu menggenggam erat pergelangan tangan Zara sambil berteriak keras.Kekuatan spiritualnya lebih tinggi, pikirannya pun lebih teguh. Dia masih bisa mempertahankan seberkas kejernihan. Namun, ilusi di hadapannya tetap mengguncang jiwanya dengan dahsyat.Luther menatap tim yang mulai kacau, keningnya berkerut dalam.Ilusi Mirava ini memang rumit dan berbahaya. Dia bukan hanya mampu menciptakan ilusi lingkungan berskala luas, tetapi juga menanamkan bayangan hati yang berbeda di benak setiap orang, membuat mereka sulit bertahan.Jika ini terus berlanjut, tanpa Mirava turun tangan pun, mereka akan saling membunuh dengan tangan sendiri.Luther kembali melepaskan kesadaran ilahinya, tetapi kali ini efeknya jauh berkurang. Kekuatan ilusi Mirava melekat erat pada batin setiap orang, seperti duri dalam daging. Serangan kesadaran yang luas tak cukup kuat untuk mencabutnya sepenuhnya."Tutup mata kalian

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status