Share

Bab 19 : Rasa Sakit Ku

“Anisa, bagaimana jika kita membuat kesepakatan?” tanya Marwah.

Aku pun dengan malas tetap mendengarkan apapun yang dia katakan, selagi aku masih bisa mendengar tentu saja tidak akan aku abaikan siapapun yang tengah berbicara denganku.

“Bisakah kita membuat kesepakatan ini tanpa diketahui oleh siapapun kecuali kita berdua?” tanya Marwah lagi.

Aku pun mengangguk, “Iya, katakan apa kesepakatan yang kamu inginkan?”

“Jangan saling bermusuhan ketika kita hidup bersama seperti sekarang, apapun yang terjadi, kita harus bisa adil seperti yang akan dilakukan oleh Gus,” jawab Marwah dengan tatapan yang serius.

“Jadi, maksud kamu ... aku harus bisa ikhlas dimadu seperti ini, begitu?!” Aku benar-benar tidak habis pikir.

“Aku hanya ingin kita berdamai dan nggak ada permusuhan, maka semuanya akan baik-baik saja,” cicitnya.

Seolah-olah dia lah yang sudah menentukan takdir seseorang yang ada dimuka bumi ini, begitu yakin dirinya mengatakan semuanya akan tetap baik-baik saja, padahal dia sendiri sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status