Share

Bab 15 Perasaan

"Aku mohon, Kara." Bu Zunaira menggosok-gosok kedua telapak tangannya. "Tolong."

"Baiklah." Aku meraih ponselku. "Cepat katakan pada warga aku bukan perempuan murahan! Dan, kau Andreas segera buat klarifikasi dan permintaan maaf."

Bu Zunaira tergopoh-gopoh keluar balai desa.

"Kamu ikuti Bu Zunaira, biar aku yang mengawasi Andreas," suruh Pram.

Aku lantas berlari menyusul Bu Zunaira. Perempuan itu berdiri di beranda balai desa.

"Selamat sore, Bapak Ibu." Bu Zunaira mengambil napas dalam-dalam. "Saya ingin mengatakan kalau saya dan Andreas telah memfitnah Kara. Kara tidak pernah buat status open BO. Andreas yang membuat status. Kara perempuan baik-baik. Kara tidak pernah selingkuh. Saya minta maaf atas kesalahan saya."

"Enak saja minta maaf. Gara-gara kamu, kami hampir membunuh Kara! Dasar iblis bermuka malaikat!" teriak Pak Gito.

"Cabein saja mulutnya!" ser

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status