Share

Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi
Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi
Author: Island

Bab 1

Author: Island
Hari ini, aku dan Andrew kembali mengadakan pernikahan.

Untuk menunjukkan kesungguhannya menikahiku, Andrew mengundang banyak tamu. Sementara aku sibuk mengurus segala persiapan sampai-sampai tidak makan semalaman.

Perutku begitu sakit hingga aku tidak bisa berdiri tegak, tapi Andrew sama sekali tidak menyadarinya. Dia malah asik bercanda dengan Selena.

Aku berusaha menahan diri untuk tidak meledakkan emosi, hanya bisa berdoa dalam hati agar pernikahan kali ini bisa berjalan lancar.

Tiba-tiba, wajah Selina memucat. Dia panik dan menggenggam tangan Andrew, “Andrew, sepertinya aku nggak sengaja makan selai kacang.”

Andrew langsung menatapku dengan penuh kemarahan dan menuduhku, “Apa-apaan ini? Bukannya sudah kubilang kalau Selena alergi kacang? Kenapa kamu masih menyediakan selai kacang?”

Aku hanya menatap Selena yang sedang berpura-pura, karena aku tahu jelas bahwa aku sama sekali tidak menyiapkan selai kacang.

Andrew langsung memeriksa kondisi Selena, lalu dengan wajah cemas menggendongnya, “Nggak bisa, aku harus segera membawanya ke rumah sakit.”

Aku menahan tangannya dan dengan pelan berkata, “Bisa jangan pergi nggak kali ini?”

Andrew menatapku, lalu menunduk melihat Selena dalam pelukannya. Setelah ragu sejenak, dia pun memutuskan, “Batalkan saja pernikahan ini. Kondisi Selena terlihat sangat serius. Dia itu anak yatim piatu, nggak punya keluarga dan teman. Aku harus menjaganya.”

Ayah dan ibuku sampai menggertakkan gigi menahan marah, teman-temanku juga ikut mengumpat, bahkan para tamu pun mulai berbisik-bisik.

“Kasihan sekali pengantinnya. Aku bahkan sudah hadir 65 kali pernikahannya, tapi setiap kali selalu dia yang membereskan semua kekacauan ini.”

“Iya, setiap kali dekorasinya begitu indah. Dia pasti sangat mencintai mempelai pria sampai bisa terus bertahan begini.”

Melihat aku tetap menahan tangannya, Andrew mulai kesal, “Ivy, bisa nggak kamu lebih pengertian? Alergi bisa mengancam nyawa! Aku janji, aku pasti nggak akan meninggalkanmu di pernikahan berikutnya!”

Aku sudah terlalu sering mendengar janji seperti itu.

Ini sudah ke-66 kalinya Andrew membatalkan pernikahan demi Selena.

Dulu, saat dia membatalkan pernikahan, aku pernah menangis memohonnya, pernah marah dan mempertanyakannya. Tapi sekarang… aku sudah terbiasa. Sekalipun aku menangis atau marah, dia juga tidak akan menoleh.

Aku melepaskan tangannya. Meski perutku terasa seperti diiris pisau, aku masih berusaha tersenyum padanya dan berkata, “Cepat bawah Selena ke rumah sakit, dia terlihat sangat kesakitan.”

Andrew terdiam, dia belum pernah melihat aku setenang ini.

Seketika, dia bahkan tampak panik dan meminta maaf, “Maaf, Ivy. Aku bakal segera kembali setelah mengantar Selena ke rumah sakit.”

“Iya,” jawabku sambil menatap sosoknya yang menjauh.

Aku tahu, dia tidak akan kembali. Sama seperti 65 kali sebelumnya.

Rasa sakit di perutku membuatku hampir tak bisa berdiri. Akhirnya, aku pun pingsan di depan semua orang.

Aku memang punya masalah lambung.

Andrew tahu itu.

Saat awal kami bersama, dia selalu mengingatkanku makan tepat waktu. Jika aku melewatkan satu kali makan saja, dia takut asam lambungku akan kambuh.

Dia tahu asal lambungku bisa kambuh kalau stres, jadi dia rela turun tangan sendiri memasakkan makanan untukku dan mengingat semua makan yang tidak kusuka.

Dia pernah bilang akan menjagaku seumur hidup dan aku lebih penting dari siapapun.

Namun, semua itu berakhir sejak hari Selena masuk kerja.

Dia sudah meninggalkanku 66 kali demi Selena.

Aku sudah lelah dan tak ingin memberinya kesempatan lagi.

Ketika aku sadar kembali, hanya ayah dan ibuku yang berada di sisiku.

Mereka bilang pernikahan sudah dibatalkan dan Andrew tidak kembali sepanjang hari itu.

Mereka ingin menghubungi Andrew, memberitahunya bahwa aku pingsan, tapi ponselnya tak bisa dihubungi.

Aku hanya bisa tersenyum pahit. Setiap kali Selena ada masalah, Andrew selalu menempatkanku di urutan terakhir. Alasannya selalu sama, karena Selena yatim piatu dan sangat kasihan.

Aku memandang gaun pengantin putihku yang begitu indah dan suci. Aku sudah memakainya 66 kali demi Andrew.

Aku memaksakan diri untuk bangkit dari ranjang, lalu melemparkan gaun itu ke dalam tempat sampah.

Ibu menyeka air mataku dan berkata, “Ivy, kali ini kamu harus ikut pulang dengan kami. Andrew sama sekali nggak pantas untukmu.”

Saat pernikahan ke-65 kali, ayah dan ibuku sempat memaksaku pulang. Saat itu Andrew berlutut di depan rumah kami semalaman, memohon agar orang tuaku memberinya satu kesempatan terakhir.

Akhirnya, orang tuaku luluh dan setuju untuk mengadakan pernikahan terakhir.

Lalu bagaimana dengan kali ini?

Bagaimana kalau dia sampai berlutut tiga hari tiga malam?

Aku sudah tak sanggup lagi menanggung rasa putus asa setiap kali ditinggalkan.

“Maaf ayah ibu, aku nggak akan pulang dengan kalian. Aku bakal berangkat ke Nersey tiga hari lagi.”

Aku memang selalu bermimpi menjadi dokter lintas batas. Dulu aku menolak undangan tim dokter lintas batas itu hanya demi Andrew.

Sekarang, aku benar-benar ingin meninggalkannya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi   Bab 8

    Aku kembali mendapat kabar tentang Andrew setahun kemudian.Lucy meninggalkan pesan, katanya Andrew tahu aku bergabung dengan tim dokter lintas batas. Dia bahkan sudah mengirimkan lamaran ke sana.Dia ingin mencariku.Aku menghubungi Lucy dan dia menceritakan banyak hal.Sejak aku pergi, Andrew jadi terbiasa minum alkohol.Padahal, dulunya dia adalah dokter bedah terbaik. Seharusnya punya masa depan cerah, tapi karena mabuk berlebihan, akhirnya dipecat oleh rumah sakit.Selena tetap bertahan di sisinya.Andrew yang tadinya sangat membenci Selena, sampai Selena tak punya pilihan lain dan meniru gaya berpakaianku, barulah Andrew memperbolehkannya tetap berada di sisinya.Sampai akhirnya, suatu malam Andrew mabuk dan mengira Selena itu aku, dari sanalah mereka mulai bersama.Namun sejak saat itu pula, hidup Selena menjadi mimpi buruk. Andrew sama sekali tidak mencintainya, dia hanya menjadikan Selena sebagai pengganti diriku.Mereka pernah berjanji untuk membuat surat nikah, tapi Andrew m

  • Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi   Bab 7

    Andrew seperti orang gila, terus berusaha menghubungiku.Dia menanyakannya pada semua temanku, tapi tak seorang pun tahu keberadaanku.Dia bahkan meminjam ponsel orang lain untuk meneleponku, tapi tetap sama, ponselku selalu dalam keadaan mati.Saat itulah, Andrew sadar. Demi benar-benar meninggalkannya, aku telah memutus semua kontak dengan siapapun.Hari-hari Andrew penuh keterpurukan. Dia hanya bisa tidur setelah menenggak alkohol.Selena mencoba memanfaatkan kesempatan, sering kali menawarkan perhatian, tapi Andrew menolaknya berkali-kali.Andrew bahkan mulai membenci Selena. Dalam hatinya, dia yakin kalau bukan karena Selena, kami pasti sudah menikah sejak awal dan dirinya juga tidak akan mengecewakanku sampai 66 kali.Selena tak bisa menerima sikap dingin Andrew dan setelah kembali ditolak, Selena pun menangis dan berteriak histeris, “Andrew, kok kamu malah menyalahkanku? Kamu masih nggak mau menghadapi isi hatimu sendiri? Kalau kamu benar-benar mencintai Ivy, mengapa kamu bisa

  • Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi   Bab 6

    Keesokan harinya.Ponsel Andrew berdering.Mabuknya belum sepenuhnya hilang, tapi Andrew tetap memaksakan diri bangun. Begitu melihat pangilan itu bukan dariku, dia kembali kecewa dan langsung melempar ponselnya!Namun, dering ponselnya terus berbunyi.Dengan kesal, dia pun mengangkatnya. Dari balik telepon, terdengar suara lembut Selena, “Andrew, kenapa kamu belum datang bekerja? Tadi pasien nomor 8 berani mencubit pantatku, aku takut….”Andrew langsung menutup telepon. Di seberang sana, Selena terbengong. Andrew yang biasanya berhati lembut, tak pernah menolak permintaan tolongnya.Mungkin karena tak bisa menerimanya, Selena terus menghubungi Andrew berulang kali.Andrew kembali mengangkatnya, kali ini dia menjawab dengan kesal, “Kalau ada masalah, pergi cari kepala perawat. Jangan semua hal harus dilemparkan padaku!”Untuk pertama kalinya, Andrew menolak Selena. Andai aku masih ada, aku pasti akan senang setengah mati.Sayangnya, aku sudah pergi. Hubungan kami sudah tidak mungkin ke

  • Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi   Bab 5

    Saat sedang memasak untuk Selena, Andrew menerima pesanku dan dia langsung membeku di tempat.Tujuh tahun berpacaran, aku tidak pernah sekalipun mengucapkan kata putus, karena aku sangat menghargai hubungan ini lebih dari siapapun.Andrew sudah membatalkan 66 kali pernikahan kami, sedangkan aku hanya membatalkannya satu kali, tapi matanya langsung berkaca-kaca, panik dan gila-gilaan mengirimiku pesan.Tentu saja, aku sudah memblokirnya. Pesan-pesannya pun tak berhasil terkirim.Selena baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, dia berkata, “Andrew, lagi melamun apa? Daging kamu sudah gosong! Aku darah rendah, bisa nggak kamu lebih serius memasaknya~”Andrew tidak menjawab, Selena pun masuk ke dapur dan melihat pesan putus dariku. Sekilas, matanya menunjukkan rasa senang yang tak bisa disembunyikan, “Ivy sudah gila? Kok dia malah minta putus? Mana ada laki-laki yang lebih baik dari kamu di dunia ini?”Selena pun berinisiatif memeluk Andrew untuk menghiburnya, rambutnya yang masih b

  • Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi   Bab 4

    Janji kencan yang Andrew maksud adalah mengajakku naik bianglala.Aku memang sangat menyukai bianglala. Berkali-kali aku membayangkan duduk di sampingnya, melihat kota tempat kami tinggal dari ketinggian, lalu berciuman tepat saat bianglala mencapai puncak tertinggi.Namun, Andrew fobia ketinggian. Aku pernah menyebutkannya sekali, lalu tak pernah memaksanya lagi.Tak kusangka, saat aku sudah berniat pergi, dia malah mewujudkan keinginanku yang pernah terkubur.“Terima kasih, Andrew,” ujarku dengan tulus.Namun detik berikutnya, Selena datang sambil membawa popcorn dan berkata, “Eh, kebetulan sekali! Kalian lagi kencan? Enak sekali bisa berdua, nggak seperti aku, hanya bisa bermain sendirian.”Nada suaranya berubah jadi sedih, lalu menatap Andrew dengan tatapan memelas.Andrew tampak tak tega, “Kalau begitu, ikut main saja bersama kami.”Senyumanku langsung menjadi kaku. Selena malah melirikku dengan tatapan menantang, lalu berkata, “Maaf, aku mengganggu kencan kalian.”Andrew menoleh

  • Ditinggalkan 66 Kali, Kini Aku Pergi   Bab 3

    Andrew menarikku keluar dari ruang pimpinan, wajahnya penuh keluhan dan berkata, “Ivy, kamu mengambek lagi denganku? Sampai kapan kamu bisa sedikit lebih dewasa? Membatalkan pernikahan dua hari lalu juga bukan keinginanku. Selena datang sebagai tamu untuk memberi selamat pada kita, tapi dia malah alergi sampai sesak napas dan pingsan. Masa aku nggak boleh peduli sama dia?”Aku tetap tenang dan menjawab, “Aku nggak marah, memang seharusnya kamu menjaganya.”Andrew terdiam, menatapku sambil bergumam, “Kenapa tiba-tiba jadi pengertian begini? Kalau nggak marah, kenapa harus mengundurkan diri?”“Karena aku sudah menemukan pekerjaan baru yang benar-benar aku suka.”Aku belajar kedokteran bertahun-tahun demi bisa menolong orang yang kesulitan, jadi aku sangat bahagia bisa bergabung menjadi dokter lintas batas.Namun, tiba-tiba wajah Andrew memuram, dia menambahkan, “Kamu nggak boleh mengundurkan diri sekarang. Selena baru saja alergi di hari pernikahan kita sampai membatalkan pernikahan. Kal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status