Sekuel #1 of TWINS D This is story about Darren and Mikaela. "Berikan dia padaku dan aku akan memberikan sekretaris terbaikku untukmu," ucap Darren angkuh. "Wow, siapa gadis ini ? kau tertarik padanya?" Leo kembali memperhatikan foto gadis dengan mata hazel terang itu. "Ya. Aku sangat ter
View More"Hi Darren, long time no see."
"I'm very busy, Mr. Leo." Darren menjabat uluran tangan salah satu teman berbisnisnya itu.
"I know, ngomong-ngomong, selamat atas pertunanganmu dengan Caroline."
"Thanks."
"Dia sangat cantik.. dan sexy." bisik Leo sambil mengedipkan sebelah matanya genit.
"I agree with you. Aku sangat beruntung bukan?"
"Yes, you are. Dia adalah perempuan yang sangat dewasa dan pintar." puji Leo. "Oh, iya, silahkan duduk dulu. Kau mau minum apa?"
Leo memanggil sekretarisnya untuk mendekat.
"Tidak usah repot-repot, berikan aku wine terbaikmu."
Permintaan Darren membuat Leo terbahak, dia memerintah sekretarisnya untuk mengambilkan apa yang Darren minta, walau lebih tua enam tahun dari Darren tapi pria itu sangat menyukai Darren menjadi temannya. Baginya Darren adalah pria yang cerdas.
"Seharusnya Caroline menjadi milikku, dia lebih cocok untukku, bahkan usianya lebih tua darimu."
"Tapi dia memilihku Leo."
Pria yang berkebangsaan Perancis itu tertawa lagi, dengan mata hijau terangnya dia memandang Darren yang memanggilnya tanpa embel-embel mister.
"Jadi kenapa kau mengundangku kemari huh?" tanya Darren.
"Tentu saja untuk urusan bisnis, aku kagum padamu, tiga tahun begitu kau memegang perusahaan ayahmu, perusahan itu maju pesat."
"Itu perusahaan ayahku. Bukan milikku, aku akan membangunnya sendiri nanti."
"Aku tau kau pasti bisa. Jadi sebenarnya aku ingin meminta tolong padamu."
"Katakan itu sejak tadi Mr. Leo."
"Kau benar-benar tidak sabar ya."
"Ya, begitulah aku, tidak suka basa basi."
Leo berdiri dari sofa dan mengambil setumpuk berkas kemudian menaruhnya di depan Darren.
"Sekretarisku mengajukan resign karena dia akan menikah bulan depan. Aku ingin kau memilihkan lagi sekretaris terbaik dari pengamatanmu seperti dua tahun lalu."
"Hanya itu?"
"Tentu saja, lihat dia, dia sangat pandai dalam mengurus semua pekerjaanku." ucap Leo begitu melihat sekretarisnya kembali dengan sebotol wine mahal dan gelas kaca mewah.
"Kau terlalu memujiku pak." ucap wanita bersetelan blazer hitam, sambil menuangkan wine itu ke dalam gelas.
"Dia sekretaris pilihanmu, sayang sekali dia setia pada pasangannya, jika tidak mungkin kami sudah berselingkuh. Bukan begitu sayang?"
Yang ditanya hanya membuang napas lelah, dia sudah sangat paham bagaimana sifat bosnya itu. "Saya permisi pak."
Sudah rahasia umum jika Leo adalah pria yang genit. Tapi, dia sangat profesional jika menyangkut soal pekerjaan, itulah alasan kenapa Darren sangat menyukai bekerjasama dengan pria itu.
"Sesekali kau harus memilihnya sendiri Mr. Leo, itu akan melatih instingmu dalam menilai seseorang." Darren menyesap wine-nya terlebih dahulu sebelum mulai melihat tumpukan berkas yang Leo serahkan kepadanya.
Satu persatu berkas itu dia eliminasi dengan membuangnya asal ke lantai setelah mengeceknya tak sampai satu menit.
Perhatian Darren teralihkan ketika melihat sebuah foto di salah satu berkas. Foto seorang gadis dengan rambut terikat, tapi Darren masih sangat mengenali wajah gadis itu. Wajahnya benar-benar tidak berubah setelah sekian lama Darren tidak melihatnya.
"Aku mau gadis ini Leo." Ucapnya menyerahkan berkas itu pada Leo. yang kemudian mengambil berkas itu dan memperhatikan dengan seksama.
"Jadi kau memilihnya? Matamu benar-benar jeli. Dia sangat cantik."
"Bukan untukmu, tapi untukku."
Tampak Leo kebingungan dengan maksud Darren.
"Berikan dia padaku."
"Apa?"
"Berikan dia padaku dan aku akan memberikan sekretaris terbaikku untukmu." Ucap Darren angkuh.
"Wow, siapa gadis ini ? kau tertarik padanya?" Leo kembali memperhatikan Foto gadis dengan mata hazel terang itu.
"Ya. Aku sangat tertarik padanya. Sampai ingin ku hancurkan hingga tak berbekas lagi."
"Hmm, Sepertinya kenangan buruk."
"Itu bukan urusanmu Mr. Leo." Darren kembali menyesap wine-nya sambil tersenyum. Senyuman yang membuat Leo merinding seketika.
"Kau tau Darren? aku selalu tertarik dengan apa yang membuatmu tertarik."
"Dia hanyalah sampah, kau tidak perlu tertarik padanya."
"Baiklah, deal. Berikan aku sekretaris terbaikmu, akan aku berikan dia padamu."
"With pleasure."
Darren tersenyum puas sambil menaikkan gelasnya pada Leo.
.............................................................
Beginning....
"Yang mana yang akan kau kenalkan padaku kak?"Dia bertanya padaku dengan wajah berbinarnya, membuat hatiku terasa sakit.Huh. Aku benar-benar merasa kasihan pada diriku sendiri. Aku tertawa padanya dan juga tertawa pada diriku sendiri.Menertawakan kebodohanku.Bagaimana bisa aku masih mencintainya hingga saat ini?
"Selamat atas pernikahanmu kak."Itu ucapan darinya saat mendengar kabar pernikahanku. Ucapan dari cinta pertamaku Mikaela.Aku termenung menatap hamparan pemandangan kota disepinya malam.Baru saja pesta pernikahanku usai dan menyisakan perasaan yang bercampur aduk didalam hatiku.Aku memutuskan untuk minum-minum dengan mengajak sahabatku, Rendy. Tapi ia justru meninggalkanku sendiri.
"Jangan menemuinya, atau kau akan aku seret meninggalkan negara ini, dan aku akan mengasingkanmu di kutub utara."Aku menutup ponselku begitu mengatakan hal yang akan benar-benar aku lakukan pada tunanganku itu jika ia tidak mendengarkan ucapanku.Mikaela Cindy. Gadis yang ntah sejak kapan membuatku gila.She driving me crazy.
Jangan menemuinya, atau kau akan aku seret meninggalkan negara ini, dan aku akan mengasingkanmu di kutub utara."Begitulah kira-kira ucapannya sebelum mematikan ponsel, menutup panggilan secara sepihak.Tunanganku yang sangat posesif dan egois. Dia Darren Revano Abrata.Sebulan yang lalu kami resmi bertunangan. Tentu saja kisahku tidak mudah seperti yang kalian bayangkan. Penuh air mata dan pengorbanan. Aku
"Aku tidak bisa menjemputnya, aku sedang membantu bi Salma menyiapkan pesanan, kau tahu ini project besar pertamanya dan supir ada bersama kami untuk membantu keperluan lain-lain, jadi hari ini kau yang menjemputnya ya?""Aku ada meeting siang ini.""Darrenku sayang, uangmu sudah sangat banyak, bisa kau batalkan saja meetingmu itu demi anakmu?"
Dering jam waker berbunyi nyaring memecah keheningan gelap suatu ruangan yang didominasi warna hitam dan putih.Mikaela menyingkirkan tangan besar yang menindih tubuhnya secara perlahan, dia bangkit dari ranjangnya sambil merentangkan satu tangan dan menguap, punggung tangan yang lain menutup mulutnya yang terbuka.Mikaela mematikan alarm jam tersebut, kemudian menengok buah hatinya yang sedang terlelap sambil tersenyum.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments