Share

Kim Jae Min

“Sudah kubilang aku tidak ada urusan dengan para pengiklan itu. Sudah kubilang kan kalau aku tidak akan mau berurusan dengan model aneh itu! Apa sih yang kalian pikirkan? Apa kalian mau kalau aku putuskan kontrak kerjasama? Aku bisa membayar 10 kali lipat kerugian yang kalian minta! Lalu kubuat agensi kalian hancur sekarang juga!”

Laki-laki yang berteriak di telepon itu adalah Kim Jae Min, idola hampir seluruh perempuan Asia atau mungkin mancanegara? Kali ini suasana hatinya sangat buruk. Ia melempar ponsel ke sofa sambil mengumpat. Untung saja ia sedang sendiri. Asisten rumah tangganya tidak datang di hari Minggu. Ia tidak pernah ingin diganggu jika sedang berada di rumah.

Laki-laki setinggi 180 sentimeter itu menghampiri kulkas dua pintu di dapur mewahnya. Tumpukan piring kotor tidak ia sentuh. Pagi tadi Kim Jae Min menyempatkan diri membuat pasta untuk sarapan, harinya sempat ceria sebelum telepon yang merusak kesenangannya berdering.

“Jae Min-ssi, dia sudah kubujuk untuk tidak minta job ini, tapi manajernya memohon-mohon sampai berlutut di depanku. Bagaimana aku bisa menolak? Ada beberapa petinggi agensi lain yang sedang ikut makan siang hari ini. Mereka memintaku untuk membujukmu sekali ini saja. Toh tidak ada yang tahu jika Heo Yu Ri pernah dekat denganmu. Kalian selalu dianggap sebagai sahabat dari agensi sebelumnya, bukan?” CEO Jang, petinggi SK Agency hampir putus asa membujuk salah satu selebritis sekaligus pemegang saham kedua tertinggi di agensinya. Kim Jae Min sangat sulit diubah pendiriannya.

“CEO Jang itu terlalu lemah. Kalau yang berlutut itu laki-laki atau perempuan yang wajahnya tidak secantik Heo Yu Ri, pasti kau tidak akan terketuk hatinya, kan? Terserah jika maumu begitu. Iklan sepuluh detik dengan satu frame dengannya? Sampai mati tenggelam di Sungai Han pun aku tidak akan mau. Jika masih bersikeras, silakan edit saja  potongan gambar kami, tapi aku ingin syuting terpisah. Titik,” kata Kim Jae Min sebelum akhirnya CEO Jang sekali lagi memohon dan berakhir ancaman keras dari si aktor sekaligus penyanyi itu.

Kim Jae Min menenggak sebotol air dingin sampai menyisakan setengah botol. Ia murka dengan sikap seenaknya CEO Jang. Heo Yu Ri hanyalah artis yang mencari segala cara demi popularitas. Dulu Kim Jae Min kira, Heo Yu Ri adalah seorang gadis lugu pekerja keras yang ingin berkembang dengan tulus. Sebuah insiden tidak sengaja membuat Kim Jae Min tidak akan pernah mau bertemu dengan gadis itu lagi.

Semua bermula sekitar tujuh tahun lalu. Waktu itu Kim Jae Min baru berusia 17 tahun dan baru saja debut. Drama pertamanya langsung melambungkan nama Kim Jae Min sebagai second lead actor [1] yang memesona banyak perempuan dari segala usia. Di Gold Management, agensi lama Kim Jae Min itulah ia bertemu Heo Yu Ri.

“Kamu sangat bekerja keras. Aku ingin belajar banyak darimu, Jae Min-oppa,” kata Heo Yu Ri yang setahun lebih muda dari Kim Jae Min. Mereka debut hampir bersamaan dan Heo Yu Ri juga mempunya awal yang bagus di karirnya. Ia tergabung menjadi maknae[2] di sebuah girlgroup ternama.

Kim Jae Min kira mereka akan mengembangkan kisah pertemanan itu menjadi cinta yang tulus. Mulanya Heo Yu Ri selalu mendukung tiap kesuksesannya, namun lama-kelamaan jenjang karir Kim Jae Min melesat jauh. Grup musik Heo Yu Ri tidak lagi memproduksi lagu, iklan-iklan untuknya pun tak sebanyak Kim Jae Min. Di usia 20 tahun, Kim Jae Min berhasil membeli rumah mewah di kawasan Hannam-dong, sedangkan Heo Yu Ri masih tinggal di mes perusahaan.

Kebencian itu bermula ketika Heo Yu Ri mengajak Kim Jae Min minum bersama di sebuah kedai untuk merayakan kesuksesan si aktor muda di film terbarunya. Kedai itu letaknya terpencil dan hanya berisikan orang-orang tua yang melepas penat sepulang kerja. Mulanya Kim Jae Min ingin mengungkapkan perasaan terpendamnya pada Heo Yu Ri.

“Jangan tambah lagi sojuku, Yu Ri. Aku nanti tidak bisa pulang kalau terlalu mabuk. Kau tahu kan kalau seorang selebritis jangan sampai tertangkap sedang menyetir mobil sambil mabuk,” kata Kim Jae Min.

Gelas sojunya terus diisi oleh Heo Yu Ri. Mereka berbincang tentang masa-masa awal sebagai artis debut yang memiliki impian besar. Lalu sebuah foto singkat yang diposting Heo Yu Ri di akun Shintalk-nya segera membuat gempar. Heo Yu Ri memosting foto Kim Jae Min yang sedang tertidur di taksi sedangkan kepala Heo Yu Ri bersandar di bahunya.

Sahabat yang selalu mendukung, kau terlalu banyak minum, chingu.[3]

Skandal itu menyebar bagai virus. Gosip kalau hubungan mereka lebih dari teman begitu cepat diposting di banyak akun gosip. Akun I*******m Kim Jae Min diserang banyak fansnya yang mengaku kecewa karena gaya bertemannya ternyata terlalu bebas. Mereka berpendapat hanya dari sebuah foto, tak peduli dengan klarifikasi yang dibuat Kim Jae Min.

Kau masih muda, memang umurmu sudah 20 tahun, tapi malam-malam berdua saja lalu mabuk-mabukan, ngapain kalian selanjutnya?

Oppa, kupikir kamu adalah orang yang innocent dan tulus. Ternyata kau suka bergaul berlebihan dengan kawan perempuanmu. Apakah dia pacarmu? Kalian kan satu manajemen?

Jae Min-ssi, jangan pedulikan mereka yang menuntut kesempurnaanmu. Abaikan saja para haters itu. Kamu berhak minum dan kencan dengan siapapun. Kamu keren dengan karyamu.

Pro kontra terus mampir di kolom komentar Kim Jae Min. Heo Yu Ri menulis di akun Instagramnya mengatakan, “Aku minta maaf jika sudah membuat kekacauan. Foto yang kemarin sudah kuhapus. Kami hanya teman lama yang tidak ada hubungan cinta. Aku juga sudah punya pacar. Pacarku bukanlah seorang selebritis yang kujaga identitasnya. Jangan benci Kim Jae Min. Kami hanya berteman.”

Seketika rasa malu dan marah bercampur jadi satu di dada Kim Jae Min. Jika hanya soal gosip dan keisengan Heo Yu Ri memosting fotonya ketika sedang tertidur, ia masih menganggapnya keusilan biasa. Tetapi ucapan di telepon membuat Kim Jae Min membenci Heo Yu Ri.

Mianhe[4], aku hanya iseng karena aku tahu pasti foto itu akan membuat heboh. Tapi imagemu nggak akan jelek kok. Aku punya pacar. Aku hanya ingin sekali-kali numpang foto bersamamu. Kita kan teman lama, nggak apa-apa kan.”

“Kamu menganggapku sahabat tapi tega untuk membuat kehebohan dengan namaku? Apakah kamu sekerdil itu sampai mencari popularitas dengan cara menyedihkan? Kamu menjijikkan, Heo Yu Ri!” Kata-kata pedas keluar begitu saja dari mulut Kim Jae Min. Hatinya juga luka karena tahu jika Heo Yu Ri selama ini sudah punya kekasih. Jadi apa arti semua perhatian yang diberikan gadis itu padanya?

Kim Jae Min tidur terlentang di sofa santainya. Semua kenangan buruk tujuh tahun lalu masih segar di ingatannya. Ia benci orang-orang yang mendekatinya hanya untuk kepentingan pribadi. Ia benci kepura-puraan.

Note:

[1] Second lead actor: pemeran utama pria kedua, biasanya menjadi sosok pria yang juga mencintai gadis pemeran utama

[2] Maknae: anggota termuda di sebuah boyband atau girlband (girlgroup)

[3] Chingu: kawan

[4] Mianhe: maaf

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status