Share

30

“Mas nggak pernah menyangka kamu akan membuatku memilih antara istri atau keluarga. Keduanya sama-sama penting, Farah.”

“Memangnya aku bukan keluargamu? Aku nggak menyuruhmu memilih. Kita pindah dan menengok ibumu sesering mungkin. Aku nggak masalah memasak banyak setiap hari dan membawakan ke rumah mereka.”

Ada kegelisahan yang sangat dalam pada kedua mata lelaki itu. Ia tidak menjawab. Matanya sibuk menerawang.

“Buka amplop yang satunya.”

Tangan Mas Herman gemetar membuka amplop yang kecil. Ia terpaku diam ketika mengeluarkan alat test pack bergaris dua itu.

“Ini ….”

“Aku hamil,” lirihku. Biar bagaimanapun Mas Herman perlu tahu.

Mata lelaki itu membulat bersama bibirnya yang terbuka. “Kamu hamil?!”

Aku melirik ke sekitar dan merasa malu ketika orang-orang mulai memperhatikan kami.

“Ibu pasti akan senang kalau dengar ini. Ayo kita pulang, Dek." Mas Herman sangat antusias, bangkit dari duduknya dan bersiap menarik tanganku.

“Maaf, Mas. Sepertinya kamu salah paham.”

“Apa?” Mulut
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Asih
Farel.. hmm..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status