Dinikahi Tuan Mafia

Dinikahi Tuan Mafia

By:  Rumima   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
215views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Andreas, seorang duda tampan dan kaya raya. Dia sudah bercerai sebanyak tiga kali karena ulah putra semata wayangnya. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang penari striptis di sebuah club malam. Andreas pun memutuskan untuk menikahinya secara kontrak. Lantas apa yang membuat Andreas ingin menikah kontrak dengan seorang penari striptis?

View More
Dinikahi Tuan Mafia Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
8 Chapters
Bab 1
Sophia memasuki rumah sakit dengan guratan wajah khawatir. Baru saja dia mendapatkan kabar dari pihak rumah sakit perihal biaya pengobatan putranya sudah membengkak. Jika tak segera melunasinya, maka pengobatan putranya akan dihentikan hari itu juga. Dimana putranya sedang mengidap kanker darah (leukemia)."Dok, beri saya kesempatan selama seminggu. Saya janji akan segera melunasinya." Sophia terus memohon-mohon kepada dokter yang menangani putranya.Sang dokter cuma menghela nafas berat sambil mengusap keningnya. Dia hanya menjalankan segala aturan dari rumah sakit, jika tak melaksanakannya maka konsekuensinya kembali pada dirinya sendiri."Hufff... baiklah, aku memberimu waktu dalam seminggu.""Baik, dok. Terima kasih, dok" ucapnya penuh syukur. Sophia merasa lega setelah diberi waktu selama seminggu untuk melunasi biaya pengobatan putranya. Sophia akan lebih giat lagi bekerja demi mendapatkan pundi-pundi uang untuk biaya pengobatan putranya, termasuk bekerja paruh waktu dan menja
Read more
Bab 2
Kenzo mulai melanjutkan perjalanannya, namun baru beberapa langkah, sebuah bus berhenti di depannya. Wajahnya yang terlihat polos perlahan celingak-celinguk melihat ke kiri dan ke kanan, hingga senyuman tipis menghiasi bibir mungilnya melihat nenek tua berjalan menggunakan tongkat mendekati bus. Rupanya nenek tua itulah yang memberhentikan bus tersebut, pikirnya.Seketika bohlam lampu merah menyala-nyala di atas kepala anak laki-laki berwajah tampan dan menggemaskan itu, karena hal itu menandakan bahwa Kenzo memiliki sebuah ide yang cemerlang.Dengan penuh kecerdikan Kenzo lekas mendekati nenek tua tersebut, kemudian berjalan di sampingnya seolah-olah dirinya adalah cucu dari nenek tua itu.“Sini nenek, biar Kenzo bantu ya!” ucapnya penuh perhatian. Sementara itu, si nenek tua yang sudah pikun sama sekali tak mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh bocah menggemaskan yang membantunya naik ke atas bus."Terima kasih, nak!" ucap nenek tua itu setelah berhasil duduk di kursi penumpan
Read more
Bab 3
Sementara itu, Kenzo bersama Sophia baru saja sampai di tempat pemakaman mendiang sang mommy. Sophia sampai dibuat bertanya-tanya mendatangi sebuah tempat pemakaman yang begitu bersih dan dijaga beberapa penjaga.Baru kali ini dia mendatangi tempat pemakaman seperti itu, biasanya hanya tempat pemakaman umum yang sering dia datangi ketika mengunjungi mendiang sang suami dan juga kedua orang tuanya."Akhirnya kita sampai di rumah mommy." ucap Kenzo tersenyum melihat kuburan mendiang mommy nya.Deg!Seketika mata Sophia berkaca-kaca, bahkan mendadak ulu hatinya terasa peri mendengar penuturan anak laki-laki yang ditolongnya. Rupanya disinilah rumah mendiang sang ibu Kenzo.Tiba-tiba saja Sophia langsung berhambur memeluk tubuh mungil Kenzo. Sungguh dia begitu kasihan kepadanya. Dia pun kembali teringat dengan orang-orang yang disayanginya yang sudah tenang di alam sana."Tante baik, ayo. Mommy pasti senang melihatmu berkunjung kesini" ucap Kenzo antusias, membuat lamunan Sophia terbuyark
Read more
Bab 4
"Mommy, maafin Noah ya, karena selama ini Noah selalu merepotkan, mommy" ucap Noah sambil memeluk erat tubuh ibunya seolah hari ini menjadi terakhir kalinya dia memeluk ibunya."Tidak sayang, Noah tidak pernah merepotkan, mommy. Justru Noah penyemangat mommy, kesayangan mommy dan kebahagiaan mommy" sahut Sophia tersenyum lalu mencium puncak kepala putranya dengan penuh kasih sayang."Kalau Noah sudah pergi, siapa yang akan menjadi penyemangat mommy, kesayangan....""Jangan katakan seperti itu sayang, kau pasti sembuh, percayalah....karena mommy sudah menjadi ibu peri untukmu." ucap Sophia dengan mata berkaca-kaca sambil menangkup wajah putranya yang tampak tirus bahkan rambutnya sudah rontok akibat ganasnya penyakit kanker yang dideritanya."Kalau begitu, Noah mau menunjukkan keinginan Noah untuk saat ini. Bisakah mommy mengabulkan segala permintaan Noah?" ucap Noah tersenyum sambil menyentuh pipi ibunya."Tentu sayang" sahutnya dengan anggukan kepala.Dengan senangnya Noah menunjukka
Read more
Bab 5
Sophia berkali-kali menghembuskan nafasnya dengan kasar melewati lorong rumah sakit. Dia merasa tenang habis menjenguk putranya dan akan kembali lanjut bekerja paruh waktu. Diluar dugaan tampak sekelompok pria bertubuh tegap dengan setelan jas hitam berjalan beriringan dari arah yang berlawanan. Mereka semua terlihat garang menatap sosok objek yang menjadi buruannya sudah di depan mata.Sementara itu, Sophia sama sekali tidak menyadari akan situasi di sekitarnya, dimana marabahaya sedang mengintainnya saat ini tanpa memiliki persiapan.“Cepat tangkap wanita itu” perintah salah satu dari mereka dan sepertinya bos dari kelompoknya.Seketika para pria bertubuh tegap langsung menghadang Sophia. Bahkan mereka tak memberikan celah sedikitpun bagi Sophia untuk kabur dari tempat tersebut.“Siapa kalian!” Sophia tampak waspada melihat orang-orang yang sedang menghadangnya. Sejujurnya dia mulai panik melihat mereka semua.“Bawa dia!” ucap pria berambut ikal dengan tato dilehernya menatap tajam
Read more
Bab 6
“Aku ingin kau melayaniku!" bisik Andreas sambil meniup daun telinga Sophia, membuat Sophia langsung membulatkan kedua matanya."A-apa maksudmu tuan? tolong, turunkan aku" ucap Sophia dengan kesalnya sembari memalingkan wajahnya. Ingin rasanya dia menonjok wajah Andreas sambil mencaci maki, agar pria brengsek itu tak lagi berbuat semena-mena terhadapnya.Jujur saja dia sangat kesal mendengar ucapan Andreas yang tiba-tiba ingin menidurinya. Ditambah posisinya saat ini berada di pangkuan pria brengsek itu. Jalan satu-satunya yang bisa dia lakukan hanya berpura-pura tak mendengar ucapan Andreas."Kau ingin mendengar ucapanku sekali lagi?" tanya Andreas sambil menyentuh dagu Sophia agar pandangan mata mereka bertemu, sedang kedua tangannya memegang erat pinggang ramping Sophia."Tidak!" protes Sophia sambil mengepalkan tangannya. Namun, secepat kilat Sophia menarik senyuman manis di sudut bibirnya setelah melihat raut wajah Andreas berubah masam."Emm...bisakah kita bicara baik-baik tuan
Read more
Bab 7
"Bereskan wanita itu" ucap Andreas kepada bodyguardnya."Baik tuan" sahut salah satu bodyguard yang bersama putranya.Seketika kedua bodyguard yang selalu mengawal Kenzo melangkah cepat mendekati Sophia. Namun lagi-lagi mereka didahului oleh Kenzo yang sangat aktif. Pasalnya anak balita itu ingin melihat langsung wajah wanita yang kembali bersama ayahnya."Tante baik!" ucap Kenzo dengan mata melebar melihat wanita yang pernah menolongnya.Sementara Sophia yang berusaha untuk bangkit langsung mengalihkan pandangannya kearah anak kecil yang baru saja memanggilnya Tante baik.Ingatannya kembali berputar beberapa hari ini guna mengingat wajah anak tampan itu, hingga senyuman tipis menghiasi wajah Sophia setelah berhasil mengingat wajah anak kecil yang pernah ditolongnya."Hai Kenzo" panggil Sophia sambil tersenyum tipis."Kenapa Tante baik berada di ruangan Daddy?" tanya Kenzo dengan penuh selidik. Kenzo bahkan memperhatikan penampilan Sophia yang tampak sedikit berantakan.Sophia menjadi
Read more
Bab 8
Sebuah mobil sport berwarna hitam berhenti tepat di depan kantor pencatatan sipil. Dari beberapa menit yang lalu sang pengendara mobil tak kunjung turun."Daddy, mommy, kita sudah sampai. Ayo resmikan hubungan kalian dengan cara menikah." ucap anak kecil dengan antusiasnya dalam mobil tersebut. Seolah-olah anak kecil itu sangat paham betul tentang yang namanya pernikahan, lebih tepatnya hubungan dalam berumah tangga.Kenzo pengen Tante baik yang jadi mommy Kenzo. Jangan sampai Daddy dideketin lagi nenek sihir kayak dulu. Batinnya tersenyum tipis, anak kecil itu tidak lain adalah Kenzo.Setelah sekian lama menginginkan seorang ibu, akhirnya Kenzo menjatuhkan pilihannya pada wanita yang dia panggil Tante baik yang sempat menolongnya tempo hari.Banyaknya wanita cantik yang mendekati ayahnya, termasuk dua wanita cantik yang sempat menikah dengan ayahnya, tak sekalipun dia menyetujui apalagi merestui hubungan ayahnya dengan sosok wanita yang pernah menjadi ibu sambungnya itu.Bahkan Kenz
Read more
DMCA.com Protection Status