Share

FLOWIE
FLOWIE
Penulis: Renjana Tira

PROLOG

PRANNNGGG!!!

Terdengar suara kegaduhan dari kamar sebelah, lebih tepat seperti suara kaca yang pecah. dan suara itu cukup keras hingga membangunkan Luke dari tidurnya. Luke menatap kotak persegi di atas nakas sebelah tempat tidurnya -sudah jam 1 malam-, namun mengapa ada keributan di kamar orangtuanya? Keributan? Pertengkaran? Itu adalah hal biasa di dalam keluarga Luke. Ayah dan Ibunya selalu bertengkar, namun pertengkaran di tengah malam seperti ini, Luke merasa perlu memeriksanya. Ia keluar dari kamarnya dan berjalan perlahan menuju kamar sebelahnya. Pintu kamar itu sedikit terbuka dan terlihat Elya -ibunya- menangis terisak dengan bahu yang bergetar.

“Aku tidak suka kau menemuinya! Wanita itu, mengapa kau begitu peduli padanya?” tanya Elya setengah berteriak.

Pecahan vas bunga tampak berceceran di lantai. Tampaknya Elya telah mencampakannya ke lantai karena emosi.

“Sudahlah El! Jangan berlebihan! Aku hanya melawatnya. Suaminya baru saja meninggal. Suaminya adalah temanku juga. Aku hanya kasihan padanya,” kata Alberto tegas sambil menarik dasinya dengan kesal.

“Apa pedulimu? Apa kau masih mencintai Anna? Apa kau akan kembali kepadanya setelah suaminya meninggal?” tanya Elya masih terisak dalam tangisanya.

“Apa yang kau katakan? Walapun dulu aku menikahimu tanpa cinta, tapi sekarang aku sudah mulai bisa mencintaimu, jadi hentikan omong kosongmu! Aku tidak mau berdebat. Tidurlah! Ini sudah malam," kata Alberto dengan kesal sambil berjalan menuju tempat tidur meninggalkan Elya yang masih terisak. Tangisannya memenuhi seisih rumah sepanjang malam yang dingin itu.

‘Walapun dulu aku menikahimu tanpa cinta, tapi sekarang aku sudah mulai bisa mencintaimu’. Kata-kata ini terus terngiang di telinga Luke. Luke memang mengetahui bahwa kedua orang tuanya menikah karena dijodohkan oleh nenek Luke, tapi Luke baru saja mengetahui bahwa Alberto -ayahnya- tidak mencintai ibunya, jadi inilah alasan mengapa Alberto begitu dingin terhadap keluarganya. Dia sama sekali tidak mencintai Elya. ‘tapi sekarang aku sudah mulai bisa mencintaimu’. Ah. Jelas itu adalah kata-kata penghiburan untuk Elya, karena jika Alberto benar-benar mencintai Elya, dia tidak seharusnya mengungkit bahwa dia menikahi Elya tanpa cinta. Hal itu pasti sangat melukai Elya dan Luke yang mendengarnya. Lagi- lagi nama wanita itu, ‘Anna’. Kenapa di setiap pertengkaran kedua orang tuanya nama itu selalu terucap oleh Elya? Siapa dia? Tentu saja itu pasti nama seorang wanita yang pernah dicintai Alberto. Luke bukanlah anak kecil yang bisa dibodohi. Dia sudah berusia 18 tahun dan dia bisa membaca situasi dengan cepat. Bahkan situasi yang baru saja terjadi, pertengkaran kedua orangtuanya, karena ayahnya baru saja pulang dari menemui Anna -wanita dari masa lalu ayahnya-.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status