Share

Psalm XXXII

Knock... knock... knock...

Ketukan jari Albern di atas meja memecah kesunyian. Tatapan matanya kosong, memandang bias sinar mentari pagi yang menembus dinding kaca. Ia tercenung. Ia melamun, setengah merenung.

Sudah berjam-jam Albern duduk terpaku di kursi itu. Ia tidak bisa tidur sepanjang malam. Masalah yang sedang ia hadapi sekarang terasa sangat berat. Overload dan sarat. Hari di mana semestinya ia merasa bahagia malah berganti dengan kepedihan yang menyesakkan dada.

Albern terus menghentakkan jari-jemarinya. Hanya untuk membuatnya tetap terjaga. Agar ia tidak larut terlalu jauh dalam lamunannya. Setelah cukup lama ia merenungkan segala sesuatunya, akhirnya ia sampai pada satu kesimpulan. Ia harus menghubungi seseorang.

Albern bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Ia mengambil ponsel yang masih terhubung dengan port charger di atas meja rias. Ia mencari kontak salah seorang kawan lama dan menekan tombol dial begitu menemukan namanya. Cukup lama ia menunggu sampai akhirnya ada r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status