Aku kembali mendapat kabar tentang Andrew setahun kemudian.Lucy meninggalkan pesan, katanya Andrew tahu aku bergabung dengan tim dokter lintas batas. Dia bahkan sudah mengirimkan lamaran ke sana.Dia ingin mencariku.Aku menghubungi Lucy dan dia menceritakan banyak hal.Sejak aku pergi, Andrew jadi terbiasa minum alkohol.Padahal, dulunya dia adalah dokter bedah terbaik. Seharusnya punya masa depan cerah, tapi karena mabuk berlebihan, akhirnya dipecat oleh rumah sakit.Selena tetap bertahan di sisinya.Andrew yang tadinya sangat membenci Selena, sampai Selena tak punya pilihan lain dan meniru gaya berpakaianku, barulah Andrew memperbolehkannya tetap berada di sisinya.Sampai akhirnya, suatu malam Andrew mabuk dan mengira Selena itu aku, dari sanalah mereka mulai bersama.Namun sejak saat itu pula, hidup Selena menjadi mimpi buruk. Andrew sama sekali tidak mencintainya, dia hanya menjadikan Selena sebagai pengganti diriku.Mereka pernah berjanji untuk membuat surat nikah, tapi Andrew m
Andrew seperti orang gila, terus berusaha menghubungiku.Dia menanyakannya pada semua temanku, tapi tak seorang pun tahu keberadaanku.Dia bahkan meminjam ponsel orang lain untuk meneleponku, tapi tetap sama, ponselku selalu dalam keadaan mati.Saat itulah, Andrew sadar. Demi benar-benar meninggalkannya, aku telah memutus semua kontak dengan siapapun.Hari-hari Andrew penuh keterpurukan. Dia hanya bisa tidur setelah menenggak alkohol.Selena mencoba memanfaatkan kesempatan, sering kali menawarkan perhatian, tapi Andrew menolaknya berkali-kali.Andrew bahkan mulai membenci Selena. Dalam hatinya, dia yakin kalau bukan karena Selena, kami pasti sudah menikah sejak awal dan dirinya juga tidak akan mengecewakanku sampai 66 kali.Selena tak bisa menerima sikap dingin Andrew dan setelah kembali ditolak, Selena pun menangis dan berteriak histeris, “Andrew, kok kamu malah menyalahkanku? Kamu masih nggak mau menghadapi isi hatimu sendiri? Kalau kamu benar-benar mencintai Ivy, mengapa kamu bisa
Keesokan harinya.Ponsel Andrew berdering.Mabuknya belum sepenuhnya hilang, tapi Andrew tetap memaksakan diri bangun. Begitu melihat pangilan itu bukan dariku, dia kembali kecewa dan langsung melempar ponselnya!Namun, dering ponselnya terus berbunyi.Dengan kesal, dia pun mengangkatnya. Dari balik telepon, terdengar suara lembut Selena, “Andrew, kenapa kamu belum datang bekerja? Tadi pasien nomor 8 berani mencubit pantatku, aku takut….”Andrew langsung menutup telepon. Di seberang sana, Selena terbengong. Andrew yang biasanya berhati lembut, tak pernah menolak permintaan tolongnya.Mungkin karena tak bisa menerimanya, Selena terus menghubungi Andrew berulang kali.Andrew kembali mengangkatnya, kali ini dia menjawab dengan kesal, “Kalau ada masalah, pergi cari kepala perawat. Jangan semua hal harus dilemparkan padaku!”Untuk pertama kalinya, Andrew menolak Selena. Andai aku masih ada, aku pasti akan senang setengah mati.Sayangnya, aku sudah pergi. Hubungan kami sudah tidak mungkin ke
Saat sedang memasak untuk Selena, Andrew menerima pesanku dan dia langsung membeku di tempat.Tujuh tahun berpacaran, aku tidak pernah sekalipun mengucapkan kata putus, karena aku sangat menghargai hubungan ini lebih dari siapapun.Andrew sudah membatalkan 66 kali pernikahan kami, sedangkan aku hanya membatalkannya satu kali, tapi matanya langsung berkaca-kaca, panik dan gila-gilaan mengirimiku pesan.Tentu saja, aku sudah memblokirnya. Pesan-pesannya pun tak berhasil terkirim.Selena baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, dia berkata, “Andrew, lagi melamun apa? Daging kamu sudah gosong! Aku darah rendah, bisa nggak kamu lebih serius memasaknya~”Andrew tidak menjawab, Selena pun masuk ke dapur dan melihat pesan putus dariku. Sekilas, matanya menunjukkan rasa senang yang tak bisa disembunyikan, “Ivy sudah gila? Kok dia malah minta putus? Mana ada laki-laki yang lebih baik dari kamu di dunia ini?”Selena pun berinisiatif memeluk Andrew untuk menghiburnya, rambutnya yang masih b
Janji kencan yang Andrew maksud adalah mengajakku naik bianglala.Aku memang sangat menyukai bianglala. Berkali-kali aku membayangkan duduk di sampingnya, melihat kota tempat kami tinggal dari ketinggian, lalu berciuman tepat saat bianglala mencapai puncak tertinggi.Namun, Andrew fobia ketinggian. Aku pernah menyebutkannya sekali, lalu tak pernah memaksanya lagi.Tak kusangka, saat aku sudah berniat pergi, dia malah mewujudkan keinginanku yang pernah terkubur.“Terima kasih, Andrew,” ujarku dengan tulus.Namun detik berikutnya, Selena datang sambil membawa popcorn dan berkata, “Eh, kebetulan sekali! Kalian lagi kencan? Enak sekali bisa berdua, nggak seperti aku, hanya bisa bermain sendirian.”Nada suaranya berubah jadi sedih, lalu menatap Andrew dengan tatapan memelas.Andrew tampak tak tega, “Kalau begitu, ikut main saja bersama kami.”Senyumanku langsung menjadi kaku. Selena malah melirikku dengan tatapan menantang, lalu berkata, “Maaf, aku mengganggu kencan kalian.”Andrew menoleh
Andrew menarikku keluar dari ruang pimpinan, wajahnya penuh keluhan dan berkata, “Ivy, kamu mengambek lagi denganku? Sampai kapan kamu bisa sedikit lebih dewasa? Membatalkan pernikahan dua hari lalu juga bukan keinginanku. Selena datang sebagai tamu untuk memberi selamat pada kita, tapi dia malah alergi sampai sesak napas dan pingsan. Masa aku nggak boleh peduli sama dia?”Aku tetap tenang dan menjawab, “Aku nggak marah, memang seharusnya kamu menjaganya.”Andrew terdiam, menatapku sambil bergumam, “Kenapa tiba-tiba jadi pengertian begini? Kalau nggak marah, kenapa harus mengundurkan diri?”“Karena aku sudah menemukan pekerjaan baru yang benar-benar aku suka.”Aku belajar kedokteran bertahun-tahun demi bisa menolong orang yang kesulitan, jadi aku sangat bahagia bisa bergabung menjadi dokter lintas batas.Namun, tiba-tiba wajah Andrew memuram, dia menambahkan, “Kamu nggak boleh mengundurkan diri sekarang. Selena baru saja alergi di hari pernikahan kita sampai membatalkan pernikahan. Kal