Share

Bab 43

Umi Fatimah dan Ustad Hafiz pun sempat tertegun sebentar melihat adanya Bang Raka. Namun, beliau langsung tersenyum sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.

"Umi, ini sahabat Abang saya. Baru saja datang dari Jakarta."

"Bang, ini Umi Fatimah sama anaknya, Ustad Hafiz. Pemilik Pesantren Al-Huda."

Umi Fatimah, Ustad Hafiz dan Bang Raka sama-sama menganggukkan kepala sambil tersenyum.

"Silakan duduk, Umi, Ustad. Maaf, saya tinggal ke belakang sebentar."

Umi Fatimah dan Ustad Hafiz pun duduk di sofa bersisian. Sementara aku berlalu ke dapur.

"Ada tamu, ya, Nay?" tanya Ibu yang sedang menyiapkan makan siang saat aku menuangkan air putih ke dalam dua gelas air.

"Iya, Bu. Ada Umi Fatimah sama Ustad Hafiz."

"Tumben, ada apa, ya?"

"Enggak tau, Bu. Naya kan udah lama nggak ikut pengajian. Ribet sama Syafea. Ya sudah, Naya ke depan dulu."

Aku pun kembali ke ruang tamu sambil membawa baki berisi dua gelas air putih.

"Silakan diminum, Umi." Aku menyimpan gelas itu di meja di hadapan Umi Fatimah da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status