Share

Bab 18. Saya Siap Menemani

"Mbak Nisa ... Mbak."

Terdengar suara memanggil namamu. Aku mengerjapkan mata, dan mengumpukan kesadaranku. Ternyata aku tertidur.

"Tidurnya nyenyak sekali, Mbak. Kecapekan, ya. Ayo kita turun. Kita sudah sampai," ucap Mas Bowo sambil membuka sabuk pengaman.

"Sudah di rumah?" tanyaku kebingungan. Aku longokkan kepalaku di jendela, ada mobil berjejer di sekeliling.

"Kita mau makan, Mbak. Ingat?" ucapnya sambil tertawa melihatku kebingungan. Duh, gara-gara ketiduran. Aku merapikan rambut dan bajuku kemudian turun dari mobil.

"Mas, ini di mana?" tanyaku lagi.

"Tuh!" jawabnya dengan menunjuk tulisan kecil di tembok yang bertuliskan parkir Tunjungan Plaza. Aku bergegas berlari mengejar langkah panjang Mas Bowo yang jalan lebih dulu. Kami masuk di keramaian dan memasuki rumah makan, tepatnya restoran.

"Mas Bowo. Kita tidak salah makan di sini?" bisikku. Mataku membulat saat melihat menu terutama angka yang di bawahnya. Bagiku harganya yang lumayan mahal.

"Sudah, pilih yang Mbak Nisa suka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status