مشاركة

Percaya Rumor

مؤلف: Caramelly
last update آخر تحديث: 2025-09-26 17:05:53

Celyna memutar matanya tampak kesal. Caelan bangkit, dan turun dari tempat tidur. Lalu menoleh ke samping.

“Mau mandi bersama?” ajak Caelan.

Wajah Celyna mendadak merona. “Tidak.”

Caelan menatapnya sesaat, sebelum akhirnya dia masuk ke dalam kamar mandi. Celyna menghela napas. Lalu tidak lama, dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Caelan yang berada di ruangan kaca melambaikan tangannya.

Celyna tidak menanggapi. Setelah keluar dari kamar mandi, Celyna mengambil pakaian baru dan memakaikannya. Namun, sesaat kenangan hangat itu membuat Celyna geleng kepala.

Dia turun ke bawah, kembali ke ruang makan dan melihat dapur, meja makan berantakan.

“Oh Tuhan, Celyna. Bisa-bisa kau sampai—”

Celyna merasa malu kepada dirinya sendiri. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Ia buru-buru memunguti pakaian miliknya dan pakaian milik Caelan. Saat Celyna hendak naik ke atas tangga Caelan berdiri di atas sana menatapnya.

Handuk melilit pinggangnya, rambutnya
استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق
الفصل مغلق

أحدث فصل

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Kesempatan

    “Kalian?”Suara Laras terdengar berat, Celyna menatap neneknya dengan mata yang mulai berembun. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan gemetar di suaranya.“Nenek…,” ucapnya pelan, “aku tidak ingin berbohong lagi. Iya, kami… kami memang sudah saling mengenal sejak di London.”Laras membeku. Sorot matanya perlahan meredup, seperti seseorang yang baru saja menyingkap tirai masa lalu dan menemukan sesuatu yang terlambat ia sadari.“Jadi,” bisiknya nyaris tak terdengar, “pria ini kekasihmu yang pernah ingin kamu kenalkan padaku di masa lalu?”“Ya, itu saya,” sela Caelan lembut. “Satu lagi, maaf karena saya menyamar sebagai Kaizen saat itu. Saya tidak bermaksud menipu Anda, atau siapa pun. Tapi saya ingin melihat Celyna tanpa tekanan, tanpa semua kebohongan yang mengelilingi hidupnya.”Ruangan itu mendadak hening. Celyna menunduk, air mata jatuh lagi.“Kenapa kalian tidak mengatakan ini sejak dulu?” suara Laras terdengar lirih, namun menusuk. “Kenapa harus sekarang, setelah semuanya

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Yang Paling Menyakitkan Di dunia ini

    “Jadi benar dia di sana?” tanya Maura masih terkejut.“Ya,” jawab Davis pelan, sorot matanya memiliki makna tersembunyi. “Aku akan membawanya pulang bersama dengan ibumu.”Maura menggeleng pelan. “Tapi kamu tidak perlu ke sana sekarang. Belum saatnya.”“Belum saatnya?” Davis menatap tajam. “Sudah berapa kali kamu bilang begitu, Maura? Sampai kapan kita akan diam, sementara semuanya diatur tanpa kendali? Ibumu di sana, Celyna juga, dan kamu hanya bilang belum waktunya?”Maura menghela napas panjang. “Kamu tahu sendiri keadaan sekarang sedang rumit. Aku tidak ingin kalau kehadiranmu justru membuat keadaan tambah kacau. Ibu sedang tidak sehat, dan aku yakin Celyna pun belum siap bertemu.”Davis tersenyum miring. “Sejak kapan kamu peduli pada ibu dan anakmu, Maura?”Ucapan Davis menusuk hati Maura, membungkam mulutnya. Davis yang berdiri, tangannya mengepal erat.“Jika ibumu ada di sini, maka Celyna akan mengikutinya. Maura sadarlah, bukankah itu keinginan kita. Apa kamu sudah lupa? Denga

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Kamu Berhak Bahagia Celyna

    Celyna terpaku. Kata-kata neneknya menggema di kepalanya, membuat napasnya tercekat. “Aku sudah tahu semuanya…” kalimat itu terus berulang seperti gema yang tidak mau berhenti. Bersama detak jantungnya terus berpacu cukup kuat.“Nenek, maksud Nenek apa?” suara Celyna parau. Ia menggenggam tangan neneknya lebih erat, seolah takut kehilangan sesuatu yang tidak bisa ia pahami. Walaupun Celyna sudah mulai menebak kemana arahnya.Laras menghela napas panjang, matanya masih menatap keluar rumah sakit. Namun, sorot matanya merah seolah menahan tangis. “Celyna, kamu tidak perlu berpura-pura bahagia hanya untuk membuatku tenang. Aku sudah tahu, pernikahanmu dengan Kaizen telah berakhir. Aku juga tahu siapa yang kini bersamamu.”Tubuh Celyna menegang. Matanya membulat, dan seketika jantungnya berdetak semakin tak beraturan. Tubuhnya mendadak lemas. Hampir saja, napasnya seakan berhenti bersama dunia yang membeku.Mata Celyna memerah, menahan air mata.“Bagaimana Nenek tahu?” ucapnya lirih. “Ti

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Luka yang Tidak Bisa Disembuhkan

    Celyba tertegun, di bawah langit yang penuh bintang, di antara suara ombak yang datang dan pergi seperti. Celyna menarik napas pelan. Celyna memutar matanya menatap laut dan langit secara bergantian, matanya mulai basah. Namun, apa yang dirasakan Caelan sama dengannya. Ia juga sudah lama tidak sebahagia ini.“Cae…” suaranya lirih, hampir tenggelam dalam angin.Caelan yang duduk di sebelahnya, terus menatap wajah perempuan yang selalu dicintai, dirindukan olehnya. Perempuan yang selalu berusaha kuat, walaupun hati kecilnya terkadang rapuh.“Aku ingin kamu bahagia,” ucap Celyna tiba-tiba, suaranya bergetar, “Aku tidak ingin kamu menderita lagi karenaku. Aku ingin melihat kamu bahagia, tanpa dendam.”Caelan menatapnya lama, ia tidak langsung menjawab. Tapi ketika satu tetes air mata jatuh di pipi Celyna, ia segera menggenggam tangannya erat.“Jangan bicara begitu,” katanya pelan.Namun Celyna menggeleng, menatapnya dengan mata lembap yang menyimpan terlalu banyak luka dan cinta yang men

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Sebahagia Ini

    Pagi itu, suasana di ruang makan keluarga Diwangkara tampak sepi. Davis duduk seraya menatap tab di tangannya scroll berita tentangnya, dan berita tentang Celyna sudah tenggelam. Sementara Maura baru saja menaruh cangkir teh di hadapannya. Setelah Davis meletakan tab di meja sebelahnya, ia menatap istrinya.“Bagaimana dengan ibumu, apa dia sudah setuju?”“Tidak,” jawab Maura singkat.“Maura, aku sudah bilang. Lebih baik ibumu dibawa ke sini,” suara Davis tenang tapi tajam. “Aku ingin memastikan semuanya terkendali. Termasuk Celyna.”Maura menatapnya tanpa ekspresi. “Davis, dia lebih nyaman di sana. Dokternya tahu kondisinya. Ia sudah tahu mengenai perceraian Celyna, ia sudah cukup terguncang. Membawa Ibu ke sini hanya akan membuat kondisinya semakin buruk.”“Aku tidak peduli,” sahut Davis cepat. “Justru itu tujuanku, aku ingin memastikan dia tidak berbuat macam-macam. Kalau neneknya di sini, dia tidak akan sebebas itu. Dia tidak akan menentangku lagi.”Maura mendesah, menunduk. “Kamu

  • Dimanjakan Sentuhan Panas Adik Ipar    Membawamu Dalam Kehancuran

    Celyna menatap wajah Caelan lama, seolah mencari sesuatu di matanya. Ia bisa melihat dengan jelas, ada keyakinan atau mungkin keberanian yang belum sepenuhnya ia punya. Tapi bibirnya hanya bergerak pelan tanpa suara.Ia tahu, tidak ada janji yang mudah kali ini. Di balik setiap kata ‘bersama’ yang diucapkan Caelan, ada risiko yang bisa mengubah segalanya. Celyna menunduk, memejamkan mata, menahan napas yang terasa sesak. Ia tidak ingin Davis menggunakan kelemahan Caelan untuk menjadikan dirinya sebagai alat transaksi.Ia tahu Davis sangat serakah. Celyna bahkan baru tahu baru-baru ini kalau keluarga Diwangkara dan Kendrick begitu

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status