Share

Dinikahi untuk diduakan
Dinikahi untuk diduakan
Penulis: fitrik13

Bab 1 Suami sempurnaku

 

“Allahu akbar Allahu akbar ....” suara adzan subuh membangunkanku ,

“Alhamdulillah Sudah hari ke 9,“ gumamku , ini adalah hari ke sembilan aku bangun tanpa melihat suami ku disampingku.

“In shaa Allah tinggal 1 hari lagi, bismillah aku bisa“ sambil beranjak bangun untuk menunaikan solat subuh.

Syafia putri sulungku terbangun dan menghampiriku.

“Mi, abi kapan pulang ? fia kangen abi,” ujar nya hampir setiap waktu semenjak ditinggal pergi abi nya untuk menunaikan ibadah umroh lebih dari  sepekan yang lalu.

“ Fia anak umi yang sholihah, sabar ya sayang in shaa Allah besok abi pulang,Fia kan sudah berusia 5 tahun,sudah besar dan sudah punya adik bayi,harus bisa lebih bersabar ya,“jawabku

“Tapi Fia kangen abi, 10 hari lama banget sih,” katanya lagi sambil mulai bercucuran air mata

“Hari ini Fia mau ikut umi ke pasar? untuk belanja sayur dan buah, kita persiapkan masakan enak untuk menyambut kepulangan abi nanti,“ ajak ku agar Fia tak selalu merengek bertanya tentang abi nya.

“Iya mi, nanti beli es krim juga ya,” pinta nya.

Akupun mengangguk mengiyakan .

 “Sekarang kakak Syafia dan adik Yusuf sudah mandi dan sudah wangi,yuk kita berangkat ke pasar naik angkutan umum saja ya,” ajak ku kepada putri sulungku Syafia dan adik kecil nya Yusuf yang masih berusia 11 bulan .

“Umi kenapa sih abi jual mobil kita? Abi jual mobil supaya bisa ke rumah Allah ya ?” tanya Syafia.

“Mmhh...bukan sih, dulu ada saudara abi yang sedang sangat memerlukan bantuan materi sehingga abi membantunya dengan cara menjual mobil kita, Syafia dan Yusuf kalau sudah besar nanti juga harus dermawan seperti abi ya, yang bersedia membantu saudara tanpa pamrih , Alhamdulillah Allah  mengganti dengan jalan rejeki lain, abi bisa berangkat umroh ,itu adalah rejeki yang tidak di sangka dan wajib kita syukuri,“ jawabku panjang lebar sembari menyisipkan nasihat untuk kedua buah hati ku.

Teringat kembali hari dimana suamiku memberitahuku bahwa dia akan menjual mobil kesayangan satu satu nya itu demi membantu saudara nya, ada perasaan kagum dan cinta yang membuncah di hatiku, aku bersyukur bahwa aku telah dinikahi laki-laki yang sangat dermawan, penyayang dan taat beribadah. Dia mampu merubahku menjadi lebih baik . Aku yang dulu nya cuek, acuh, egois dan kekanak-kanakan, sekarang sudah jadi ibu dari dua anak, laki laki dan perempuan, anak anak yang sehat ,cantik dan lucu. Suamiku cukup mapan walaupun baru memulai usaha nya beberapa tahun terakhir. Kami memiliki rumah yang cukup luas dari hasil usahanya. Orang-orang memujiku karena kehidapanku, mereka berfikir aku mendapatkan kehidupan sempurna yang semua wanita idam idamkan, ya ...aku sangat bersyukur .

 Setelah membeli beberapa buah,sayur dan keperluan lainnya dipasar, aku membawa Syafia dan Yusuf ke restoran favorit mereka untuk membelikan ice cream dan kidsmeal kesukaan Syafia, setelah menyantap habis makan siang nya, Syafia mengajak adik nya bermain di playground dalam restoran tersebut, aku mendampingi mereka dan tiba-tiba Syafia memeluk erat adiknya, kuperhatikan mata kecilnya basah sambil pandangan nya tertuju pada seorang ayah yang sedang menyuapi anak nya, aku yakin perasaan rindu Syafia pada abi nya sudah tak tertahankan dan dia mengharapkan segera kepulangan abi nya.

Aku pun memeluk mereka dan mengajak mereka untuk pulang ,agar hari ini terasa cepat berlalu dan besok tawa dan senyum riang mereka kembali saat melihat abi nya pulang. Aku berdoa kepada Allah agar selalu melindungi suamiku dan semoga dia selalu sehat ,kami semua rindu dan menunggu nya pulang dalam keadaan sehat selamat tanpa kurang suatu apapun.

 Hari yang ditunggu pun tiba, Syafia tampak sangat bersemangat hari ini, dia sudah mandi dan memakai pakaian terbaik nya, dia juga memilihkan baju adiknya dan membantuku menyiapkan makanan untuk menyambut kepulangan abi nya,

 “Assalamualaikum “ suara yang tak asing pun tersengar syahdu, Syafia berlari dari dalam rumah ke arah pagar halaman sambil berteriak “ABIIIIIII........” 

Aku pun bergegas bangkit dari duduk dan menggendong Yusuf untuk menyambut suamiku tercinta. Syafia merangkul abinya seolah tak ingin kehilanganya lagi, aku mencium tangan nya, dia mencium keningku, menciumi Syafia dan Yusuf.

Wajah yang cerah berbinar itu, senyum yang menyejukan itu, sosok yang hangat dan penuh kasih sayang itu ....Aaahhh....aku tak percaya aku melihatnya lagi , 10 hari terasa bagai 10 tahun berlalu cukup berat tanpa kehadirannya ,

Namun ...ada yang berbeda .

Senyuman nya masih sama, tatapannya masih sama, tapi kenapa hatiku berkata ada yang beda, aaahhh.... mungkin karena dia lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh .Aku pun menghempaskan jauh-jauh perasaan aneh ku itu .

 Setelah menyiapkan makanan untuk suamiku ,akupun membiarkan nya beristirahat dan memberi pengertian kepada anak anak agar tak mengganggu abi nya dulu, setelah itu kami bisa bercengkrama lagi, berbagi cerita selama terpisah sepuluh hari ini .Suamiku menceritakan banyak hal dan tak lupa mebawakan oleh oleh untuk kami, akupun bercerita bagaimana kami semua menahan rindu dan melalui hari-hari tanpa nya. Suasana sore itu sangat hangat, aku sangat bersyukur dan merasa sangat bahagia, aku merasa kehidupanku sempurna, memiliki suami yang sempurna pula ,aku lupa bahwa tak ada yang sempurna dan kekal di dunia ini ....

sampai suatu hari .... aku mendengar sesuatu yang kurasa tak mungkin sebelumnya dia ucapkan ....satu kata yang menjungkirbalikan dunia ku....satu kata yang merubah cinta ku jadi benci .... satu kata .... Poligami .

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
goodnovel comment avatar
cyllachan
Baru bab 1 bacanya udah kesal wkkwkwk poligambreng ... btw salam kenal kak. Aku yg dari grup writer GN hehe. Semangat nulisnyaa!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status