Share

Bab 1168

Author: Hazel
Tirta tidak tahu dia akan bertemu dengan anggota Sekte Mujarab setelah mengungkapkan identitasnya. Bahkan, Tirta membuat Yara salah paham.

Kurnia dan Kimmy yang mengetahui "identitas asli" Tirta juga tercengang. Kurnia bergumam, "Apa? Ternyata Pak Tirta itu anggota Sekte Mujarab ...."

Tirta langsung mengaku, "Benar, aku memang anggota Sekte Mujarab."

Melihat tidak ada pesilat kuno yang ingin bertanding dengannya, Tirta berjalan ke bagian tengah lokasi turnamen. Dia berdiri di tempat kosong dan bertanya dengan suara keras, "Siapa yang mau bertanding denganku? Kalau nggak ada, apa aku boleh pilih sendiri?"

Delapan pemimpin sekte lainnya, termasuk pemimpin sekte senior terkenal yang bernama Edwan mengernyit dan segera berdiskusi setelah mendengar ucapan Tirta. Beberapa pemimpin sekte maju, lalu memberi hormat kepada Tirta dan bicara secara bergantian.

"Pak Tirta, jangan bercanda. Kamu itu murid Sekte Mujarab."

"Kamu sangat kuat dan punya latar belakang yang hebat. Semua orang di tempat ng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1543

    "Bu Henny, aku sudah tahu kondisimu. Aku yang suruh 2 orang berengsek ini datang untuk meminta maaf padamu. Tapi, kamu sendiri yang putuskan mau maafkan mereka atau nggak," ujar Tirta.Dilihat dari kondisi Henny, sudah jelas selama ini dia hidup menderita. Anaknya juga tampak kurus. Tirta merasa khawatir melihat kondisi Henny. Dia segera maju untuk memasukkan energi spiritual ke dalam tubuh Henny dan anaknya, jadi tubuh mereka bisa pulih."Minta maaf padaku ...," gumam Henny. Setelah mendengar ucapan Tirta, dia sangat emosional. Henny meluapkan semua penderitaan yang dialaminya selama ini. Dia juga hidup susah karena luntang-lantung di jalanan.Air mata Henny mengalir. Dia melihat Filda dan Ghiman yang pingsan di dekat sana. Henny terus menggeleng dan berkata dengan suara serak, "Pak Tirta ... nggak ... aku nggak mau maafkan mereka. Waktu itu ... mereka berdua ... ancam aku dengan nyawa anakku ... demi paksa aku cerai dan ... pergi tanpa membawa uang sepeser pun ...."Henny menambahkan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1542

    Filda lebih penakut. Melihat Ghiman merangkak, dia langsung menyetujuinya, "Jangan .... Tirta, jangan bunuh aku. Aku merangkak sekarang ...."Filda meniru gerakan Ghiman saat merangkak. Dia mengikuti Ghiman. Darah dari kedua kakinya yang putus menggenang di tanah.Namun, Tirta tidak merasa Filda kasihan. Filda pantas merasakan akibatnya. Tirta melihat Farida dan Arum yang berada di mobil, lalu berpesan, "Kak Farida, Kak Arum, kalian tidur dulu. Tunggu aku kembali."Tirta melafalkan mantra untuk memasang formasi perlindungan. Setelah selesai, dia baru mengikuti Filda dan Ghiman dengan tenang.Dalam waktu 10 menit, Ghiman dan Filda baru merangkak sejauh ratusan meter. Akan tetapi, telapak tangan mereka sudah berlumuran darah karena terus bergesekan dengan tanah. Mereka juga terus mengerang kesakitan.Dua puluh menit berlalu lagi, akhirnya Ghiman dan Filda merangkak sekitar 1.000 meter. Dari tempat ini, bisa terlihat pasar yang jaraknya ratusan meter.Hanya saja, sekarang lengan, dada, pe

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1541

    Mendengar ucapan Tirta, Filda merasa dia bagaikan penjahat yang divonis hukuman mati. Dia buru-buru memohon sembari menangis, "Nggak, aku bisa menemukannya. Aku tahu lokasi kakakku, aku pasti bisa menemukannya dan kakakku pasti akan memaafkanku."Filda meneruskan, "Tapi ... ponsel kakakku sudah kuhancurkan .... Aku nggak bisa menghubunginya .... Aku juga sudah kehilangan kakiku. Kamu harus bawa aku ke sana ....""Di mana kakakmu? Bilang saja, aku bisa bawa dia kemari. Selain itu, sekarang masih terlalu cepat untuk memastikan kakakmu akan memaafkanmu," lanjut Tirta.Tirta menegaskan, "Pokoknya ingat ucapanku. Kalau kakakmu memaafkanmu, kamu akan hidup. Kalau nggak, kamu pasti mati!"Saat bicara, Tirta melirik Ghiman sekilas dan berucap dengan dingin, "Kamu juga sama."Ghiman ketakutan setengah mati. Dia meminta ampun dengan ekspresi sedih, "Pak ... ampun. Aku tahu lokasi istriku. Setelah bercerai denganku, dia yang membawa anak nggak berani pulang ke rumah keluarganya.""Istriku bertaha

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1540

    Namun, saat Filda sedang kegirangan, tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga di belakang. Tirta menjentik jarinya, lalu pisau angin yang terbentuk dari 2 energi spiritual langsung memotong kedua kaki Filda dengan kekuatan dahsyat.Darah menyembur dan kaki Filda yang patah terpental. Kemudian, Filda yang kehilangan kedua kakinya jatuh ke tanah dan menjerit histeris."Sialan, apa pandanganku kabur?" gumam Ghiman. Dia melihat apa yang terjadi pada Filda. Ghiman yang ketakutan memelotot. Dia benar-benar kaget.Jantung Ghiman berdegup kencang, seolah-olah hampir copot. Tirta tidak ingin membunuh Ghiman. Sudah sepantasnya orang berengsek seperti ini hidup menderita. Itu adalah hukuman paling setimpal untuk Ghiman.Akan tetapi, Tirta tidak ingin masalah ini terekspos. Dia melirik Ghiman dengan dingin dan memperingatkan, "Apa yang kamu lihat? Kalau kamu berani membocorkannya, aku habisi kamu!"Saat ini, Ghiman merasakan ketakutan yang luar biasa saat bertatapan dengan Tirta lagi. Dia

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1539

    Di dalam kamar, Filda ketakutan setengah mati. Dia menutup telinganya dan menggeleng sambil menjerit, "Nggak mau ... aku nggak mau keluar! Tirta ... jangan kira kamu bisa berbuat semena-mena karena punya uang dan pandai bertarung. Kalau kamu berani menyakitiku, aku akan lapor polisi untuk menangkapmu!"Filda menambahkan, "Kakakku sendiri yang mau cerai, nggak ada hubungannya denganku! Sekarang aku ini bos toko bibit pohon buah. Cepat keluar dari toko kami! Pergi!"Dari tadi Filda sudah mengenali suara Tirta. Hanya saja, dia tidak berani keluar karena merasa bersalah. Filda terus bersembunyi di dalam kamar.Selain itu, Filda juga mendengar teriakan histeris Ghiman. Dia yang ketakutan pun tidak berani keluar. Filda takut Tirta melumpuhkannya.Tirta yang tahu jelas situasinya mencibir dan menanggapi, "Kamu kira aku percaya omonganmu? Biarpun kakakmu sendiri yang mau cerai, apa maksudmu merebut uang yang kuberikan pada kakakmu dan sengaja mengirim bibit pohon buah yang rusak kepadaku? Seha

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1538

    Buah zakar Ghiman yang hancur mengeluarkan cairan. Saat Tirta melancarkan serangan, dia juga menjentik jarinya. Dua berkas cahaya putih masuk ke dalam mobil sehingga membuat Farida dan Arum tertidur. Tirta tidak ingin mereka berdua ketakutan melihat tindakannya yang brutal selanjutnya.Ghiman berteriak, "Sialan ... buah zakarku .... Dasar berengsek! Kamu cari mati ya?"Setelah ditendang, Ghiman termenung sejenak. Dia tidak menyadari apa yang terjadi. Namun, saat rasa sakit yang menusuk menyebar dari bagian kemaluannya sampai ke sekujur tubuh, ekspresi Ghiman menjadi muram. Dia menahan rasa sakitnya dan hendak menyerang Tirta.Melihat tindakan Ghiman, Tirta mengangkat kaki dan menendang lutut Ghiman hingga hancur. Ghiman yang kesakitan tidak bisa berdiri. Dia langsung tumbang sambil memegang lututnya. Ghiman berkeringat dingin.Kemudian, Tirta baru bertanya kepada Ghiman, "Ghiman, kamu tahu alasan aku memukulmu?"Ghiman merasa malu dan juga kesal. Dia memegang kemaluan dan lututnya. Mat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status